tag:blogger.com,1999:blog-51863188375431628722024-02-19T09:50:50.382+07:00Christian Studies for PEACEBersama-sama mempelajari iman Kristen beserta sejarah dan referensi pendukungnya. Menyebarkan sayap damai di antara denominasi dan merujuk kepada persamaan iman, bukan mempertentangkannya.Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.comBlogger234125tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-41059326201351294442013-12-02T10:59:00.002+07:002013-12-02T10:59:03.704+07:00Lingkaran Adven: Lambang dan Maknanya<div style="color: #080000; text-align: center;">
<i style="color: #990080; font-family: Tahoma; font-size: large;"><b>oleh: P. Francis J. Peffley</b></i></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><img align="BOTTOM" alt="Lingkaran Adven" border="0" height="166" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/3d3fca60.gif" vspace="0" width="252" /></span></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Pada Masa Adven, banyak keluarga memasang Lingkaran Adven di rumah mereka. Selain hiasan-hiasannya yang tampak semarak serta membangkitkan semangat, ada banyak sekali lambang yang terkandung di dalamnya, yang belum diketahui banyak orang.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Pertama, karangan tersebut selalu berbentuk lingkaran. Karena lingkaran tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir, maka lingkaran melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Lingkaran Adven selalu dibuat dari daun-daun evergreen. Dahan-dahan evergreen, sama seperti namanya “ever green” - senantiasa hijau, senantiasa hidup. Evergreen melambangkan Kristus, Yang mati namun hidup kembali untuk selamanya. Evergreen juga melambangkan keabadian jiwa kita. Kristus datang ke dunia untuk memberikan kehidupan yang tanpa akhir bagi kita. Tampak tersembul di antara daun-daun evergreen yang hijau adalah buah-buah beri merah. Buah-buah itu serupa tetesan-tetesan darah, lambang darah yang dicurahkan oleh Kristus demi umat manusia. Buah-buah itu mengingatkan kita bahwa Kristus datang ke dunia untuk wafat bagi kita dan dengan demikian menebus kita. Oleh karena Darah-Nya yang tercurah itu, kita beroleh hidup yang kekal.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Empat batang lilin diletakkan sekeliling Lingkaran Adven, tiga lilin berwarna ungu dan yang lain berwarna merah muda. Lilin-lilin itu melambangkan keempat minggu dalam Masa Adven, yaitu masa persiapan kita menyambut Natal. Setiap hari, dalam bacaan Liturgi Perjanjian Lama dikisahkan tentang penantian bangsa Yahudi akan datangnya Sang Mesias, sementara dalam Perjanjian Baru mulai diperkenalkan tokoh-tokoh yang berperan dalam Kisah Natal. Pada awal Masa Adven, sebatang lilin dinyalakan, kemudian setiap minggu berikutnya lilin lain mulai dinyalakan. Seiring dengan bertambah terangnya Lingkaran Adven setiap minggu dengan bertambah banyaknya lilin yang dinyalakan, kita pun diingatkan bahwa kelahiran Sang Terang Dunia semakin dekat. Semoga jiwa kita juga semakin menyala dalam kasih kepada Bayi Yesus.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Warna-warni keempat lilin juga memiliki makna tersendiri. Lilin ungu sebagai lambang pertobatan. Warna ungu mengingatkan kita bahwa Adven adalah masa di mana kita mempersiapkan jiwa kita untuk menerima Kristus pada Hari Natal. Lilin merah muda dinyalakan pada Hari Minggu Adven III yang disebut Minggu “Gaudete”. “Gaudete” adalah bahasa Latin yang berarti “sukacita”, melambangkan adanya sukacita di tengah masa pertobatan karena sukacita Natal hampir tiba. Warna merah muda dibuat dengan mencampurkan warna ungu dengan putih. Artinya, seolah-olah sukacita yang kita alami pada Hari Natal (yang dilambangkan dengan warna putih) sudah tidak tertahankan lagi dalam masa pertobatan ini (ungu) dan sedikit meledak dalam Masa Adven. Pada Hari Natal, keempat lilin tersebut digantikan dengan lilin-lilin putih - masa persiapan kita telah usai dan kita masuk dalam sukacita yang besar.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Pada kaki setiap lilin, atau pada kaki Lingkaran Adven, ditempatkan sebuah mangkuk berwarna biru. Warna biru mengingatkan kita pada Bunda Maria, Bunda Allah, yang mengandung-Nya di dalam rahimnya serta melahirkan-Nya ke dunia pada hari Natal.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Lingkaran Adven diletakkan di tempat yang menyolok di gereja. Para keluarga memasang Lingkaran Adven yang lebih kecil di rumah mereka. Lingkaran Adven kecil ini mengingatkan mereka akan Lingkaran Adven di Gereja dan dengan demikian mengingatkan hubungan antara mereka dengan Gereja. Lilin dinyalakan pada saat makan bersama. Berdoa bersama sekeliling meja makan mengingatkan mereka akan meja perjamuan Tuhan di mana mereka berkumpul bersama setiap minggu untuk merayakan perjamuan Ekaristi - santapan dari Tuhan bagi jiwa kita.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Jadi, nanti jika kalian melihat atau memasang Lingkaran Adven, jangan menganggapnya sebagai </b><b>hiasan </b><b>yang indah saja. Ingatlah akan semua makna yang dilambangkannya, karena Lingkaran Adven hendak mengingatkan kita akan perlunya persiapan jiwa sehingga kita dapat sepenuhnya ambil bagian dalam sukacita besar Kelahiran Kristus, Putera Allah, yang telah memberikan Diri-Nya bagi kita agar kita beroleh hidup yang kekal.</b></span></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: small;"><i>sumber : "</i><i>The Symbolism of the Advent Wreath</i><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"><i>”</i></span><i> </i><i>b</i><i>y Father Peffley; Father Peffley's Web Site; www.transporter.com/fatherpeffley</i></span></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: small;"><i>Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan</i>: <i><b>“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Francis J. Peffley.”</b></i></span></div>
Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-85668367132800481432013-12-02T10:48:00.003+07:002013-12-02T10:49:07.020+07:00Mengapa Pesta Natal dirayakan 25 Desember?<div style="color: #080000; text-align: center;">
<i style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: large;"><b>oleh: P. Victor Hoagland, C.P.</b></i></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;">
<span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b><img align="BOTTOM" alt="Kelahiran Yesus" border="0" height="218" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/3eb2cda0.jpg" vspace="0" width="300" /></b></i></span></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Tidaklah mudah untuk menentukan dengan tepat asal-mula Pesta Natal, yang sekarang menjadi perayaan yang paling penting dalam masa Natal di sebagian be</b><b>sar </b><b>Gereja-gereja Ritus Barat</b><b>. Kita</b><b> hanya dapat mengatakan dengan pasti bahwa kelahiran Yesus Kristus mulai dirayakan di Roma sekitar tahun 336 A.D. (Anno Domini = Tahun Masehi); kemudian Pesta Natal dirayakan juga di gereja-gereja Kristiani lainnya di seluruh dunia.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Mengapa Pesta Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember? Tidak ada catatan mengenai tanggal kelahiran Yesus yang dapat kita temukan dalam Perjanjian Baru. Kitab Suci jauh lebih mementingkan “Siapakah Yesus?” daripada tanggal kelahiran-Nya. Perkiraan Gereja Perdana akan tanggal kelahiran-Nya dipengaruhi oleh tanda-tanda perubahan musim, yang kemudian diterima dalam pemikiran religius, yang dengan seksama memperhatik</b><b>an </b><b>equinox</b><b> (di mana waktu</b><b> siang dan malam sama lamanya) dan titik balik matahari. Para ilmuwan Kristiani memperkirakan bahwa Yesus dikandung pada equinox musim semi (25 Maret) dan oleh karenanya dilahirkan pada tanggal 25 Desember, tanggal titik balik musim dingin.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Di banyak gereja Kristiani, tanggal 25 Maret masih tetap dirayakan sebagai Hari Raya Kabar Sukacita, yaitu ketika Malaikat Gabriel menyampaikan kabar kepada Maria bahwa ia akan menjadi bunda Yesus.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: small;"><b>Pesta Natal mungkin juga berasal dari perayaan kafir “Dewa Matahari yang tak terkalahkan” yang ditetapkan oleh Kaisar Aurelius pada tahun 274 A.D. dan dirayakan pada tanggal 25 Desember, yaitu pada hari terjadinya titik balik musim dingin, di Roma dan di seluruh wilayah kekaisaran. Umat Kristiani mengambil alih perayaan tersebut untuk merayakan pesta </b><i><b>“Surya Kebenaran” (Maleakhi 4:2)</b></i><b>, yaitu Yesus Kristus, yang menyebut Diri-Nya </b><i><b>“Terang Dunia” (Yohanes 8:12)</b></i><b>.</b></span></div>
<br style="color: #080000;" />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: small;"><i>sumber : </i><i>“The Feast of Christmas” by</i><i> Fr Victor Hoagland, C.P.; </i><i>Copyright 1996, 1997, 2000 - The Passionist Missionaries</i><i>; www.cptryon.org/prayer</i></span></div>
<div style="color: #080000;">
<img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div>
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman; font-size: small;"><i>Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan</i>: <i><b>“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Fr. Victor Hoagland, CP.”</b></i></span></div>
Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-90041430830443077692012-04-03T16:16:00.000+07:002012-04-03T16:16:37.844+07:00Sabtu Lazarus, Kebangkitan Kristus, dan Kebangkitan kita<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dalam tradisi Kristen Timur Ritus Bizantin (termasuk di </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">dalamnya adalah Katolik Timur), masa PraPaskah 40 hari diakhiri dengan Hari </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sabtu Lazarus. Hari Sabtu Lazarus jatuh pada hari Sabtu tepat sehari sebelum </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Hari Raya Minggu Palma. Oleh karena itu, Sabtu Lazarus merupakan jembatan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">antara masa PraPaskah menuju Pekan Suci. </span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pada hari Sabtu Lazarus, kita memperingati peristiwa ketika </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Tuhan Yesus Kristus membangkitkan Lazarus dari kubur, padahal Lazarus telah </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">mati dan berada dalam kubur selama 4 hari (bdk Yohanes 11).</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Peringatan Sabtu Lazarus ini berkaitan dengan Peristiwa </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Paskah Hari Kebangkitan Tuhan. Dan bisa kita katakan sebagai suatu satu </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">kesatuan. Keduanya bersumber pada 1 pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus. Dan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">keduanya berbicara mengenai kebangkitan tubuh.</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sabtu Lazarus mewartakan Yesus Kristus yang berkuasa </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">membangkitkan Lazarus. Dan dalam diri Lazarus itu pula lah kita dapat melihat </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">diri kita, serta semua umat manusia yang ada; mulai dari manusia pertama hingga </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">manusia terakhir saat akhir jaman. Maka peristiwa ini merupakan suatu pewartaan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">dari Yesus Kristus sendiri yang memberikan suatu kepastian bahwa Dia lah Sang </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kebangkitan dan Hidup itu sendiri. Dan Dia berkuasa membangkitkan orang mati </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">dan memberi mereka hidup (bdk Yohanes 11:25, dapat dibaca pada bagian bawah). </span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dan tentulah arti dari “hidup” yang diberikan Yesus ini </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">berarti hidup yang seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya : semangat dan harapan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">hidup; hidup rohani kita; hal-hal atau aspek-aspek di dalam kehidupan kita </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">(termasuk hidup rumah tangga, hidup sosial, dst); hidup dari jasmani kita; dan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">bahkan hidup setelah kematian dan akhir jaman nanti. Dia berkuasa memberikan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">hidup. Dan bukan hidup yang sekenanya atau sembarang hidup, melainkan hidup </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">yang sepenuhnya. Dia menawarkan dan berkuasa memberikan hidup yang sejati, yang </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">sesungguhnya dan dalam kelimpahan (bdk Yohanes 10:10, dapat dibaca pada bagian bawah), yaitu Hidup yang </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">memiliki relasi dengan Allah, bersatu dengan Allah. Hidup yang kudus, dan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">dikuduskan terus menerus, terutama dengan Misterion-Misterion (Sakramen) suci, </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">sehingga kita dijadikan semakin serupa dengan Kristus sendiri.</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dalam diri Lazarus dan peristiwa kebangkitannya oleh </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kristus, kita dapat melihat secercah gambaran akan kebangkitan kita </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">masing-masing pada akhir jaman. Yesus Kristus lah yang akan membangkitkan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">manusia satu per satu, dan memberi hidup. </span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dalam Liturgi Ilahi pada hari ini, Kidung Trisagion akan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">diganti dengan kidung berikut : </span><i style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">“Semua<br />
