“Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang.
Tuhan sudah dekat”
Adven: Seberapa pentingnya bagi kita?
Adven yang berarti “kedatangan”, adalah moment sangat istimewa bagi kita dalam mempersiapkan diri merayakan Natal. Fokus utama sebenarnya bukan pada “penantian” tetapi justru pada “kedatangan Tuhan Yesus”. Dengan kata lain, Adven bukan moment final tetapi kesempatan berahmat untuk menyiapkan diri menyambut kedatangan Yesus Kristus. Kedatangan Kristus dalam konteks persiapan Adven adalah kedatangan-Nya dalam hati manusia. Jadi kita tidak hanya mengenang kelahiran Yesus ribuan tahun yang lalu, tetapi berjaga-jaga atau bersiap sedia untuk kedatangan-Nya yang kedua, juga kedatangan-Nya dalam hati kita. Kita patut berbangga karena Gereja dengan sangat tegas dan jelas mengajak dan menuntun kita memasuki masa persiapan sebelum merayakan Natal. Selama empat minggu kita menyiapkan diri dengan harapan agar makna Natal bisa menyentuh kehidupan kita. Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa tanpa Adven, Natal kehilangan makna.
Makna Adven Bagi Kita
Adven dan Natal tidak bisa dilihat secara terpisah. Yang menyiapkan diri secara baik dalam Adven akan merasakan dan merayakan sukacita Natal. Maka makna dari masa Adven bisa kita simpulkan secara sederhana:
Pertama, Adven merupakan Undangan Pertobatan. Pertobatan merupakan sikap yang tepat untuk menyambut kedatangan Juruselamat. Kedatangan Tuhan Yesus didahului dengan seruan Yohanes Pembaptis untuk bertobat; dan kini ketika kita menyongsong Natal, Gereja pun mengajak kita untuk bertobat. Pertobatan bukan soal lahiriah belaka (seremonial semata) tetapi mesti menyentuh kedalaman hati untuk sebuah pembaharuan hidup. Oleh karena itu, sebenarnya kita bisa mengerti mengapa kita diajak untuk tidak merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember; yakni, supaya ada saat untuk merenungkan kehidupan ini dan menatanya secara baik dan benar sebelum menyambut kedatangan Kristus.
Kedua, Adven melukiskan Pengharapan dan Sukacita. Dalam tradisi, simbol masa persiapan ini adalah Lingkaran Adven. Selama empat minggu kita menanti penuh harapan. Buah dari tobat bukan kesedihan karena meninggalkan dosa / manusia lama, melainkan sukacita karena hidup baru dalam Tuhan. Minggu Adven tidak hanya mengajak kita memperbaharui lagi pengharapan kita akan janji penyelamatan, tetapi juga bersukacita karena janji itu terpenuhi dalam diri Yesus Kristus. Pada Minggu Adven ketiga (Minggu Gaudete), sukacita kita meluap-luap tak tertahankan lagi karena Sang Penyelamat sudah dekat. Oleh karena itu, sebenarnya kita bisa memahami, mengapa ada banyak simbol dan persiapan lahiriah (Lingkaran Adven, Ibadat Adven, pengakuan dosa dll) selama Masa Adven; yakni agar menumbuhkan dan mendukung persiapan batin kita.
Ketiga, Adven menggambarkan Penantian Panjang. Nubuat tentang kelahiran Yesus disampaikan kepada bangsa-bangsa melalui para nabi. Nubuat itu menimbulkan penantian dalam sejarah hidup manusia. Yesus memang sudah dilahirkan dan datang ke dunia, Ia pun berjanji akan datang untuk kedua kalinya. Adven mengajak kita menghayati penantian Gereja akan kedatangan kembali Tuhan Yesus ini.
Pesan: Jaga hatimu & teruslah bersolider
Melalui minggu-minggu Adven ini kita sebenarnya juga diajak untuk menantikan kedatangan Tuhan Yesus dalam hidup kita sehari-hari. Maka selama Adven, selain membangun sikap tobat, janganlah kita lupa berdoa mohon kehadiran-Nya dalam hidup kita agar kita pun berani membaharui kehidupan kita dan siap bersolider dengan sesama. Semoga Tuhan berkenan lahir dalam hati kita yang remuk-redam ini. Selamat beradven.