yang telah dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Alleluia!”</i><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;"> (bdk </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Gal 3:27). Misteri-misteri yang terjadi dalam sepekan, mulai dari Sabtu </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Lazarus, lalu Sengsara dan Wafat Kristus, dan berpuncak pada Kebangkitan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kristus; merupakan suatu model atau miniature atau blueprint dari hidup rohani </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">kita. Sungguh, dalam Misterion Baptis, kita semua telah dibaptis dalam Kristus. </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kita telah dipandang mati terhadap hidup dosa dan keduniawian. Namun sekaligus </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">pula kita mengenakan dan diberikan hidup yang baru, yaitu hidup dalam Kristus. </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kita mengenakan Kristus. Kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan milik </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kristus yang telah menebus kita. Kita hidup bagi Kristus, dan Kristus hidup </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">dalam kita. Baptis bukanlah akhir, melainkan awal dari hidup dalam Kristus. </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Maka hidup setelahnya adalah hidup dalam perjuangan menuju kepada kesempurnaan </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">dalam Kristus. Kita berjuang setiap hari, hari demi hari melawan dosa, </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">kedagingan, dan keduniawian, mengkuduskan diri, menyempurnakan diri, </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">mempersatukan hidup dengan Kristus. Maka kelak, kita pun akan bangkit bersama </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dia dan mulia bersama Dia. </span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><b style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kidung Troparion</b><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dengan membangkitkan Lazarus dari kematian sebelum </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">sengsara-Mu,</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kau telah meneguhkan kebangkitan bagi semua, ya Kristus </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Allah kami!</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Bagaikan anak-anak dengan palem-palem kemenangan,</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kami berseru kepada-Mu, ya Penakluk maut;</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Hosana di tempat tinggi!</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Diberkatilah Dia yang datang di dalam nama Tuhan!</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><b style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kidung Kontakion</b><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kristus Sang Sukacita, Kebenaran dan Terang dari segala yang </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">ada,</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Hidup dunia dan Sang Kebangkitan,</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Telah memperlihatkan diri-Nya demi kebaikan-Nya kepada semua </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">yang ada di bumi.</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dia telah menjadi Gambaran bagi kebangkitan kita,</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Dia mengkaruniakan pengampunan yang ilahi kepada semua!</span><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Yohanes 10:10 - </span><i style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai </i><i style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.“</i><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Yohanes 11:25 - </span><i style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Jawab Yesus, “Jawab Yesus: Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”</i><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><br style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;" /><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">(Sumber : www.wikipedia.com; www.orthodoxwiki.org; </span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sumber ikon</span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">: full-of-grace-and truth.blogspot.com; saintmarkhouston.org</span><span style="background-color: white; color: #202020; font-size: 13px; line-height: 18px;">)</span></span>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-68465445263050852772012-03-26T00:21:00.000+07:002012-03-26T00:21:15.863+07:00“The Passion of the Christ” dalam Terang Passio<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">disadur dari: <a href="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id371.htm">http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id371.htm</a></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><br class="Apple-interchange-newline" /><img align="BOTTOM" border="0" height="223" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/40796df0.jpg" vspace="0" width="150" /></span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">PENGANTAR</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Aku merasa beruntung dapat menyaksikan film “The Passion of the Christ” dengan dipandu oleh Romo Gabriel Antonelli, CP dalam Retret Sengsara Yesus yang diadakan pada tanggal 20 - 22 Maret 2004 di Biara Passionis, Bandulan - Malang. Pengalaman tersebut meninggalkan kesan mendalam bagiku pribadi. Penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh Rm Gabriel sebelum, selama maupun sesudah pemutaran film, sungguh membantuku dalam menikmati dan berusaha menangkap pesan yang hendak disampaikan lewat film karya Mel Gibson ini. Dengan segala kekurangan yang ada, aku berusaha membagikan pengalaman berharga tersebut, dengan harapan sebanyak mungkin orang dapat pula menikmati “The Passion of the Christ” dalam terang yang benar dan dengan demikian dibangkitkan serta dikobarkan dalam semangat cinta kepada Dia yang begitu mengasihi kita.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">PASSIO YESUS</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sebelum pemutaran film, Romo Italia ini membekali kami dengan beberapa hal yang perlu kami ketahui sehubungan dengan Passio Yesus. Menurut beliau, 'Passio' (bhs Latin) diterjemahkan secara kurang tepat ke dalam bahasa Indonesia sebagai 'sengsara'. Padahal, sesungguhnya Passio mempunyai arti yang lebih luas dari sekedar sengsara atau penderitaan.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Passio mengandung arti:</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />cinta yang sangat kuat, (yang mendorong orang untuk rela berkorban / menderita)</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />keinginan dan semangat yang amat besar</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />hasrat yang berkobar-kobar</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Yesus merasakan passio ini bagi manusia. Passio ini yang menghantar-Nya untuk menderita hingga wafat disalib, passio ini yang menguasai seluruh hidup-Nya, sesungguhnya seluruh Injil merupakan Pasio Yesus bagi manusia. Dalam terang Passio inilah, Rm Gabriel mengajak kami menyaksikan “The Passion of the Christ”.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">TAMAN GETSEMANI</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Adegan film di mulai di Taman Getsemani. Yesus, yang mengetahui bahwa saatnya sudah tiba, sesudah Perjamuan Malam terakhir, mengasingkan diri ke Taman Getsemani. Di sana, Ia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada BapaNya di surga. Rm Gabriel mengajak kami untuk mengingat suatu taman yang lain, Taman Eden, di mana Adam dan Hawa tinggal berbahagia, hingga iblis yang menyamar sebagai ular membujuk mereka untuk makan buah dari POHON terlarang. Karena bujukan iblis, leluhur kita yang pertama itu melanggar perintah Tuhan dan dengan demikian jatuh ke dalam dosa. Dosa mengakibatkan 'rusaknya' hubungan Allah dengan manusia, sehingga pintu gerbang kerajaan surga tertutup untuk selamanya bagi manusia.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sejak jatuhnya Adam ke dalam dosa, hidup manusia senantiasa dikuasai dosa. Yesus datang untuk menebus dosa manusia; Yesus datang untuk menjadi korban silih dosa. Dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus akan memulihkan kembali hubungan Allah dengan manusia. Melalui POHON Salib-Nya, pintu gerbang kerajaan surga akan dibuka kembali bagi manusia.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Iblis, musuh besar Allah, berusaha mati-matian agar hal itu tidak terjadi. Selanjutnya Rm Gabriel mengajak kami untuk mengingat kembali peristiwa sebelum Yesus menampilkan diri di hadapan orang banyak, di mana Ia mengasingkan diri di padang gurun dan dicobai iblis. Sesudah segala bujuk rayunya yang gagal, <i>“Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.” (Luk 4;13)</i>. Malam itu, di Taman Getsemani adalah waktu yang tepat, waktu yang telah lama dinanti-nantikan si iblis. Sama seperti ia mencobai manusia pertama hingga jatuh ke dalam dosa karena ketidaktaatan, demikian pula sekarang ia mencobai Yesus agar jatuh kedalam dosa yang sama.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Lewat Injil, dan dengan bagus digambarkan dalam film, kita mengetahui betapa Yesus sesungguhnya amat ngeri dan gentar menyongsong salib-Nya. Namun demikian, jika Adam jatuh ke dalam bujukan si iblis, sebaliknya Yesus justru menyatakan ketaatan-Nya kepada Bapa. <i>“Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Mat 26:39).</i> Dengan Fiat-Nya itu, Yesus mengalahkan iblis. Lihat, Yesus meremukkan kepala si ular! <i>“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” (Kej 3:15)</i> Sebab itu, pantaslah jika Gereja menggelari Yesus sebagai Adam Baru. Adam pertama mendatangkan dosa, Adam Baru menebus dosa.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">YUDAS</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Yudas adalah salah seorang murid yang paling dikasihi Yesus, salah seorang dari dua belas rasul pilihan-Nya, yang tinggal bersama-Nya, yang menyertai kemana pun Ia pergi, yang kepada-Nya Yesus mengungkapkan rahasia-rahasia pengajaran yang tersembunyi bagi para murid yang lain. Iblis berhasil menanamkan rancangan keji di benak Yudas untuk mengkhianati Yesus. Dan Yudas, dengan kehendak bebasnya, memilih untuk menawarkan diri menjual Guru Ilahi-nya dengan harga tiga puluh keping perak, harga yang dibayarkan orang Israel pada waktu itu untuk membeli seorang hamba. Dan dengan ciuman, ia menyerahkan Yesus kepada orang-orang yang menghendaki nyawa-Nya.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sesudah Yesus ditangkap oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, Yudas menyaksikan betapa Gurunya yang lemah lembut itu diperlakukan dengan kasar dan brutal. Timbullah rasa sesal dalam hati Yudas. Ia berupaya memperbaiki kesalahannya dengan berusaha membeli Gurunya kembali; suatu usaha yang sia-sia. Yudas pun dihantui perasaan bersalah, hati nuraninya, yang digambarkan sebagai anak-anak kecil dalam film, mengejar dan menuduhnya terus-menerus kemana pun ia pergi; bahkan setan ikut pula mengejeknya. Tak tahan dengan itu semua, Yudas memutuskan untuk mengakhiri penderitaannya dengan mencabut nyawanya.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">BUNDA MARIA</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sejak menyatakan Fiat-nya, Bunda Maria perlahan-lahan menyadari apa yang akan terjadi atas dirinya dan atas diri Putranya, yaitu bahwa Putranya harus melaksanakan kehendak BapaNya menyerahkan diri hingga wafat sebagai korban silih dosa bagi keselamatan umat manusia. Bunda Maria belum sepenuhnya paham akan rencana keselamatan Allah, tetapi ketika Yesus ditangkap di Taman Getzemani, nalurinya menyatakan bahwa saatnya sudah tiba. Maka Bunda Maria pun mengatakan, “Saatnya sudah tiba, ya Allah.” Kemudian, bukannya berdoa mohon belas kasihan Allah agar salib itu dijauhkan dari dirinya dan dari Putranya, Bunda Maria malahan menegaskan kembali Fiat-nya, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Salib adalah bentuk hukuman mati yang paling keji, dan hanya diperuntukkan bagi penjahat-penjahat yang melakukan tindak kriminal yang paling berat dan serius. Si terhukum dianggap orang hina dan terbuang. Orangtua dan keluarga si terhukum pada umumnya tidak mau menyertai si terhukum dalam jalan salibnya, karena malu akan hinaan dan cemoohan orang banyak yang mau tak mau harus mereka terima juga. Bunda Maria bukannya menghindar, malahan ia minta agar dibawa lebih dekat dalam menyertai Putranya terkasih dalam jalan salib-Nya. “Bawalah aku dekat pada-Nya,” pintanya.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="LEFT" border="0" height="195" hspace="20" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/4092cc30.jpg" vspace="0" width="300" />Bagi seorang ibu yang paling lemah lembut dari segala ibu, tentulah hatinya serasa disayat sembilu melihat bagaimana Putranya diperlakukan. Sebagai seorang ibu yang normal, harusnya Bunda Maria pingsan menyaksikan Putranya didera, menyaksikan tubuh Putranya terkasih dihancur-remukkan dengan kejam dan brutal, menyaksikan Putra-Nya yang sudah tidak seperti manusia lagi. Nyatanya, Bunda Maria tetap tegar menghadapi itu semua didorong oleh cinta yang teramat besar kepada Putranya dan kepada manusia serta penyerahan diri yang total kepada Allah-nya. Sepanjang film kita dapat menyaksikan bagaimana Bunda Maria menyertai Putranya; anggukan kecil, tatapan mata, kehadirannya walaupun tanpa kata, merupakan penghiburan dan peneguhan bagi Yesus untuk tetap bertahan hingga kesudahannya. Adegan cinta kasih Ibu dan Putranya yang paling menyentuh adalah ketika Yesus jatuh saat memanggul salib dan Bunda Maria segera berlari mendapatkan-Nya, “Ibu di sini, ibu di sini.” Kata-kata sederhana itu sungguh mengungkapkan banyak makna. Sementara Yesus Sendiri, di tengah sengsara-Nya, menghibur Sang Bunda yang dirundung duka dengan penuh cinta, "Lihat, Aku menjadikan segala sesuatu baru." </span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Setiap deraan, setiap pukulan dan tamparan, setiap kesakitan yang diderita Putranya, semuanya itu mengenai dan diderita juga oleh Bunda Maria secara batin seolah-olah nyata adanya. Sungguh mengharukan menyaksikan adegan di mana Bunda Maria, yang tak berdaya dan tak kuasa melindungi Putranya dari deraan cambuk yang keji, sesudah penderaan berakhir segera bersimpuh di lantai, di mana cabikan-cabikan daging Putranya tercecer dan darah Putranya menggenangi lantai; dan dengan mesra diselamatkannya semua itu dari nista.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Lihat juga, bagaimana tangan-tangan Bunda Maria dengan tegang menggenggam pasir untuk meredam segala gejolak jiwanya saat paku-paku runcing dipalukan menembusi tangan dan kaki Putranya. Cinta kasih Bunda Maria terhadap Putranya tidak berakhir di kayu salib. Saat salib dipancangkan dan ditegakkan dengan Putranya terkasih bergantung di atasnya, Bunda Maria menyatakan cinta kasihnya yang tulus mesra, cinta kasihnya yang tak terbatas, dengan mencium ujung kaki Putranya. Tak peduli apa kata orang, Yesus tetap senantiasa jantung hatinya. “Daging dari dagingku. Hati dari hatiku,”katanya.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Saat yang menusuk hati adalah ketika Maria memangku jenasah Putranya. Pikiranku tiba-tiba beralih ke peristiwa Natal, Allah yang menjadi manusia, yang lahir ke dunia dalam rupa bayi mungil, dibuai mesra dalam pelukan sang Bunda. Sekarang, di akhir hidup-Nya, tubuh yang sama, yang telah dihancurbinasakan karena dosa-dosa manusia, dikembalikan ke dalam pelukan bunda-Nya dalam keadaan tidak bernyawa. Betapa hati Bunda Maria pedih perih serasa disayat sembilu. Bunda Maria mengarahkan pandangannya kepada kita, seolah hendak berkata, “Ini yang engkau perbuat terhadap Putraku.” Namun demikian, tidak terpancar kemarahan, kekecewaan atau pun dendam di wajahnya, yang ada hanyalah wajah yang diliputi dukacita mendalam dan penyerahan diri total kepada Allah-nya, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">SIMON dari KIRENE</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Kita tidak pernah tahu orang bagaimanakah sesungguhnya Simon dari Kirene ini. Yang kita tahu hanyalah bahwa ia dipaksa untuk membantu memikul salib Yesus dalam jalan salib-Nya. Digambarkan bagaimana Simon berusaha menolak perintah ini. Penolakannya dapat dimengerti; tidak ada orang yang mau berurusan dengan orang yang dieksekusi, bahkan orangtua ataupun kerabat si terhukum sendiri pun tidak. Di hadapan orang banyak dengan tegas Simon mengatakan, “Baik, aku membantu memanggul salib, tapi ingat bahwa aku tidak ada urusan dengan orang ini.” </span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Berjalan bersama Yesus di jalan salib-Nya kiranya mengubah hati Simon yang keras menjadi seperti hati-Nya yang lembut dan rela menolong sesama dengan tulus hati. Sungguh indah menyaksikan bagaimana Yesus dan Simon, pada akhirnya, dengan tangan saling bertautan bahu-membahu memikul salib yang berat bersama.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">IBLIS</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Iblis terus membayangi sejak awal sengsara hingga wafat Kristus. Iblis berusaha membujuk Yesus di Taman Getsemani, iblis mengobarkan rasa iri, benci dan keinginan untuk membinasakan Yesus dalam diri imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi, iblis menghasut orang banyak dalam memutarbalikkan kebenaran dan menjatuhkan hukuman mati keji atas Yesus, iblis membuat para serdadu kesetanan hingga menyiksa dan menganiaya Yesus dengan keji dan brutal.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sungguh ironis bahwa pada akhirnya, senjata yang ia gunakan untuk memusuhi dan membinasakan Yesus, justru merupakan bumerang bagi kebinasaannya sendiri. Iblis dikalahkan dan kekuasaannya digunduli. </span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br #080000;"="" color:="" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">MISTERI SENGSARA YESUS</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sengsara Yesus tidak terbatas pada 12 jam terakhir hidup-Nya dan tidak terbatas pada aspek fisik saja. Ada empat tingkat sengsara / penderitaan yang perlu kita ketahui serta mengerti agar dapat memahami misteri sengsara dengan tepat. Itulah sebabnya mengapa Rm Gabriel menyebutnya Misteri Sengsara Yesus.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 72px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">1. Sengsara Fisik</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 72px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">2. Sengsara Rohani / Spiritual</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 72px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">3. Sengsara Sakramental</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 72px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">4. Sengsara Aktual</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">1. Sengsara Fisik</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sengsara ini mudah dilihat dan dipahami. Banyak orang mengatakan bahwa film “The Passion of the Christ” terlalu mengeksploitasi kekejaman dan kebrutalan secara berlebihan. Mengenai hal ini, Rm Gabriel - yang memang ahli dalam hal Kain Kafan Turin - mengatakan bahwa sesuai dengan penyelidikan yang dilakukan terhadap kain kafan, memang begitulah yang sesungguhnya terjadi pada waktu itu. “Film yang apa adanya,” begitu komentar Bapa Suci. Selanjutnya Rm Gabriel mengingatkan kita untuk tidak sekedar memandang sengsara Yesus dari segi pietiesme belaka, melainkan kenyataan bahwa Yesus dengan sukarela menanggung sengsara demi passio-Nya terhadap manusia.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><i>“Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari BapaKu.” (Yoh 10:17)</i></span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">2. Sengsara Rohani / Spiritual</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Inilah sengsara yang paling berat bagi Yesus. Yesus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Sebagai manusia, Yesus juga memiliki perasaan yang sama seperti yang dimiliki manusia. Yesus ngeri dan takut; Yesus mengalami tekanan serta guncangan jiwa yang hebat saat di Getsemani. Yesus merasa pilu dikhianati oleh salah seorang murid yang paling dikasihi-Nya, disangkal oleh murid yang lainnya, serta ditinggalkan seorang diri oleh para pengikut-Nya. Yesus merasakan kesedihan mendalam saat difitnah dan ajaran-ajaran-Nya diputarbalikkan serta dijadikan bahan olok-olok, saat dihinakan dan diludahi, saat dihujat, saat ditolak oleh orang-orang yang kepadanya Ia mencurahkan segala kasih sayang-Nya. Bagaimana perasaan Yesus saat Ia yang adalah raja segala raja, diejek sebagai raja cacing? Bagaimana perasaan Yesus saat Ia bahkan dianggap lebih rendah dan hina dari Barabas, penjahat paling mengerikan di negeri itu, dijatuhi hukuman mati dengan keji dan hina sebagai penyamun. Dalam film kita melihat air mata duka-Nya mengalir jatuh; bukan hendak digambarkan Yesus yang cengeng ataupun sentimentil, melainkan manusia Yesus yang menanggung sengsara batin yang luar biasa.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br #080000;"="" color:="" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Terlebih dahsyat lagi sengsara-Nya di atas kayu salib, di mana Ia merasa ditinggalkan oleh Bapa, <i>“Eli, Eli, lama sabakhtani?” (Mat 27:46)</i>. Namun demikian, Yesus tetap setia dan taat pada Bapa hingga kesudahannya. </span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">3. Sengsara Sakramental</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Digambarkan dengan jelas dalam film bagaimana Kurban Tak Berdarah dalam Ekaristi sama dengan Kurban Berdarah di Kalvari.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">“Dalam perjamuan malam terakhir, <i>'pada malam waktu Ia diserahkan' (1Kor 11:23)</i>, Ia meninggalkan bagi mempelai kekasih-Nya, Gereja, satu kurban yang kelihatan (seperti yang dibutuhkan kodrat manusia), yang olehnya, [kurban] berdarah itu, yang dibawakan di salib satu kali untuk selama-lamanya, dikenang sampai akhir zaman dan kekuatannya yang menyelamatkan dipergunakan untuk pengampunan dosa, yang kita lakukan setiap hari.” (Konsili Trente: DS 1740)</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Dalam Sakramen Ekaristi, Yesus menjadi kurban, Yesus menjadi makanan dan minuman bagi siapa saja. Yesus tidak pernah menolak untuk disantap siapa saja: orang yang rindu, orang yang suam-suam kuku atau pun orang yang dingin; orang sehat atau pun sakit. Yesus selalu dalam keadaan sebagai makanan.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><i>“Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh 6:51)</i></span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Di atas salib, ketika seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, segera mengalirlah keluar darah dan air yang diyakini Gereja sebagai lambang sakramen-sakramen Gereja.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">4. Sengsara Aktual</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Sengsara Yesus berlangsung hingga akhir jaman:</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />dalam Gereja-Nya yang dikejar-kejar</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />dalam mereka yang sakit</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />dalam mereka yang menderita</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 24px; margin-top: 3px; text-indent: -24px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/Symb075c00b700f000000000.gif" vspace="0" width="24" />dalam mereka yang mengalami ketidakadilan</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><i>“Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.” (Mat 25:45)</i></span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">KEBANGKITAN KRISTUS</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Satu-satunya peristiwa yang menggembirakan dalam film ini adalah kebangkitan Kristus. Sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus adalah satu dan tak terpisahkan.<i>“Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1 Kor 15:14)</i></span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">KESIMPULAN</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Bagaimana pun baiknya film “The Passion of the Christ,” Rm Gabriel berpendapat bahwa film ini tidak dapat dijadikan bahan pelajaran agama karena beberapa 'kejanggalan' di dalamnya, antara lain:</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 19px; margin-top: 3px; text-indent: -19px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">1. Tokoh Veronika sesungguhnya merupakan tokoh fiksi. Pada saat eksekusi berlangsung, tak seorang pun diperkenankan berada dekat si terhukum. Jadi, tidaklah mungkin ada seorang perempuan yang berhasil menerobos penjagaan para prajurit dan, terlebih lagi, menyeka wajah Yesus dengan saputangannya. Menurut tradisi nama perempuan itu ialah “Veronica”. Nama tersebut sesungguhnya berasal dari kata Latin 'vera', yang artinya 'benar' dan kata Yunani 'eikon', yang artinya 'gambar', menunjuk pada gambar Yesus yang tertera di Kain Kafan (Turin).</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 19px; margin-top: 3px; text-indent: -19px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">2. Sesuai penyelidikan dan ilmu kedokteran, Yesus dipaku pada pergelangan tangan-Nya, bukan pada telapak tangan-Nya.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 19px; margin-top: 3px; text-indent: -19px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">3. Keseluruhan salib beratnya lebih dari 100 kg. Yesus memanggul 'hanya' bagian patibulum yang beratnya sekitar 50 kg.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 19px; margin-top: 3px; text-indent: -19px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">4. Mahkota duri tidak lagi dikenakan Yesus sepanjang jalan salib dan penyaliban.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 19px; margin-top: 3px; text-indent: -19px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">5. Peran Klaudia, isteri Pontius Pilatus dianggap berlebihan.</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-left: 19px; margin-top: 3px; text-indent: -19px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">6. Maria Magdalena, menurut Rm Gabriel, bukan perempuan yang kedapatan berzinah dan hendak dijatuhi hukuman rajam. (pendapat lain lihat “Maria Magdalena” oleh Rm William P. Saunders)</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Info tambahan lihat: <a href="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id363.htm" target="_top" title="Passio Yesus Kristus"><u>“Passio Yesus Kristus”</u></a> oleh Rm William P. Saunders</span></div><div style="color: #080000; margin-left: 154px; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id353.htm" target="_top" title="Salib"><u>“Salib: Hukuman Mati yang Ngeri dan Keji”</u></a> oleh Rm Kamilus Ndona Sopi, CP</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">PENUTUP</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">“The Passion of the Christ” membantu kita membuka mata hati akan Passio Yesus yang begitu dahsyat terhadap manusia. Passio Yesus, yang memberikan Diri-Nya sehabis-habisnya, dengan wafat di kayu salib demi keselamatan manusia. Mengenai passio-Nya, Yesus Sendiri menegaskan, <i>“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh 15:13)</i></span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Mengalami cinta-Nya, <i>“Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?” (Mzm 116:12)</i>. Dan ketika sedang asyik merenungkan hal ini, terlintas di benak kata-kata manis dari santa kesayanganku:</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div align="LEFT" style="color: #080000;"></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: medium;">“Cinta hanya dapat dibalas dengan cinta.”</span></div><div style="color: #080000;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="2" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: #990033; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">~ St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus</span></div><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Surabaya, 18 April 2004</span></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: small;">Hari Raya Kerahiman Ilahi</span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-62940112011003239432012-02-26T22:00:00.000+07:002012-02-26T22:00:38.610+07:00Sejarah dan Spiritualitas Selibat<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<div style="color: #080000; text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: medium;"><i><b>oleh: Romo William P. Saunders *</b></i></span></div><div style="color: #080000;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span></div><div style="color: #080000; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><img align="BOTTOM" border="0" height="307" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/2379b4330.jpg" vspace="0" width="180" /></span></div><div style="color: #080000;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span></div><div style="color: #080000; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i><b>Akhir-akhir ini ramai dibicarakan mengenai apakah sebaiknya para imam menikah atau tidak. Mengapakah Gereja memandatkan para imam untuk hidup selibat?</b></i></span></div><div style="color: #080000; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i><b>~ seorang pembaca di Annandale</b></i></span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Dalam membahas masalah selibat, pertama-tama baiklah kita melihat perkembangan sejarah selibat dalam kehidupan Gereja, baru kemudian dasar spiritual dan relevansinya bagi para klerus sekarang ini.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Tuhan kita menawarkan selibat sebagai cara hidup yang sah, bukan hanya dengan cara hidup-Nya Sendiri, sebab Ia tidak pernah menikah, melainkan juga dalam ajaran-Nya. Ketika Tuhan kita menekankan bahwa perkawinan merupakan suatu ikatan perjanjian antara suami dan isteri, dan karenanya tidak diperbolehkan untuk bercerai dan menikah lagi (bdk Mt 19:3-12), Ia mengakhirinya dengan, <i>“Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga.”</i> Tradisi Gereja - seperti dinyatakan dalam Katekismus Gereja Katolik No. 1579 - menunjuk <i>“demi Kerajaan Sorga”</i> ini sebagai dasar selibat. </span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Namun demikian, di masa Gereja perdana, hidup selibat bagi para klerus tidaklah dimandatkan. St Paulus dalam surat pertamanya kepada St Timotius menulis, <i>“Penilik jemaat [Uskup] haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan” (3:2)</i> dan <i>“Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik” (3:12).</i> Meski begitu, orang hendaknya tidak secara salah menafsirkan ajaran ini dengan mengartikan bahwa seorang uskup, imam atau diakon haruslah menikah; St Paulus mengakui bahwa ia sendiri tidak menikah (1 Kor 7:7). </span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Klemens dari Alexandria (wafat thn 215) menggemakan kembali ajaran St Paulus, “Gereja dengan sepenuhnya menerima suami dari satu isteri entah sebagai imam atau diakon atau awam, dengan senantiasa beranggapan bahwa ia tak bercacat dalam perkawinannya, dan yang dengan demikian akan diselamatkan dalam memperanakkan keturunan.” </span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Namun demikian, gerakan ke arah selibat para klerus mulai berkembang di lingkungan Gereja. St Epiphanius dari Salamis (wafat thn 403) mengatakan, “Gereja yang Kudus menghormati martabat imamat hingga ke tahap Gereja tidak menerimakan diakonat, presbiterat ataupun episkopat, bahkan subdiakonat, kepada siapapun yang masih hidup dalam ikatan perkawinan dan memperanakkan keturunan. Gereja hanya menerima dia, yang jika telah menikah meninggalkan isterinya atau telah kehilangan isterinya karena meninggal dunia, teristimewa di tempat-tempat di mana kanon gerejani diterapkan secara ketat.” Konsili Elvira (306), yaitu konsili lokal Spanyol, menerapkan selibat pada para uskup, para imam dan para diakon, “Kami mendekritkan bahwa segenap uskup, imam, diakon dan semua klerus yang terlibat dalam pelayanan sama sekali dilarang hidup bersama isteri mereka dan memperanakkan keturunan: siapapun yang melanggar akan dikeluarkan dari martabat klerus.” Di kemudian hari, Konsili Karthago memperluas prasyarat selibat hingga ke tingkat subdiakonat.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Setelah disahkannya kekristenan pada tahun 313, berkembanglah pembahasan yang lebih mendalam mengenai selibat para klerus. Dalam Konsili ekumenis Nicea I (325), Uskup Hosius dari Cordova mengusulkan suatu dekrit yang memandatkan selibat para klerus, termasuk para klerus yang telah menikah. Uskup Mesir Paphnutius, ia sendiri tidak menikah, mengajukan protes, menegaskan bahwa prasyarat yang demikian akan terlalu keras dan tidak bijaksana. Sebaiknya, para klerus yang telah menikah hendaknya terus setia kepada isteri mereka, sementara yang belum menikah hendaknya memutuskan secara pribadi apakah ia hendak hidup selibat atau tidak. Jadi, tidak ada prasyarat yang dimandatkan Gereja bagi para imam untuk selibat. </span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Namun demikian, pada waktu itu, muncul semangat spiritual baru “kemartiran putih”. Semasa penganiayaan, banyak yang menderita “kemartiran merah,” mencurahkan darah demi iman. Dengan kemartiran putih, para laki-laki dan perempuan memilih untuk dengan sukarela mengingkari hal-hal dari dunia ini dan mati bagi diri mereka yang lama, agar dapat bangkit kembali untuk hidup dalam suatu kehidupan yang sepenuhnya dibaktikan kepada Kristus. Gagasan kemartiran putih ini mendorong lahirnya monastisisme dan kaul-kaul kemiskinan, kemurnian (termasuk selibat), dan ketaatan.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Pada point ini, tradisi selibat para klerus berbeda antara tradisi Gereja Barat dan Gereja Timur. Dalam Gereja Barat, beberapa paus mendekritkan selibat: Damasus I (384), Siricius (385), Innosensius I (404), dan Leo I (458). Konsili-konsili lokal menerbitkan maklumat selibat bagi para klerus: di Afrika, Karthago (390, 401-19); di Perancis, Orange (441) dan Tours (461); dan di Italia, Turin (398). Pada masa Paus Leo I (wafat thn 461), tidak ada uskup, imam, diakon ataupun subdiakon yang diperkenankan menikah. Namun demikian, ketentuan-ketentuan tersebut tidak selalu dilaksanakan seperti yang seharusnya.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Dalam Gereja Timur, terdapat perbedaan antara uskup dan para klerus lainnya mengenai apakah mereka harus selibat. Kitab Hukum Sipil Kaisar Justinian melarang siapapun yang mempunyai anak atau bahkan keponakan untuk ditahbiskan sebagai seorang uskup. Konsili Trullo (692) memandatkan bahwa seorang uskup harus selibat, dan jika ia telah menikah, ia harus berpisah dari isterinya sebelum ditahbiskan sebagai uskup. Para imam, diakon dan subdiakon dilarang menikah setelah pentahbisan, meski mereka hendaknya terus memenuhi janji perkawinan mereka andai telah menikah sebelum pentahbisan. Ketentuan-ketentuan ini hingga kini masih berlaku bagi sebagian besar Gereja-gereja Timur.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Yang menyedihkan, pada Abad Pertengahan, muncul kasus-kasus penyelewengan dalam selibat para klerus, yang menimbulkan reaksi keras dari Gereja. Sinode Augsburg (952), dan konsili-konsili lokal: Anse (994) dan Poitiers (1000) semuanya mengukuhkan peraturan selibat. Paus Gregorius VII pada tahun 1975 melarang para imam yang menikah atau yang memiliki selir mempersembahkan Misa atau melakukan pelayanan-pelayanan gerejani lainnya, dan melarang kaum awam ikut ambil bagian dalam Misa atau dalam pelayanan-pelayanan liturgis lainnya yang dilayani oleh para imam yang demikian. Akhirnya, Konsili Lateran Pertama (1123), suatu konsili Gereja yang ekumenis, memandatkan selibat bagi para klerus Barat. Konsili Lateran Kedua (1139) kemudian mendekritkan Tahbisan Suci sebagai halangan dari suatu perkawinan, dengan demikian menjadikan segala usaha perkawinan oleh seorang klerus tertahbis menjadi tidak sah. Dan pada akhirnya, peraturan-peraturan mengenai selibat tampaknya menjadi jelas dan konsisten di segenap penjuru Gereja Katolik.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Di kemudian hari, para pemimpin Protestan memperolok dan menyerang disiplin selibat para klerus, sebagian dikarenakan adanya penyelewengan-penyelewengan tercela yang terjadi dalam masa Renaissance. Sebagai tanggapan, Konsili Trente dalam Ajaran dan Kanon mengenai Sakramen Tahbisan (1563) menyatakan bahwa meskipun selibat bukanlah suatu hukum ilahi, namun Gereja memiliki otoritas untuk menetapkan selibat sebagai suatu disiplin. Sembari menjunjung tinggi selibat, Gereja tidak memandang rendah kesakralan hidup perkawinan ataupun cinta kasih suami isteri. Di samping itu, Konsili menegaskan bahwa selibat bukanlah cara hidup yang mustahil, sekaligus mengakui bahwa dalam selibat sungguh dibutuhkan rahmat Tuhan.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Gereja Katolik terus-menerus meneguhkan disiplin selibat para klerus, yang paling akhir adalah dalam dekrit Konsili Vatikan Kedua “Presbyterorum ordinis” (1965), ensiklik Paus Paulus VI “Sacerdotalis Caelibatus” (1967), dan dalam Kitab Hukum Kanonik (1983).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Setelah menelusuri perkembangan historis mengenai bagaimana selibat ditetapkan bagi para klerus dalam Gereja Katolik Roma (terkecuali di beberapa Gereja-gereja Ritus Timur), sekarang kita akan membahas spiritualitas yang mendasari peraturan ini.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Konsili Vatikan Dua dalam Dekrit mengenai Pelayanan dan Kehidupan Para Imam (Presbyterorum ordinis) (1965) menegaskan, “Pantang sempurna dan seumur hidup demi Kerajaan Sorga telah dianjurkan oleh Kristus Tuhan, dan di sepanjang masa, juga zaman sekarang ini, oleh banyak orang Kristen telah diterimakan dengan sukarela dan dihayati secara terpuji. Pantang itu oleh Gereja selalu sangat dijunjung tinggi bagi kehidupan imam. Sebab merupakan lambang dan sekaligus dorongan cinta kasih kegembalaan, serta sumber istimewa kesuburan rohani di dunia” (No. 16). Sembari mengakui bahwa selibat tidak dituntut oleh imamat berdasarkan hakekatnya, Konsili menegaskan bahwa selibat mempunyai kesesuaian dengan imamat: “Dengan menghayati keperawanan atau selibat demi Kerajaan Sorga, para imam secara baru dan luhur dikuduskan bagi Kristus. Mereka lebih mudah berpaut pada-Nya dengan hati tak terbagi, lebih bebas dalam Kristus dan melalui Dia membaktikan diri dalam pengabdian kepada Allah dan sesama, lebih lancar melayani kerajaan-Nya serta karya kelahiran kembali adikodrati, dan dengan demikian menjadi lebih cakap untuk menerima secara lebih luas kebapaan dalam Kristus. Jadi dengan demikian mereka menyatakan di hadapan umum, bahwa mereka bermaksud seutuhnya membaktikan diri kepada tugas yang dipercayakan kepada mereka, yakni mempertunangkan umat beriman dengan satu Pria, dan menghadapkan mereka sebagai perawan murni kepada Kristus. Demikianlah mereka membangkitkan kesadaran akan perkawinan penuh rahasia, yang telah diciptakan oleh Allah dan di masa depan akan ditampilkan sepenuhnya, yakni bahwa Gereja hanya mempunyai Kristus sebagai Mempelai satu-satunya. Kecuali itu mereka menjadi lambang hidup dunia yang akan datang, tetapi sekarang sudah hadir melalui iman dan cinta kasih: di situ putera-puteri kebangkitan tidak akan menikah dan dinikahkan” (Luk 20:35-36).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Paus Paulus VI menggaris-bawahi tema yang sama ini dalam ensiklik Sacerdotalis Caelibatus (1967), yang sesungguhnya ditulis di saat sebagian orang mempertanyakan perlunya mandat selibat. Bapa Suci menunjukkan tiga “makna” atau pentingnya selibat: Kristologis, eklesiologis dan eskatologis. Dalam arti Kristologis, seorang imam wajib memandang Kristus sebagai imam teladan yang abadi. Pengenalan akan Kristus ini merasuki seluruh keberadaannya. Sama seperti Kristus tetap selibat dan membaktikan hidup-Nya demi pelayanan kepada Bapa-Nya dan kepada segenap umat manusia, demikianlah seorang imam menerima selibat dan mengkhususkan diri sepenuhnya untuk melayani perutusan Tuhan. Pemberian diri dan komitmen total kepada Kristus ini merupakan lambang Kerajaan Surga yang sudah hadir sekarang ini.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Dalam arti eklesiologis, sama seperti Kristus dipersatukan sepenuhnya dengan Gereja, demikianlah imam, melalui selibat mengikat hidupnya dengan Gereja. Ia akan dapat lebih cakap dalam menjadi Pelayan Sabda Allah - mendengarkan Sabda, merenungkan kedalamannya, mengamalkannya, dan mewartakannya dengan keyakinan sepenuh hati. Imam adalah Pelayan Sakramen-sakramen, dan, teristimewa melalui Misa, bertindak selaku in persona Christi, mempersembahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Selibat memberikan kepada imam lebih banyak kebebasan dan keleluasaan dalam menunaikan karya pastoralnya, “[Selibat] memberikan kepada imam, bahkan dalam segi praktis, efisiensi yang maksimum dan disposisi batin yang terbaik, psikologis maupun emosional, dalam melaksanakan secara terus-menerus karya karitatif yang sempurna. Karya karitatif ini akan memberinya kesempatan untuk memberikan dirinya sepenuhnya demi kesejahteraan semua orang, dalam cara yang lebih penuh dan lebih konkrit” (Sacerdotalis Caelibatus, No. 32).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Terakhir, dalam arti eskatologis, hidup selibat memberikan gambaran akan kebebasan yang akan dimiliki manusia di surga kelak ketika telah dengan sempurna dipersatukan dengan Tuhan sebagai anak-Nya.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Kitab Hukum Kanonik merefleksikan ketiga “makna” ini dalam Kanon 277, yang memandatkan selibat para klerus, “Para klerikus terikat kewajiban untuk memelihara tarak sempurna dan seumur hidup demi Kerajaan surga, dan karena itu terikat selibat yang merupakan anugerah istimewa Allah; dengan itu para pelayan rohani dapat lebih mudah bersatu dengan Kristus dengan hati tak terbagi dan membaktikan diri lebih bebas untuk pengabdian kepada Allah dan kepada manusia.”</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sepanjang ajaran Gereja mengenai selibat, tiga dimensi penting perlu dicamkan: Pertama, selibat menyangkut kebebasan. Seorang laki-laki, ketika dipanggil dalam Tahbisan Suci dengan sukarela menerima kewajiban selibat, setelah refleksi dan permenungan dalam doa. Setelah membuat keputusan tersebut, selibat sungguh memberikan kepada uskup, imam atau diakon kebebasan untuk mengidentifikasikan diri dengan Kristus dan melayani Kristus dan Gereja tanpa keberatan, tanpa syarat ataupun keraguan. Pada kenyataannya, imam tidak terbagi antara menunaikan tugas kewajiban bagi paroki dan bagi keluarganya.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Kedua, selibat menyangkut kurban, dan suatu kurban adalah suatu tindakan kasih. Sebagai misal, ketika seorang laki-laki dan seorang perempuan menikah, mereka berkurban untuk hidup “dalam suka dan duka, dalam sehat dan sakit hingga maut memisahkan.” Mereka berkurkan untuk mengamalkan kasih yang setia, tidak lagi membagi kasih dengan yang lain atau memberi diri untuk kenikmatan-kenikmatan yang egois. Ketika pasangan tersebut menjadi orangtua, mereka berkurban untuk menopang pertumbuhan anak-anak mereka. Keputusan kasih senantiasa membawa serta pula kurban. </span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Paus Yohanes Paulus II telah berulang kali membela disiplin selibat, menyebutnya sebagai “anugerah Roh Kudus.” Dalam surat Kamis Putih kepada para imam tahun 1979 (No. 8), yang ditulis di awal pontifikatnya, saat sebagian orang berspekulasi bahwa ia mungkin mengubah disiplin ini, Bapa Suci menegaskan, “… Selibat “demi Kerajaan Surga” bukan hanya merupakan suatu lambang eskatologis belaka; melainkan juga memiliki makna sosial yang mendalam, dalam kehidupan sekarang, demi pelayanan Umat Allah. Melalui selibat, imam menjadi `man for others', dengan cara yang berbeda dari laki-laki pada umumnya, yang dengan mengikat diri dalam ikatan perkawinan dengan seorang perempuan, sebagai suami dan ayah, juga menjadi `man for others', teristimewa dalam lingkup keluarganya sendiri: untuk isterinya dan, bersama dengan isterinya, untuk anak-anak mereka, kepada siapa ia memberikan diri. Seorang imam, dengan melepaskan hak kebapakannya yang layak bagi laki-laki yang menikah, mengambil bentuk kebapakan yang lain, dan seolah, sekaligus keibuan, dengan mengingat kata-kata rasul mengenai anak-anak yang diperanakkannya dalam penderitaan.” Guna menekankan panggilan imam dalam melayani Umat Allah, Bapa Suci menambahkan, “Hati seorang imam, agar didapati layak bagi pelayanan ini, haruslah bebas. Selibat adalah tanda kebebasan yang nyata demi pelayanan ini” (No. 8).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Demikianlah dengan para klerus. Menjadi seorang imam berarti mempersembahkan diri sebagai kurban bagi Kristus demi kebaikan Gereja-Nya. Imam berkurban dari menikah dengan seorang perempuan dan memiliki keluarganya sendiri; sebaliknya ia memberikan diri untuk “dikawinkan” dengan Kristus dan Gereja-Nya serta melayani segala kebutuhan mereka sebagai seorang “bapa”.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Yang terakhir, dalam hidup selibat sungguh dibutuhkan rahmat Tuhan. Berulangkali, selibat dipandang sebagai anugerah Roh Kudus. Namun demikian, anugerah ini tidak hanya memampukan orang untuk mengendalikan hasrat jasmaninya atau hidup sebagai seorang jejaka; melainkan anugerah ini juga memampukan orang untuk dapat menjawab “ya” kepada Tuhan setiap hari dan mengamalkan hidup-Nya. </span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Secara ringkas, Bapa Suci Yohanes Paulus II dalam Amanat kepada para Imam Paroki Roma tanggal 26 Februari 2004 mengatakan, “... Tepatnya dalam selibat, yang disambut dan dipelihara dengan sukacita, kita pada gilirannya dipanggil untuk mengamalkan kebenaran kasih dengan suatu cara yang berbeda walau sama penuhnya, memberikan diri kita secara total bersama Kristus kepada Tuhan, kepada Gereja, dan kepada saudara serta saudari kita dalam kemanusiaan.”</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sayangnya, dalam dunia kita, banyak orang tidak dapat menghargai disiplin selibat, entah bagi kaum klerus maupun yang lain. Kita hidup dalam masyarakat di mana media membombardir kita dengan tayangan-tayangan seksual yang tak terkendali. Jika orang tak dapat menghargai nilai-nilai keperawanan sebelum perkawinan, kesetiaan dalam hidup perkawinan, atau pengurbanan demi anak-anak, maka ia tak dapat mulai menghargai siapapun - entah laki-laki atau perempuan - yang menempuh hidup selibat sebagai bakti diri dalam panggilan.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Di tengah skandal dalam Gereja, di mana beberapa imam telah melanggar kaul selibat dan menyakiti anak-anak, sebagian orang mengusulkan perkawinan bagi kaum klerus guna mengurangi, jika tidak menghapus sama sekali, terjadinya skandal yang demikian. Sesungguhnya, sebagian besar kasus pelecehan yang menyangkut anak-anak (incest, pedophilia, dsb) terjadi dalam rumah di antara kerabat. Seorang yang menderita penyakit yang demikian tidak akan berubah karena ia tak lagi harus hidup selibat. Lagipula, jika Gereja sungguh mengubah prasyarat selibat, maka skandal berikutnya yang akan menjadi sorotan media kemungkinan besar adalah perselingkuhan atau perceraian di antara kaum klerus. Mengubah prasyarat sama sekali tidak menyelesaikan masalah.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sebagai warga Gereja, patutlah kita berterima kasih kepada para klerus, pula kepada para biarawan dan biarawati, yang telah mempersembahkan diri secara total karena cintanya demi melayani Tuhan dan Gereja. Sungguh sayang, media jarang menyoroti karya-karya kebajikan yang dilakukan oleh begitu banyak kaum klerus yang penuh dedikasi, maupun oleh para biarawan dan biarawati.</span></div><br />
<div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>* </b></i></span><i>Fr. Saund</i><i>ers </i><i>is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria</i><i>.</i></span></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>sumber : “Straight Answers: </i><i>Celibacy in the Priesthood" & </i><i>“Straight Answers: </i><i>The Spirituality of Celibacy</i><i>” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; </i><i>Copyright ©2004 Arlington Catholic Herald. All rights reserved</i><i>; www.catholicherald.com</i></span></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="color: #080000;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan</i>: <i><b>“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”</b></i></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-60554915855283162382012-02-26T20:51:00.000+07:002012-02-26T20:51:15.479+07:00Passio Yesus Kristus<div style="text-align: center;"> <i style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: large; text-align: center;"><b>oleh: P. William P. Saunders *</b></i></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b><img align="BOTTOM" border="0" height="175" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/3ff7baf0.jpg" vspace="0" width="123" /></b></i></span></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i>Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “Passio” Yesus Kristus?</i></span></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i>~ seorang pembaca di Arlington</i></span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Passio berasal dari bahasa Latin “patior” yang artinya “sengsara”. Passio Yesus Kristus menunjuk pada sengsara yang diderita Kristus demi menebus umat manusia, berawal dari sakrat maut di Taman Getsemani hingga wafat-Nya di Kalvari. Kisah-kisah Sengsara dalam Injil menceritakan detail sengsara Kristus, dan setidaknya sampai batas tertentu, kisah-kisah tersebut sesuai dengan tulisan para ahli sejarah Romawi masa itu - Tacitus, Seutonius dan Pliny Muda. Penemuan-penemuan arkeologi yang dipadukan dengan penelitian-penelitian menggunakan ilmu kedokteran modern menghasilkan gambaran yang akurat akan apa yang diderita Kristus. Dalam abad di mana salib biasa digambarkan dengan Yesus “yang telah bangkit” dan “sengsara” serta “korban” telah menjadi istilah-istilah yang tidak disukai, hendaknya kita tidak kehilangan pandangan akan kenyataan passio.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Setelah Perjamuan Terakhir, Yesus pergi ke Taman Getsemani di Bukit Zaitun. Kristus berdoa, <i>“Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Luk 22:42)</i>. Yesus sadar sepenuhnya akan penderitaan yang Ia hadapi. Ia berdoa demikian khusuk hingga<i>“peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Luk 22:44)</i>. Ilmu kedokteran membuktikan bahwa orang dapat mengeluarkan keringat darah jika ia berada dalam keadaan emosional yang sangat tinggi (suatu kondisi yang disebut hematidrosis atau hemohidrosis), yang mengakibatkan pendarahan lewat kelenjar-kelenjar keringat. Tak heran jika Bapa mengutus seorang malaikat untuk menguatkan-Nya (Luk 22:43).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Kristus kemudian ditangkap dan diadili di hadapan Mahkamah Agama yang dipimpin oleh Imam Besar Kayafas. Menjawab pertanyaan mereka, Yesus memaklumkan, <i>“Kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” (Mat 26:64).</i> Karena pernyataan-Nya itu, Ia dijatuhi hukuman mati karena menghujat Allah, dan kemudian wajah-Nya diludahi, ditampar dan diolok-olok. Mahkamah Agama dapat menjatuhkan hukuman mati kepada Kristus, namun demikian mereka tidak memiliki wewenang untuk melaksanakannya; hanya Pontius Pilatus, Gubernur Romawi, yang berwenang untuk memerintahkan pelaksanaan hukuman mati.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sebab itu, pemimpin-pemimpin Yahudi membawa Yesus kepada Pilatus. Perhatikan bagaimana dakwaan sekonyong-konyong berubah; para pemimpin Yahudi mengatakan kepada Pilatus, <i>“Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.” (Luk 23:2)</i>. Bagaimana dengan dakwaan menghujat Allah? Pilatus tidak peduli apakah Yesus ingin menjadi seorang mesias, nabi, ataupun seorang pemimpin agama; tetapi, jika Yesus ingin menjadi seorang raja, Ia merupakan ancaman bagi kekuasaan Kaisar. Segala bentuk pemberontakan, pengkhianatan, atau subversi harus segera dijatuhi hukuman yang kejam. Jadi, Pilatus bertanya, <i>“Engkaukah raja orang Yahudi?” (Luk 23:3)</i></span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Pilatus tidak menemukan bukti yang meyakinkan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus. Pilatus menantang para imam, tua-tua, dan rakyat, <i>“Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.” (Luk 23:14).</i> Ketika mencoba menawarkan untuk membebaskan seorang tahanan, Pilatus bertanya kepada orang banyak tentang Yesus, <i>“Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati.” (Luk 23:22)</i>. Bahkan isteri Pilatus memohon kepadanya untuk tidak mencampuri perkara “orang benar” itu (Mat 27:19).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Pilatus kemudian memerintahkan agar Yesus disesah (Yoh 19:1). Orang Romawi mempergunakan cambuk pendek (flagrum atau flagellum) dengan beberapa tali kulit tunggal atau tali kulit berjalin. Bola-bola besi atau kait-kait terbuat dari tulang atau kerang disisipkan dengan jarak bervariasi sepanjang tali kulit dan pada ujung-ujungnya. Korban dilucuti pakaiannya dan didera sepanjang punggung, pantat dan kaki-kakinya. Cambuk merobek kulit dan menghujam hingga otot-otot terdalam; daging terkoyak-koyak bersimbah darah. Korban berada di ambang batas shock; dari banyaknya darah yang tercurah dapat diperkirakan berapa lama korban akan sanggup bertahan di salib. Untuk memperhebat penyiksaan terhadap Kristus, para serdadu menambahkan bentuk aniaya yang lain: memahkotai-Nya dengan duri, mengenakan jubah ungu pada tubuh-Nya, menempatkan sebatang buluh di tangan kanan-Nya, meludahi wajah-Nya, dan mengolok-olok Dia, <i>“Salam, hai Raja orang Yahudi!” (Mat 27:27-31)</i>.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Setelah Yesus disesah, Pilatus sekali lagi menampilkan Kristus ke hadapan orang banyak yang berteriak-teriak, “Salibkan Dia, salibkan Dia!” Takut akan timbul pemberontakan, Pilatus menyerah dan memberikan Yesus untuk disalibkan. Bangsa Romawi memiliki hukuman penyaliban yang telah dirancang begitu rupa, hukuman salib sendiri kemungkinan berasal dari Persia, agar mengakibatkan kematian secara perlahan-lahan dengan tingkat kesakitan paling dahsyat. Penyaliban diperuntukkan bagi penjahat-penjahat yang paling berbahaya. Hukuman penyaliban begitu ngeri dan keji hingga Cicero (wafat tahun 43 SM) menetapkan undang-undang dalam Dewan Romawi yang mengecualikan warga Romawi dari hukuman ini; itulah sebabnya mengapa St. Paulus dipenggal kepalanya dan bukannya disalibkan karena menjadi seorang Kristen.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Korban diwajibkan memanggul sendiri salibnya agar pertahanan tubuhnya semakin melemah. Karena keseluruhan salib beratnya sekitar 300 pounds (± 136 kg), biasanya ia memanggul hanya balok horisontalnya saja (patibulum) (75-125 pounds = ± 34-57 kg) ke tempat pelaksanaan hukuman mati di mana balok vertikal (stipes) telah dipersiapkan. Sepasukan pengawal militer yang dipimpin seorang kepala pasukan memimpin arak-arakan. Seorang prajurit membawa titulus di mana ditulis nama si terhukum dan kejahatan yang dilakukannya, titulus itu nantinya akan dipasang pada salib (Mat 27:37). Dalam kasus Yesus, jalan yang harus ditempuh dari praetorium menuju Golgota berjarak sekitar sepertiga mil (± 0,54 km). Yesus begitu lemah hingga Simon dari Kirene dipaksa untuk membantu-Nya (Mat 27:32).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Setibanya di tempat pelaksanaan hukuman mati, hukum menetapkan agar korban diberi minum anggur pahit bercampur empedu untuk membantu menahan sakit (Mat 27:34). Korban kemudian dilucuti pakaiannya (kecuali jika hal ini telah terjadi sebelumnya). Tangan-tangan-Nya direntangkan di atas patibulum dan diikat atau dipaku, atau diikat dan dipaku. Bukti arkeologi mengungkapkan bahwa paku-paku yang dipergunakan berupa besi berujung runcing. Paku-paku tersebut panjangnya kurang lebih tujuh inci (± 18 cm) dengan gagang persegi kurang lebih 3/8 inci (± 95 mm). Paku-paku dipalukan menembusi pergelangan tangan antara tulang lengan dan tulang hasta agar dapat menyangga berat tubuh korban. Patibulum dipasangkan ke stipes, kemudian kaki korban diikat atau dipakukan langsung ke stipes atau ke tempat tumpuan kaki (suppedaneum).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sementara korban tergantung di kayu salib, orang banyak biasa menyiksanya dengan olok-olok dan makian (bdk Mat 27:39-44). Para prajurit Romawi seringkali memaksa keluarga korban untuk menyaksikan untuk menambah penderitaan batin korban. Para prajurit membagi-bagikan pakaian korban sebagai bagian dari ganjaran mereka (Mat 27:35). Korban akan dibiarkan tergantung di kayu salib selama tiga jam bahkan hingga tiga hari. Sementara ia tergantung menderita kesakitan yang hebat, serangga-serangga akan hinggap pada luka-luka yang menganga, atau pada mata, hidung, dan telinga; burung-burung pada gilirannya akan menyambar dan menggerogoti tubuhnya sebagai mangsa mereka. Dengan berbagai macam siksa derita menyatu akibat banyaknya darah yang tercurah, trauma penderaan dan kekurangan cairan, beban tubuh tertarik ke bawah dengan bertumpu pada lengan-lengan yang terentang dan kedua bahu, sehingga menyesakkan pernapasan. Korban akan mati perlahan-lahan akibat tercekik. Mungkin itulah sebabnya mengapa Yesus berbicara hanya singkat saja dari salib. Jika korban berusaha mengangkat tubuhnya dan bertumpu pada kakinya untuk bernapas, rasa sakit yang luar biasa akan terasa pada luka-luka paku dan luka-luka punggung akibat penderaan. Guna mempercepat kematian, para prajurit akan mematahkan kaki korban (Yoh 19:32-33). Jika tampaknya korban sudah mati, para prajurit akan meyakinkan kematiannya dengan menikam lambungnya dengan tombak atau pedang; dan ketika hati Yesus ditikam, memancarlah darah dan air (cairan dari kantung sekeliling jantung) (Yoh 19:34). Biasanya, mayat dibiarkan di atas salib hingga membusuk atau dimangsa burung atau binatang liar; tetapi, hukum Romawi mengijinkan keluarga kurban mengambil jenasah untuk dimakamkan seijin Gubernur Romawi. Dalam kasus Yesus, Yusuf dari Arimatea meminta jenasah Kristus kepada Pilatus dan Ia kemudian dibaringkan dalam sebuah makam (Yoh 19:38).</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="color: #080000;" /></span><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sementara kita merenungkan misteri Pekan Suci yang sakral, patutlah kita mencamkan dalam hati apa yang telah Kristus derita demi keselamatan kita. Ia menyerahkan Diri-Nya Sendiri sebagai korban silih dosa yang sempurna di altar salib dan membasuh dosa-dosa kita dengan Darah-Nya yang kudus. Demikianlah kita wajib menyadari tanggung jawab kita untuk menyesali dan bertobat dari dosa-dosa kita: Katekismus Gereja Katolik (no. 598), dengan mengutip Katekese Romawi kuno menegaskan, “Semua pendosa pun adalah 'penyebab dan pelaksana semua siksa yang [Kristus] derita.' dan “Oleh karena dosa-dosa kita menghantar Kristus Tuhan kita kepada kematian di kayu salib, maka sesungguhnya mereka yang bergelinding dalam dosa dan kebiasaan buruk, 'menyalibkan lagi Anak Allah dan menghina-Nya di muka umum.'” Kristus yang tersalib merupakan bukti nyata kasih-Nya bagi setiap kita. Merenungkan sengsara-Nya akan memperkuat kita dalam menghadapi pencobaan, menggerakkan kita untuk menerima Sakramen Tobat lebih sering, dan menjaga kita agar senantiasa ada di jalan keselamatan. Dengan memeluk Kristus yang tersalib dan salib-Nya, kita menyongsong kemuliaan kebangkitan.</span></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><br />
<div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>* </b></i></span><i>F</i><i>r. Saunders is </i><i>pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria.</i></span></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>sumber : “Straight Answers: </i><i>What Is Meant by the 'Passion of Christ'?</i><i>” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; </i><i>Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved</i><i>; www.catholicherald.com</i></span></div><div style="color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan</i>: <i><b>“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”</b></i></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-31495171734364422222012-02-26T20:42:00.003+07:002012-02-26T20:53:48.896+07:00Trihari Suci dan 40 Hari Masa Prapaskah<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: #990080; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>oleh: P. William P. Saunders *</b></i></span></div><div style="background-color: ; color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i><b>Terkadang saya mendengar imam dan juga yang lainnya mengatakan bahwa Trihari Suci bukanlah bagian dari Masa Prapaskah. Tetapi, jika saya menghitung hari dari Rabu Abu hingga Sabtu Suci, saya mendapati bahwa jumlahnya baru genap 40 apabila kita menghitung juga Trihari Suci dan tanpa menghitung enam hari Minggu sepanjang Masa Prapaskah. Saya tahu bahwa tanggal Rabu Abu secara khusus ditetapkan supaya Masa Prapaskah berjumlah 40 hari. Jadi, apakah benar saya mengatakan bahwa ketiga hari dari Trihari Suci adalah sungguh bagian dari Masa Prapaskah?</b></i></span></div><div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i><b>~ seorang pembaca di Woodbridge</b></i></span></div><br />
<br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Seperti dinyatakan dalam pertanyaan di atas, Masa Prapaskah memang dimulai pada hari Rabu Abu dan merupakan masa persiapan khusus selama 40 hari untuk merayakan Paskah. Juga, seperti dinyatakan dalam pertanyaan, penghitungan “40 hari” dimulai dengan hari Rabu Abu, dengan mengecualikan hari-hari Minggu sepanjang Masa Prapaskah, dan berakhir pada hari Sabtu Suci.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="background-color: ; color: #080000;" /></span><br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Empatpuluh hari Masa Prapaskah merupakan tradisi yang telah berlangsung lama dalam Gereja kita, teristimewa setelah disahkannya kekristenan pada tahun 313. Konsili Nicea (tahun 325), dalam hukum disiplinernya, mencatat bahwa dua sinode provinsial haruslah diselenggarakan setiap tahun, “satu sebelum Masa Prapaskah selama 40 hari.”St. Sirilus dari Alexandria (wafat 444) dalam serial “Surat-surat Festal” juga mencatat praktek dan lamanya Masa Prapaskah, dengan menekankan masa puasa selama 40 hari. Dan akhirnya, Paus St. Leo (wafat 461) menyampaikan khotbahnya bahwa umat beriman wajib “melaksanakan puasa mereka sesuai tradisi Apostolik selama 40 hari”. Orang dapat menyimpulkan bahwa pada akhir abad keempat, masa persiapan selama 40 hari menyambut Paskah yang disebut sebagai Masa Prapaskah telah ada, dan bahwa masa ini berakhir pada Hari Raya Paskah.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="background-color: ; color: #080000;" /></span><br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">“Konstitusi tentang Liturgi Kudus” Konsili Vatikan II memaklumkan, “Dua ciri khas Masa Prapaskah - mengenang atau mempersiapkan pembaptisan, dan membina tobat - haruslah diberi penekanan yang lebih besar dalam liturgi dan dalam katekese liturgi. Masa Prapaskah merupakan sarana Gereja dalam mempersiapkan umat beriman untuk merayakan Paskah, sementara mereka mendengarkan Sabda Tuhan dengan lebih sering dan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa” (no. 109). Selanjutnya Konsili menekankan, “Namun puasa Paska hendaknya dipandang keramat, dan dilaksanakan di mana-mana pada hari Jumat Sengsara dan Wafat Tuhan, dan bila dipandang berfaedah, diteruskan sampai Sabtu Suci, supaya dengan demikian hati kita terangkat dan terbuka untuk menyambut kegembiraan hari Kebangkitan Tuhan” (no. 110). Instruksi ini tampaknya menyatakan bahwa Masa Prapaskah, masa persiapan dalam doa, puasa dan matiraga terus berlanjut hingga Misa Paskah pertama, yaitu Misa Malam Paskah.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="background-color: ; color: #080000;" /></span><br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Namun demikian, dengan pembaharuan liturgi yang diprakarsai oleh Konsili Vatikan II, perayaan Trihari Suci (= Triduum) - Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah - juga dipertimbangkan kembali. Patut diingat bahwa Paus Pius XII sesungguhnya memulai praktek ini dan pada tahun 1951 mengembalikan Malam Paskah ke tempatnya yang lebih sesuai. Masing-masing liturgi Kamis Putih, Jumat Agung dan Malam Paskah tidak dipandang sekedar sebagai perayaan dari peristiwa-peristiwa yang terpisah, melainkan ketiganya sungguh dipandang sebagai satu misteri keselamatan. Oleh sebab itu, Misa Perjamuan Malam Terakhir Tuhan pada hari Kamis Putih tidak diakhiri dengan berkat penutup; melainkan berkat diberikan di akhir Misa Malam Paskah. Dalam ensikliknya yang indah, “Ecclesia de Eucharistia” Paus Yohanes Paulus II yang terkasih menulis, “Pencurahan Roh Kudus telah melahirkan Gereja, dan mengutusnya ke seluruh dunia. Tetapi saat yang menentukan bagi pencitraannya pastilah pendasaran Ekaristi di Ruang Perjamuan. Dasar dan sumber mata airnya adalah seluruh Trihari Suci Paskah. Dan semuanya ini seolah diramu, dipancarkan dan dipadatkan buat selamanya dalam karunia Ekaristi. Dalam karunia ini, Yesus Kristus dipercayakan kepada Gereja-Nya, sebagai penghadiran abadi Misteri Paskah. Dengan itu, Ia membentuk misteri `kesatuan waktu' antara Trihari Suci dan perlangsungan segala abad” (no. 5). Sebab itu, orang dapat beragumentasi bahwa Masa Prapaskah berakhir dengan perayaan Misa Perjamuan Malam Terakhir Tuhan pada hari Kamis Putih, yaitu awal dari Trihari Suci; namun demikian orang juga akan mendapati Masa Prapaskah yang kurang dari 40 hari, yang tidak sesuai dengan tradisi yang telah lama berlangsung.</span></div><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="background-color: ; color: #080000;" /></span><br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Jadi, bagaimana? Mungkin, di sini tradisi mendapatkan penekanan yang lebih. Seperti dinyatakan di atas, Konsili Vatikan Kedua mengingatkan kita untuk mempertahankan puasa Paskah sepanjang Masa Prapaskah hingga Malam Paskah, yaitu Misa Paskah pertama. Namun demikian, kita juga patut merayakan Triduum sungguh sebagai satu peristiwa penyelamatan yang memungkinkan kita untuk hidup dalam realitas abadi dari perjamuan malam terakhir, sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan. Trihari Suci bahkan merupakan masa persiapan yang terlebih intensif dalam menyambut Paskah dan menghantar Masa Prapaskah pada puncaknya.</span></div><div style="background-color: ; color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><br />
<div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>* </b></i></span><i>Fr. Saund</i><i>ers </i><i>is pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Christendom's Notre Dame Graduate School in Alexandria</i><i>.</i></span></div><div style="background-color: ; color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>sumber : “Straight Ans</i><i>wers: </i><i>The Triduum and 40 Days of Lent</i><i>” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; Copyright ©2006 Arlington Catholic Herald, Inc. All rights reser</i><i>ved; www.catholicherald.com</i></span></div><div style="background-color: ; color: #080000;"><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="background-color: ; color: #080000; margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan</i>: <i><b>“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”</b></i></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-10193693395775163372012-01-16T21:27:00.000+07:002012-01-16T21:27:33.175+07:00GEREJA ORTHODOX RITUS BARAT<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: xx-small;">disadur dari <a href="https://www.facebook.com/notes/persatuan-gereja-orthodox-indonesia/gereja-orthodox-ritus-barat/10150481287356909">https://www.facebook.com/notes/persatuan-gereja-orthodox-indonesia/gereja-orthodox-ritus-barat/10150481287356909</a></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-1Ej3wRpsZVo/TxQzSu4X_0I/AAAAAAAAAXs/47bdk6cfIpA/s1600/408136_10150471409500563_138370690562_9150491_2005875860_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://2.bp.blogspot.com/-1Ej3wRpsZVo/TxQzSu4X_0I/AAAAAAAAAXs/47bdk6cfIpA/s320/408136_10150471409500563_138370690562_9150491_2005875860_n.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Sebelum tahun 1054 kita tidak akan menemukan keberadaan Gereja Ritus Barat karena memang Gereja adalah satu tak terpisahkan, hanya di masanya ada Gereja yang menggunakan bahasa Latin. Ritus yang digunakan oleh orang Kristen di Skotlandia, Irlandia dan Inggris, adalah sama seperti yang digunakan di Konstantinopel. Pada seribu tahun pertama semua gereja Kristen yang jauh terpencil yang berada dalam persekutuan dengan Lima Patriarkh (Konstantinopel, Yerusalem, Antiokia, Alexandria, Roma) adalah Gereja yang Orthodox. Setelah 1054, dan lebih tepat, setelah Penaklukan Norman (1066) dari Inggris, Gereja Barat ditarik ke dalam Skisma Besar Patriarkh Roma semakin menjauh dari Persatuan dengan para Patriarkh Gereja Orthodox. Liturgi Barat dinyatakan untuk mencerminkan kesalahan Kepausan dan bahkan memasukkan filioque dalam Syahadat Nicea dengan penyimpangannya yang lainnya.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Pemulihan terjadi dari suatu Ritus, dikoreksi, dan benar-benar menjadi Orthodox ritus barat oleh kekudusan Gereja Orthodox di Amerika Serikat, pemulihan ini tidak berasal oleh kaum awam atau presbiter biasa. Visi dari Ritus Barat memegang peranan penting dari Misi Orthodox di Amerika yang dijalankan oleh Uskup Agung Tikhon, Keuskupan Agung Amerika di bawah Patriarkat Moskow. Sekitar sembilan puluh tahun yang lalu ia memeriksa Kitab Anglikan yang ada yaitu kitab ibadah umum yang dikirim ke Sinode Kudus dari Moskow. Liturginya berasal dari penggunaan kuno Gereja Orthodox di Barat, dan pertama kali diungkapkan dalam bahasa Inggris pada edisi 1549 oleh otoritas Raja Edward dari Inggris Keenam, dikoreksi dan disetujui oleh Sinode Kudus untuk digunakan di Gereja Orthodox.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Dalam tahun-tahun berikutnya, yang terberkati Uskup Agung Tikhon diangkat menjadi Patriarkh Moskow dan martir oleh komunis pada tahun 1925, karena hal ini beliau dinyatakan sebagai Orang Kudus oleh Gereja, dan dengan demikian dikenal secara setia di Gereja Orthodox seluruh dunia sebagai St Tikhon, Pembawa Terang di Amerika. Dia adalah St. Tikhon yang sama yang mendapatkan persetujuan untuk restorasi Ritus Barat di Amerika.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Misi Orthodox di Amerika mengalami perkembangan dan semakin kokoh, otorisasi lebih lanjut dari Ritus Barat diberikan oleh Sinode Patriarkh Antiokhia yang Kudus. Metropolitan Anthoni (Bashir) mendirikan Vikariat Ritus Barat untuk pendirian Misi Ritus Barat di Paroki-paroki dalam Keuskupan Agung. Metropolitan Philip (Saliba) telah mempromosikan untuk peningkatan jumlah Ritus Barat di Paroki-paroki di seluruh Amerika Utara, dan terus bertambah jumlah klerus dan awam berkali-kali lipat dalam tahun ke tahun. Gereja Orthodox ritus Barat sekarang berkembang pesat dalam Misi Gereja di Amerika.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;">Paroki Ritus Barat merupakan restorasi Liturgi Barat yang resmi dari Gereja yang terpisah dari 1.000 tahun pertama, oleh otoritas para Patriarkh, untuk kepentingan semua jemaat Orthodox.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"></div><span style="font-size: x-small;">Sumber : http://www.westernorthodox.com/western-rite.html</span><br />
<span style="font-size: x-small;">diterjemahkan oleh : Yohanes Damaskinos Arya</span>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-19616632842056490492012-01-08T23:56:00.000+07:002012-01-08T23:56:46.179+07:00Gereja Katolik bukanlah Katolik Roma Saja (Penjelasan singkat mengenai Katolik Timur)<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">disadur dari <a href="https://www.facebook.com/notes/katolik-timur/gereja-katolik-bukanlah-katolik-roma-saja-penjelasan-singkat-mengenai-katolik-ti/10150599090560258">https://www.facebook.com/notes/katolik-timur/gereja-katolik-bukanlah-katolik-roma-saja-penjelasan-singkat-mengenai-katolik-ti/10150599090560258</a></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-lLxSci3h3zE/TwnKJofinmI/AAAAAAAAAXg/nvuph-ckpV4/s1600/227031_10150180809357136_181427402135_7300955_5068061_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-lLxSci3h3zE/TwnKJofinmI/AAAAAAAAAXg/nvuph-ckpV4/s320/227031_10150180809357136_181427402135_7300955_5068061_n.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br />
</div><br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><span class=""><span class="caption">Persatuan Gereja-gereja Katolik dan ritus asalnya</span></span></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Roma dan 22 Katolik Timur dengan Paus Roma sebagai pemimpin persekutuan ini. Ke-23 Gereja ini adalah Gereja Partikular yang otonom/mandiri. Hal ini berarti setiap Gereja partikular yang lain tidak bisa mencampuri urusan gerejawi dari Gereja partikular lainnya. Namun demikian, Paus Roma tetap memiliki karunia infallibilitas dalam mengajarkan ajaran Iman dan Moral yang mengikat seluruh Gereja (termasuk seluruh Gereja partikular yang otonom) dalam kapasitasnya sebagai Pengganti Petrus.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Tentang fakta bahwa ada 23 Gereja partikular yang otonom tidak menjadikan Gereja Katolik terdiri dari banyak aliran atau denominasi layaknya yang terjadi di saudara-saudari terpisah Protestan. Mengapa? Hal ini karena ke-23 Gereja ini memiliki persatuan yang penuh dan mengakui ajaran IMAN YANG SAMA, meski berbeda dalam mengekspresi IMAN YANG SAMA ini sesuai tradisi masing-masing.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Berikut ini ada sedikit penjelasan mengenai Katolik Timur.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>APA DAN SIAPAKAH KATOLIK TIMUR?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Katolik Timur adalah sebutan bagi Gereja-Gereja Timur yang bersekutu/bersatu penuh dengan Paus Roma. Bersama dengan Gereja Katolik Latin (yang populer dengan sebutan Gereja Katolik Roma), membentuk "Gereja Katolik yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik" dengan Paus Roma sebagai pemimpinnya.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Gereja-Gereja Katolik Timur memiliki tradisi-tradisi liturgi, teologi, devosi, tata tertib gerejawi, doa-doa tradisional dan hukum kanon tersendiri yang berbeda dengan Gereja Katolik Romawi. Namun demikian, Gereja-gereja Katolik, baik Barat (Romawi) maupun Timur, sama derajatnya. (Dekrit Konsili Vatikan II - Orientalium Ecclesiarum No.3)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Gereja-Gereja Katolik Timur, sama seperti Gereja Katolik Roma, meyakini dan mengakui Primat Paus Roma atas Gereja Universal sebagai penerus Takhta St. Petrus; sebagaimana telah dinyatakan oleh Tuhan kita dalam Matius 16:15. (Dekrit Konsili Vatikan II - Orientalium Ecclesiarum No.3)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>BAGAIMANAKAH SEHINGGA TERBENTUK "KATOLIK TIMUR"?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Pada perjalanan sejarah gereja, pembicaraan dan perbedaan pendapat mengenai hal-hal tertentu dalam iman menyebabkan perselisihan dalam Gereja Katolik yang universal. Gereja-gereja yang tidak bersepakat saling memisahkan diri, memisahkan diri dari persekutuan/persatuan dengan Paus Roma. Berbagai alasan melatar belakangi perpisahan ini.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Saat ini, ada 3 kelompok gereja oriental dan timur yang terpisah dari persatuan dengan Paus Roma, yaitu Gereja Timur Assiria (Assyrian Church of East) (perpisahan pada tahun 431), Gereja Ortodoks Oriental (perpisahan pada tahun 451), dan Gereja Ortodoks Timur (perpisahan pada tahun 1054 – disebut peristiwa Skisma Besar).</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Namun pada perkembangan selanjutnya, sebagian dari masing-masing gereja timur yang memisahkan diri itu kembali bersatu dengan Roma, maka disebut sebagai "Katolik Timur".</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Oleh karenanya, setiap gereja-gereja Ortodoks ada counterpartnya pada Gereja Katolik Timur. Misalnya: Katolik Koptik dengan Ortodoks Koptik, Katolik Rusia dengan Ortodoks Rusia, Katolik Rumania dengan Ortodoks Rumania dsb.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Tapi, ada 4 Gereja Timur yang mengaku selalu bersatu dengan Roma dalam artian mereka tidak pernah secara sengaja memutuskan persekutuan dengan Roma. Mereka adalah : Katolik Maronit, Katolik Syro-Malabar, Katolik Italo-Albania dan Katolik Yunani-Ukraina. Dari 22 Gereja Katolik Timur, ada dua Gereja yang tidak memiliki counterpart di Ortodoks yaitu Katolik Maronit dan Katolik Italo-Albania.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>TERDIRI DARI GEREJA APA SAJAKAH "KATOLIK TIMUR"?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Berikut ini adalah daftar Gereja-Gereja Katolik Timur beserta lokasi tempat mereka berpusat, sebagaimana yang tercantum dalam Annuario Pontificio dari Tahta Suci (tanggal persatuan atau pendirian di dalam tanda kurung):</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">+ Tradisi liturgi Aleksandria:</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">1. Gereja Katolik Koptik : Kairo Mesir (1741)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">2. Gereja Katolik Ethiopia : Addis Ababa, Ethiopia, Eritrea (1846)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">+ Ritus liturgi Antiokhia atau Siria-Barat:</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">1. Gereja Maronit : Bkerke Libanon (persatuan dikukuhkan kembali pada 1182)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">2. Gereja Katolik Suryani : Beirut (1781)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">3. Gereja Katolik Siro-Malankara : Trivandrum, India (1930)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">+ Tradisi liturgi Armenia:</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">1. Gereja Katolik Armenia : Beirut, Libanon(1742)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">+ Tradisi liturgi Kaldea atau Siria-Timur:</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">1. Gereja Katolik Kaldea : Baghdad, Irak (1692)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">2. Gereja Siro-Malabar : Ernakulam, India (tanggal persatuan masih diperdebatkan)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">+ Tradisi liturgi Bizantium atau Konstantinopolitan:</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">1. Gereja Katolik Yunani Albania : Albania (1628)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">2. Gereja Katolik Yunani Belarusia : Belarusia (1596)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">3. Gereja Katolik Yunani Bulgaria : Sofia, Bulgaria (1861)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">4. Gereja Bizantium Eparki Križevci : Križevci, Ruski Krstur Kroasia (1611)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">5. Gereja Katolik Bizantium Yunani : Athena, Yunani, Turki (1829)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">6. Gereja Katolik Yunani Hungaria : Nyiregyháza, Hungaria (1646)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">7. Gereja Katolik Italo-Albania : Italia (Tidak pernah berpisah dari Gereja Katolik)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">8. Gereja Katolik Yunani Makedonia : Skopje, Republik Makedonia (1918)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">9. Gereja Katolik Yunani Melkit : Damaskus, Siria (1726)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">10. Gereja Rumania Bersatu dengan Roma, Katolik-Yunani : Blaj Rumania (1697)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">11. Gereja Katolik Rusia : Rusia (1905)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">12. Gereja Katolik Ruthenia : Uzhhorod (1646)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">13. Gereja Katolik Yunani Slowakia : Prešov Republik Slowakia (1646)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">14. Gereja Katolik Yunani Ukraina : Kiev Ukraina (1595)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Catatan: Umat Katolik Bizantium-Georgia belum diakui sebagai sebuah Gereja partikular (sesuai dengan kanon 27 dari Hukum Kanon Gereja-Gereja Timur). Mayoritas umat Kristen Katolik Timur di Republik Georgia beribadat dengan menggunakan ritus liturgi Armenia.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">(dari http://katolisitas.org/2009/05/22/apa-saja-yang-termasuk-gereja-timur-katolik/)</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Apakah Gereja Katolik Timur sudah ada di Indonesia?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Sampai saat ini, Gereja Katolik Timur belum ada di Indonesia. Semua Gereja Katolik di Indonesia adalah Gereja Katolik Roma. Meskipun begitu, sudah ada orang Indonesia yang menjadi Katolik Melkit dan Katolik Yunani-Ukraina, dan kelompok Studi Katolik Timur sudah ada.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Apa perbedaan Katolik Timur dengan Ortodoks?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Perbedaan mendasar antara Katolik Timur dengan Ortodoks adalah Persatuan penuh dengan Roma. Gereja Ortodoks, walau memiliki suksesi apostolik yang jelas, tidak berada dalam persatuan penuh dengan Roma. Sedangkan Katolik Timur berada dalam persatuan penuh dengan Roma. Perbedaan ini kemudian berdampak pada penerimaan Dogma-dogma Katolik. Misalnya, Katolik Timur, meski mengekspresikannya dengan berbeda dari Katolik Roma, menerima Dogma Maria Yang dikandung tanpa noda (Immaculata) dan Infallibilitas Paus. Sedangkan Ortodoks menolak keduanya. Katolik Timur juga mengakui Primat Universal Paus, Uskup Roma. Sebagian besar Katolik Timur adalah Gereja-gereja Timur yang bersatu kembali dengan Roma, kecuali Katolik Maronit, Katolik Syro-Malabar, dan Katolik Italo-Albania.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Bagaimana tentang 4 Gereja Timur yang mengaku tetap berada dalam persatuan dengan Roma?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><em><strong>Gereja Katolik Italo-Albania</strong></em> tidak pernah terpisah karena meskipun ritusnya Byzantine namun mereka selalu menjadi bagian Kepatriarkhan Roma. Selain itu dulu memang ada beberapa keuskupan Byzantine yang berada di bawah yurisdiksi Roma sebagai Patriarkhnya. Yurisdiksi kepatriarkhan saat itu murni berkaitan dengan geografi.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><em><strong>Gereja Syro-Malabar dan Maronite </strong></em>mengklaim tidak pernah berpisah dari Roma, dalam arti mereka tidak pernah secara sengaja memutuskan persekutuan dengan Roma, namun hal ini tidak berarti bahwa selalu ada komunikasi dan hubungan persekutuan yang nyata antara kedua Gereja ini dengan Roma.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Bagi Gereja Maronite komunikasi yang nyata antara pihak Maronite dan Roma baru dimulai sejak Perang Salib (kecuali jika kita ingin menghitung surat-menyurat antara para biarawan dari biara St. Maro dan Paus Hormisdas yang berlangsung jauh lebih awal, tetapi pada masa itu kelompok St. Maron belum menjadi suatu Gereja yang otonom) dan kemudian secara jelas menjadi semakin erat.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Dalam kasus Gereja Syro-Malabar, mereka lama sekali menjalin hubungan erat dengan Gereja Assyria Timur (Nestorian), namun mereka tidak pernah secara terbuka menyatakan putus hubungan persekutuan dengan Roma. Namun, kontak yang nyata dengan pihak Roma baru dimulai pada saat misionaris Portugis datang ke India. Umat Kristen Malabar menunjukkan kedekatan yang luar biasa dengan para misionaris Portugis, bahkan kedekatan ini memungkinkan diangkatnya seorang Latin berkebangsaan Portugis menjadi Uskup bagi umat Syro-Malabar. Kemungkinan terjadinya hal-hal semacam ini kemudian dijadikan dasar untuk menyatakan bahwa Gereja Syro-Malabar tidak pernah berpisah dari persekutuan Katolik.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><em><strong>Gereja Katolik Yunani-Ukraina</strong></em> adalah Gereja Katolik Timur terbesar. Gereja Katolik Yunani Ukraina adalah Gereja dengan ritus Bizantium yang berada dalam persekutuan penuh dengan Paus Roma.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Nama lain untuk Gereja ini: Gereja Katolik Yunani; Gereja Katolik Ukraina; Gereja Katolik Ukraina ritus Bizantium; Gereja Katolik Kyivan. Nama Gereja Katolik Yunani diperkenalkan oleh Kaisar Maria-Theresa pada tahun 1774 untuk membedakan Gereja ini dari Gereja Katolik Roma dan Gereja Katolik Armenia. Dalam dokumen resmi Gereja, istilah Ecclesia Ruthena unita digunakan. Pada tahun 1960, nama Gereja Katolik Ukraina mulai digunakan dalam dokumen resmi untuk merujuk pada umat Katolik Ukraina di diaspora dan Gereja bawah tanah di Soviet Ukraina. Di dalam dokumen statistik tahunan kepausan, Annuario Pontificio, nama Gereja Katolik Ukraina ritus Bizantium digunakan. Pada Sinode Uskup-uskup UGCC (September 1999), nama Gereja Katolik Kyivan diajukan untuk menekankan identitas Gereja ini. Pada tahun 988, Pangeran Volodymyr Agung menjadikan Kekristenan dalam Ritus Byzantine-Slavic sebagai agama nasional dari negara ini, Kyivan-Rus. Hal ini terjadi sebelum Skisma Timur pada tahun 1054 yang memisahkan Kristen Timur dari Barat. Gereja Kyivan menerima warisan tradisi Bizantium Timur dan merupakan bagian dari Kepatriarkhan Konstantinopel. Sekalipun begitu, Gereja ini juga tetap berada dalam persekutuan penuh dengan Katolik Latin dan Patriarkhnya, Paus Roma. Meskipun Konstantinople dan Roma memiliki perselisihan, Hierarki Kyivan mencoba mengusahakan persatuan Kristen. Wakil dari Rus berpartisipasi dalam Konsili Lyon (1245) dan Konstans (1418) di Barat. Isidorus, Uskup Agung Kyiv sendiri adalah seorang dari para kreator Persatuan Florence (1439).</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Berapa Sakramen yang ada di Katolik Timur?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Katolik Timur mengakui 7 sakramen yang sama dengan Katolik Roma.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Bolehkah Umat Katolik Roma menerima Komuni di Gereja Katolik Timur?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Diperbolehkan. Tidak hanya Umat Katolik Roma saja, Umat Katolik Timur juga diperbolehkan menerima Komuni di Gereja Katolik Roma. Umat Katolik Timur juga diperbolehkan menerima Komuni di Gereja Katolik Timur lainnya. Hal ini karena ke-23 Gereja ini memiliki persatuan yang penuh dan mengakui ajaran IMAN YANG SAMA, meski berbeda dalam mengekspresi IMAN YANG SAMA ini sesuai tradisi masing-masing.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Apakah Katolik Timur mengakui semua ajaran Katolik tentang Bunda Maria?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Seperti yang sudah dikatakan, Katolik Timur mengakui ajaran IMAN YANG SAMA termasuk ajaran-ajaran mengenai Bunda Maria.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><strong>Imam Katolik Timur ada yang tidak selibat, benarkah demikian ?</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Benar. Disiplin Selibat sebenarnya hanya berlaku bagi Para Imam Diosesan Latin, tidak secara universal. Selibat bagi Imam Diosesan Latin sendiri hanyalah JANJI bukan KAUL.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Gereja-gereja Katolik Timur menahbiskan Pria yang TELAH berkeluarga sebagai Imam, namun seorang Uskup Katolik Timur selalu dipilih dari kalangan Imam Selibat (biasanya Para Imam Biarawam). Seorang laki-laki yang telah ditahbiskan terlebih dahulu menjadi Imam Katolik Timur sebelum sempat menikah, tidak dapat menikah setelah ditahbiskan. Imam berkeluarga yang istrinya telah meninggal, juga tidak diperkenankan menikah lagi.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Imam Biarawan Katolik Timur sendiri sama dengan Imam Biarawan Latin, sama-sama memiliki Kaul Kemurnian. Jadi Imam Biarawan Katolik Timur juga tidak menikah.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Tradisi menahbiskan Pria berkeluarga pada dasarnya sama tuanya dengan tradisi Selibat. Baik Latin maupun Timur saling menghormati tradisi dan disiplin gerejani satu sama lain.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">PAX ET BONUM</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Diambil dari: http://www.facebook.com/notes/gereja-katolik/gereja-katolik-bukanlah-katolik-roma-saja-penjelasan-singkat-mengenai-katolik-ti/10150191573052440</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">Artikel ini diarsipkan di:</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; text-align: left;">http://indonesian-papist.blogspot.com/2010/07/penjelasan-singkat-mengenai-katolik.html</div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-11892907236008226112012-01-05T21:05:00.000+07:002012-01-05T21:05:00.328+07:00NATAL LIBUR RESMI IRAK, SEDIKIT TENTANG GEREJA UNIAT KATOLIK KHALDEA<span style="font-family: Verdana, sans-serif;">dari <a href="https://www.facebook.com/groups/iscs.surabaya/doc/10150427718917100/">https://www.facebook.com/groups/iscs.surabaya/doc/10150427718917100/</a></span><br />
<span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span><br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Baghdad – Warga Kristen Irak, minoritas sangat kecil di negara yang mayoritas penduduknya Muslim itu, mendapat kado istimewa Natal kali tahun 2008. Untuk pertama kalinya Pemerintah Irak menjadikan Natal sebagai hari libur.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Secara umum perayaan Natal di Irak kali ini berlangsung relatif aman. Penjagaan keamanan terlihat di mana-mana. Hanya bom mobil di Baghdad yang terjadi Kamis (25/12) pagi yang membuat Natal di Irak masih memgkhawatirkan. Ledakan di sebuah restoran yang sering dikunjungi polisi itu menewaskan 4 orang dan melukai 25 lainnya di Pemukiman Shula yang mayoritas dihuni warga Syiah. Belum ada informasi pelaku dan motif serangan, namun diyakini tidak terkait Natal.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sementara Karnimal Kaldea, Katolikos-Patriarkh Babylon dari Gereja Katolik Khaldean, Mar Emmanuel III Karim-Delly (2003- sekarang), memuji langkah Pemerintah Irak yang menjadikan Natal sebagai hari libur. "Saya berterima kasih atas hal itu dan berharap hal ini membuat kita lebih teguh dalam mempercayai satu dengan lainnya sebagai saudara,” katanya.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Seorang ulama Syiah, Ammar al-Hakim hadir dalam misa yang dipimpin Kardinal Emmanuel sebagai simbol toleransi dan kerja sama. ap, spd</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gereja Katolik Khaldea adalah salah satu Gereja Roma Katolik yang menggunakan Ritus dari Gereja Orthodox Timur, dikenal sebagai “Gereja Katolik ritus Timur”. Mereka adalah umat Orthodox yang memilih masuk dalam persatuan dengan Roma. Karena di dalam Gereja Roma Katolik, persatuan berarti pertobatan dan pulang ke Gereja Roma Katolik (Conversio ad Ecclesiam). Mereka boleh menggunakan cara ibadah dan tradisi Orthodox, namun hierarkhinya dan ajarannya sama sekali harus tunduk pada Gereja Latin di Roma. Uniat dari Gereja Roma Katolik ini memiliki beberapa bentuk: Uniat model Orthodox Yunani disebut “Katolik Yunani”, Uniat model Orthodox Rusia, Slavia atau Yunani disebut “Byzantin Katolik”, Uniat model Nestorian disebut “Khaldea Katolik”, ada Uniat model Koptik, ada Uniat model Gereja Ethiopia, Uniat di-India, Uniat di Syria, dan Uniat model Armenia. Orang barangkali boleh menduga-duga apakah kira-kira “Gerakan Kharismatik Katolik” itu bukan “Uniat model Protestan”? Adanya kelompok-kelompok Uniat yang diciptakan oleh Gereja Roma Katolik ini salah satu yang mempersulit dialog Orthodox-Katolik Roma.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Gereja Katolik Khaldea sendiri terpisah dari Gereja Orthodox Assyria Timur dan dibentuk oleh Roma tahun 1551 dengan Katolikos-Patriarkh pertamanya Mar Yohanan Soulaqa (Mar Shimun VIII Sulaqa) (1552-1555). Sedang Katolikos-Patriarkh Gereja Orthodox Assyria Timur saat ini adalah Katholikos-Patriarkh Mar Dinkha IV Khanania (Bhs. Syriac: ܡܪܝ ܕܢܚܐ ܪܒܝܥܝܐ) (1976-sekarang), pengganti ke-107 Rasul Mar Thoma Shilkha, (St. Thomas Sang Rasul – th. 33-77) dan Mar Addai, (St. Thaddeus Sang Rasul, salah satu dari ketujuh puluh Utusan - th. 33-66).</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Referensi:</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1. Episkop Timothy Ware (Penterjemah : Arkhimandrit Daniel Bambang PhD). Mari Mengenal Kekristenan Timur. Sejarah Gereja Orthodox. Satya Widya Graha. 2001.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">2. From Wikipedia, the free encyclopedia: Mar Dinkha_IV: <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Mar_Dinkha_IV" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">http://en.wikipedia.org/wiki/Mar_Dinkha_IV</a></span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3. From Wikipedia, the free encyclopedia: Catholic Chaldean Patriarchs of Babylon:<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_Chaldean_Patriarchs_of_Babylon" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">http://en.wikipedia.org/wiki/Catholic_Chaldean_Patriarchs_of_Babylon</a>.</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">4. Harian Surabaya Pos, Jumat, 26 Desember 2008 | 08:36 WIB:</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><a href="http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=f065d878ccfb4cc4f4265a4ff8bafa9a&jenis=8f14e45fceea167a5a36dedd4bea2543&PHPSESSID=f1fa8b21d13bde2f5607533ce415cefe" rel="nofollow" style="color: #3b5998; cursor: pointer; text-decoration: none;" target="_blank">http://www.surabayapost.co.id/<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>?mnu=berita&act=view&id=f065d878ccfb4cc4f4265a4ff8bafa9a&jenis=8f14e45fceea167a5a36dedd4bea2543&PHPSESSID=<wbr></wbr><span class="word_break" style="display: inline-block;"></span>f1fa8b21d13bde2f5607533ce415cefe</a><strong> </strong></span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br />
</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Diedit oleh :</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Presbyter Rm.Kirill JSL</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">(Omeц Кирилл Д.С.Л.)</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">GEREJA ORTHODOX INDONESIA St. Jonah dari Mancuria Surabaya, (dalam Yuridiksi Moscow Rusia)</span></div><div style="background-color: white; color: #333333; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)</span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-6786384607502978872012-01-05T20:55:00.001+07:002012-01-05T20:56:26.920+07:00Maria Mater Ecclesiae<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-0ltRUZ5To80/TwWrrNDxkXI/AAAAAAAAAXY/j-QuqArRUxc/s1600/Greek-Orthodox-12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-0ltRUZ5To80/TwWrrNDxkXI/AAAAAAAAAXY/j-QuqArRUxc/s320/Greek-Orthodox-12.jpg" width="250" /></a></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><strong><br />
</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><strong><br />
</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><strong>Dalam Rangka Diskusi Reflektif “Maria Mater Ecclesiae”</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><strong>Hari Sabtu, 19-11-2011 di Aula STT, Jl. Proklamasi, Jakarta.</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">Oleh: Arkhimandrit Rm Daniel.B.D.Byantoro Ph.D.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><em>Hyper Aghia Theotoke, Presbebai Hyper Hymas,</em></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><em>Atas Nama Sang Bapa, dan Sang Putra, serta Sang Roh Kudus, Allah yang Esa. Amin.</em></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Salam dalam Nama Sang Kristus Yesus. Juru Selamat.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Bapak-bapak dan Ibu-Ibu serta saudara-saudari sekalian yang kekasih,</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Pertama-tama saya meminta maaf yang sebesar-besarnya bahwa saya tak dapat menghadiri acara yang penuh makna dan yang amat penting yang sedang diseleggarakan ini. Karena saya masih berada di Amerika Serikat, dan baru kembali nanti pada bulan Februari tahun 2012. Saya tidak tahu kalau acara pembahasan mengenai peranan dan fungsi Sang Theotokos dalam Gereja, yang melibatkan unsur-unsur Kristen Roma Katolik, Kristen Protestan dan Kristen Orthodox Timur semacam ini pernah terjadi sebelumnya di Indonesia. Memang saya pernah diundang untuk membahas peranan Bunda Maria pada saat dirayakannya Bulan Maria di Gereja Katedral Jakarta beberapa tahun yang lalu, namun saat itu belum melibatkan kalangan saudara-saudari dari pihak Protestan. Dan jika ini baru pertama kalinya di adakan. justru ini menambah makna pentingnya acara semacam ini untuk didukung oleh segala kalangan tradisi Gereja dan aliran-aliran Gereja yang ada di Indonesia.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Ini disebabkan ditengah-tengah adanya polarisasi yang telah terjadi selama lima abad sejak munculnya Gerakan Reformasi Protestan pada tahun 1517, mengenai sosok Bunda Maria, antara Umat Kristen Roma Katolik dan Umat Kristen Protestan itu, adanya diskusi reflektif yang bertemakan peranan Sang Theotokos dalam Gereja yang melibatkan keduanya itu adalah merupakan suatu langkah yang berani dan yang maju dan patut di dukung. Saya sampaikan salut yang sebesar-besarnya untuk pencetus ide acara ini.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Penyelenggaraan acara semacam ini saya lihat sebagai suatu sarana penyempitan jurang pemisah antara kelompok-kelompok Kristriani yang ada di Indonesia. Karena sosok Sang Theotokos ini telah merupakan hal yang menimbulkan benturan theologis antara tradisi Protestan dan tradisi Roma Katolik, dan secara secara tidak langsung akan dapat melibatkan tradisi Orthodox Timur juga. Sebab posisi yang tinggi yang ditempatkan oleh Gereja Orthodox Timur terhadap Ibu Suci ini, meskipun dalam pemahaman yang agak sedikit berbeda dari posisi resmi theologia Roma Katolik, akan juga menimbulkan pertanyaan dari saudara-saudari pihak Protestan.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> <strong>MARIA MATER ECCLESIA</strong></div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">Saudara-saudari yang terkasih, Jika Gereja Roma Katolik dalam mengekspresikan cinta-kasih nya terhadap Bunda Sang Kristus ini lebih banyak menggunakan istilah “Bunda Maria”, atau “the Blessed Virgin Mary”, Gereja Orthodox lebih merasa kerasan dengan menggunakan istilah “Panaghia” (Pan = Seluruh, Semua, Aghia = Suci/Kudus, -à“ Yang Suci Sempurna”) atau Sang “Theotokos” (“Tokos” = “Sang Pemberi Kelahiran” – secara jasmani kepada, “Theos” = “Allah” –yaitu Firman Allah yang adalah Allah –Yohanes 1:1—saat Dia menjelma menjadi Manusia –Yohanes 1:14) . Inilah gelar yang diberikan kepada beliau dalam Konsili Gereja Orthodox Purba di Efesus pada tahun 431 di dalam menentang Nestorianisme. Secara Alkitabiah gelar ini semakna dengan apa yang dikatakan oleh Elizabet kepada Maria, ketika dia menyebutnya sebagai <strong><em>“Ibu Tuhan”</em></strong> ( Lukas 1:43).</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Nestorius sebagai Patriarkh (Pimpinan Tertinggi dalam Gereja Orthodox) dari Konstantinopel mengajarkan bahwa Maria tak boleh disebut “Theotokos”, namun hanya “anthropotokos” (yang memberi kelahiran kepada manusia saja) atau paling tinggi “Khristotokos” (yang memberi kelahiran kepada Kristus). Larangan yang dilakukan Nestorius ini menunjukkan bahwa sebutan “Theotokos” ini telah digunakan Gereja Orthodox Purba jauh lebih lama dari masa Nestorius, bahkan sebelum masa Kaisar Konstantinus Agung yang menjadi Kristen sekitar tahun 312 Masehi, sehingga Nestoruis mengadakan larangan itu. Dan juga bahwa istilah ini bukan dikarang pada tahun 431 dalam Konsili Ekumenis Ke III dari Gereja Orthodox Purba di Efesus yang menentang ajaran Nestorius itu.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Dengan demikian pembahasan tentang Perawan Maria itu dalam Gereja Orthodox terkait erat dengan pembahasan mengenai hubungan antara Maria dan Anak yang dilahirkannya: Yesus Kristus, yaitu dengan makna karya “Inkarnasi” yaitu karya Firman “Menjadi Daging” (Yohanes 1:14), bukannya sesuatu yang berdiri sendiri terfokus pada diri Maria itu sendiri. Jika tidak ada Inkarnasi Firman Allah, maka Maria tak akan memiliki posisi theologis apapun. Oleh karena itu Gereja Orthodox menolak untuk mengikuti perkembangan theologia Roma Katolik di jaman kemudian mengenai “Maria Terkandung Tanpa Dosa Asal “ (“Immaculata Conceptio”) dimana diyakni bahwa Maria telah dibebaskan dari dosa asal ketika masih dalam kandungan ibunya: Santa Anna, dan tetap mempertahankan ajaran Purba dari Gereja Rasuliah, yang tadinya juga merupakan ajaran Gereja Barat di Roma, sebelum terjadinya perpecahan antara Gereja Barat (Roma Katolik) dan Gereja Timur (Orthodox) pada tahun 1054.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Dalam kacamata Gereja Orthodox penolakan Nestorius atas gelar “Theotokos” bagi Bunda Sang Kristus ini sangat membahahayakan bagi pemahaman kita tentang Kristus, dengan demikian membahayakan pemahaman kita tentang keselamatan itu sendiri. Jika Maria itu hanya sekedar Anthropotokos, yaitu hanya melahirkan seorang bayi manusia saja seperti wanita-wniata me;lahirkan yang lain, sejak kapan Yesus jadi Allah?” Apakah mungkin bayi manusia biasa pelan-pelan berkembang menjadi Allah? Pemikiran bahwa seorang manusia bisa berkembang jadi Allah ini adalah suatu hujat, dan ini secara hakiki adalah ajaran keberhalaan. Ataukah bayi manusia biasa Anak Maria itu entah sejak kapan, kemudian di “rasuk” Firman Allah, sehingga Firman Allah diam di dalam diri Yesus Kristus seperti “burung tinggal dalam sangkar”, atau seperti manusia yang dirasuk roh jaha, dimana roh jahat itu ada dalam si manusia, namun pribadi si manusia dan pribadi roh jahat itu terpisah dan berbeda? Jika demikian halnya di dalam Yesus jurang pemisah yang memisahkan antara Allah dan manusia belum tertutup, dan Yesus tak mungkin menjadi pengantara antara Allah dan manusia (I Timotius 2:5), sebab pribadi Yesus yang hanya manusia itu , tetap terpisah dengan Firman yang merasuk diriNya. Sehingga Allah dan Manusia tetap terpisah, dan di dalam diri Yesus ada dua pribadi yang terpisah-pisah, bukan penyatuan antara dua kodrat yang berbeda dalam, Satu Pribadi. Lahirnya Yesus Kristus jika demikian tak mengubah apapun dalam hal hubungan Allah dengan manusia. Manusia masih tetap terpisah dengan Allah, dan Allah masih tetap tak dapat dicapai manusia, maka manusia akan tetap binasa. Itulah sebabnya Gereja Orthodox Purba, sampai kinipun, menolak ajaran Nestorius itu dan dalam Konsili di Efesus tahun 431 itu menegaskan bahwa Maria adalah sungguh “Theotokos” sesuai dengan Lukas 1:43 tadi. Ini berarti bahwa yang dikandung Maria dan tinggal dalam rahimnya itu adalah “Firman Allah” yang adalah “Allah” ( Yohanes 1:1) yang “menjadi manusia” (Yohanes 1:14). Karena Allah itu “tak berubah” ( Maleakhi 3:6), maka ke “Allah” an dari Firman Allah itupun tak berubah. Dia adalah Allah, sebelum dikandung oleh Perawsan Maria, Dia adalah Allah ketika berada dalam kandungan Perawan Maria., dan Dia tetap Allah ketika mengenakan tubuh Jasmani yang diambil (Galatia 4:4) dari rahim Maria sehingga Ia disebut sebagai <strong><em>“buah rahim”</em></strong> Maria ( Lukas 1:42) , serta lahir berwujud manusia. Sehingga di <strong><em>“</em></strong><strong><em>dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan”</em></strong> ( Kolose 2:9). Dengan demikian melalui kelahiranNya oleh Maria ini “di dalam Yesus itu” (<strong><em>“berdiam” </em></strong>) hanya ada “<strong><em>Satu Pribadi”</em></strong> (<strong><em>“dalam Dia”</em></strong> bukan “dalam mereka”) namun yang memiliki “dua kodrat”, yaitu <strong><em>“Manusia”</em></strong> (<strong><em>“ secara jasmaniah”</em></strong>) yang diambilnya dari Perawan maria melalui kelahiranNya. Sehingga Maria disebut “Tokos” = Yang Melahirkan/Yang Memberi Kelahiran; dan <strong><em>“Ilahi”</em></strong>(“<strong><em>seluruh kepenuhan ke-Allahan”</em></strong>)<strong><em>,</em></strong> sehingga bukan saja Maria disebut sebagai “Tokos” namun dia dalah “Theos” /Allah + Tokos, sebab ternyata dalam diri Anaknya yang berwujud manusia sempruna itu berdiam “<strong><em>seluruh kepenuhan ke-Allahan”</em></strong> yaitu memiliki kodrat Allah yang sepenuh-penuhnya. Jadi jelaslah bahwa Yesus Kristus itu adalah “Manusia” dan “Allah” sekaligus, oleh karena itu ibunya memang harus “Theotokos”. Ternyata gelar Theotokos itu justru untuk membentengi kesempurnaan kemanusiaan dan sekaligus kesempuranaan ke-Allah-an Yesus Kristus dalam Satu Pribadi. Dengan demikian manusia dan Allah telah “manunggal” dalam Satu Pribadi Sang Kristus, dan jurang pemisah antara Allah dan Manusia akibat dosa sudah tertutup, sehingga Sang Kristus memang menjadi Pengantara antara Allah dan Manusia, dan gelar Sang Theotokos adalah benteng kokoh yang melindungi kebenaran ke “Allah-Manusia”an Yesus Kristus dalam “Satu Pribadi” itu. Ketika gelar Theotokos dibuang dan Maria dicampakkan dari pemahaman theologis, maka akan terjadi kacau-balau dalam pemahaman Kristologis, seperti yang kita lihat dalam kesiampang-siuran pemahaman Kristolologis yang muncul sejak abad kesembilan belas sampai kini ini dalam liberalism theologia di Eropa dan munculnya sekte-sekte di Amerika. Karena benteng yang melindungi keutuhan makna theologis mengenai Kristus, yaitu “Maria” dengan gelar “Theotokos”nya, itu dibuang, dinjak-injak, diabaikan dan digulingkan.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Pentingnya Maria dalam spiritualitas Kristen itu dinyatakan oleh Sang Kristus pada saat Ia disalibkan, dimana :” <strong><em>dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas</em></strong> <strong><em> dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"</em></strong> <strong><em>Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.” </em></strong>(Yohanes 19:25-27). Maria Sang Theotokos bersama Maria Magdalena dan saudari dari Sang Theotokos itu (Maria, isteri Klopas), yang adalah ibu dari Yakobus dan Yoses/ Yusuf (Matius 27:56, Markus 15:40,47) yang mereka ini disebut sebagai “saudara-saudara Yesus” (Matius 13: 55, Markus 6:3, Yohanes 7:3,5,10, Kisah Rasul 1: 14, I Korintus 9:5) yaitu saudara-saudara sepupu Yesus ada didekat Salib Yesus. Karena fakta adanya Maria , isteri Klopas, saudari Theotokos, jadi bibiNya Sang Kristus yang dinyatakan sebagai ibu dari Yakobus dan Yusuf/Yosef yang disbut sebagai saudara-saudara Yesus inilah seluruh Gereja yang berasal dari jaman purba, Orthodox Timur (Yunani, Rusia, Antiokhia,Palestina, Libanon, Serbia, Bulgaria, Romania, dll.), Orthodox Oriental ( Koptik, Syriak, Armenia, Thomas-India, Ethiopia), juga Gereja Nestorian (Gereja Assyria dari Timur), maupun Gereja Roma Katolik, bahkan Yohanes Calvin dan Martin Luther meyakini bahwa Maria itu “Tetap Perawan” atau “Perawan Lestari” yang dalam Gereja Orthodox disebut sebagai “Aei-Parthenos”, artinya dipulihkan keperawanannya oleh mukjizat Alah setelah melahirkan Anaknya yang hanya satu:Yesus Kristus itu. Jadi menurut Gereja Orthodox Maria mengalami tiga Mukjizat Besar dalam dirinya: mengandung dan melahirkan bayi tanpa benih laki-laki, setelah melahirkan anak satu-satunya itu oleh mukjizat Allah pula dipulihkanb keperawanannya, dan setelah wafat berdasarkan Tradisi Suci setelah tiga hari langsung dibangkitkan oleh Anaknya yang adalah juga Tuhannya sendiri itu, sebagai buah pertama dari karya penebusanNya. Tujuannya untuk membuktikan barangsiapa yang percaya kepadaNya akan dibangkitkan sebagaimana Maria juga dibangkitkan. Karena Tubuh yang dikenakan Yesus dalam PenjelmaanNya itu berasal dari “buah rahim “ Maria, maka Maria sebagai sumber asal dari Tubuh KemanusiaanNya yang sekarang telah dibangkitkan dan dimuliakan itu, dibangkitkan lebih dulu, mendahului kebangkitan mereka yang lain yang percaya kepadaNya di akhir jaman nanti. </div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Sekarang Maria berada di Firdaus bersama para malaikat dan “roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna” ( Ibrani 12: 22) yaitu bersaama Gereja yang telah menang untuk mendoakan Gereja yang sedang berjuang di bumi ini, karena Ia telah ditetapkan oleh Kristus pada saat disalib diatas tadi sebagai Ibu bagi Gereja. Dimana Sang Kristus mengatakan diatas “<strong><em>Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!". </em></strong>Dalam 26bahasa aslinya kata “Ibu” ini adalah “Gynai” artinya “Wanita”. Namun ini bukan sapaan tidak sopan dari seorang anak terhadap IbuNya, ada makna theologis dari sapaan ini. Diatas Salib itu Yesus berfungsi sebagai Adam yang yang terakhir yang melenyapkan dosa Adam yang pertama. Maka sebagaimana Adam pertama jatuh ke dalam dosa akibat ketidak-taatan Hawa pertama (Kejadian 3:6), demikianlah Adam Terakhir masuk ke dalam dan menyelamatkan dunia melalui ketaatan Maria, ketika dia mengatakan kepada Malaikat “<em>Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan</em>; <strong><em>jadilah padaku menurut perkataanmu itu</em></strong>” (Lukas 1:38). Meskipun dia tahu bahwa dengan mengatakan itu, ada kemungkinan dia mati dilempari batu karena akan melahirkan anak tanpa bapak. Namun dia tetap taat, dengan demikian Sang Kristus lahir ke dunia. Itulah sebabnya sejak jaman purba Gereja Orthodox melihat Maria sebagai Hawa Kedua. Dalam Kejadian 2: 23 dalam hubungan dengan dirinya Adam menyebut Hawa sebagai “perempuan/wanita”, demikianlah dalam hubungannya dengan DiriNya sebagai Adam terakhir Yesus menyebut Maria sebagai “Gynai” (“Wanita/Perempuan”) –Yohanes 2:4, Yohanes 19:6, yaitu Hawa Kedua, Hawa Terakhir. Sehingga semuanya jadi impas, Hawa pertama menyebabkan jatuhnya Adam sehingga kita semua ikut dalam dampak kejatuhan itu, maka Hawa Kedua menytebabkan lahirnya Adam Terakhir yang melakukan penebusan, sehingga kita semua menerima dampak penebusanNya itu.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Dalam Kejadian 3:20, Hawa disebut sebagai “Ibu semua yang hidup”, jadi dalam hubungannya dengan manusia yang lain Hawa adalah ibu dari mereka semua yang hidup. Itulah sebabnya sementara untuk diriNya sendiri Yesus menyebut Maria, sebagai Hawa Kedua, dengan sapaan “Gynai = Wanita/Perempuan” namun kepada muridNya, yang diwakili Yohanes, murid yang dikasihiNya itu, Ia menyebutkan sebagai “<strong><em>"Ibu, inilah, anakmu!" </em></strong> dan <strong><em> "Inilah ibumu!"</em></strong>. Jadi Sang Kristus menempatkan hubungan Maria dengan para muridNya, yaitu Gereja, dalam hubungan Ibu sebagai dan Anak-Anaknya. Jikalau Hawa adalah Ibu semua yang hidup, maka Maria adalah Ibu Semua Yang Hidup Baru dalam Kristus, yaitu Ibu dari Gereja. karena setelah ia dibangkitkan Kristus dari kematian, Ia sekarang hidup baru dengan tubuhnya yang baru dialam sorgawi sebagai pendoa kita yang amat berkuasa. Kita sebagai anggota Gereja adalah anak-anak dari Ibu yang telah dimuliakan ini. Maka patut dan layak kita mengenal dia lebih jauh lagi, Dan patut dan layak kita mendalami misteri ke Ibu-an dari Sang Theotokos ini dalam tata-hidup keselematan kita di dalam Kristus.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"> Saudara-saudari sekalian, sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan kepada saudara-saudari sekalian masalah Sang Theotokos ini, misalnya mengapa Gereja Orthodox tidak mempercayai “Maria terkandung Tanpa Dosa Asal”, “Mengapa Gereja Orthodox Menekankan Wafatnya Theototokos daripada Pengangkatannya ke Sorga, meskipun mempercayai Kebenaran ini”, “Mengapa Gereja Orthodox Tidak Mempraktekkan Doa Rosario, tetapi melakukan Kidung-Kidung Akathistos” dan lain-lain lagi, namun berhubung waktu yang ada saya cukupkan sampai disini. Selamat berdiskusi , selamat berkenalan dengan Sang Theotokos, selamat menemukan kebenaran Rasuliah yang sudah terlalu lama diabaikan ini. Saya doakan agar ini bukan merupakan pertemuan yang terakhir, namun semoga ada pertemuan-pertemuan berikutnya yang membahas segi-segi yang kaya tentang Bunda Gereja, Sang Theotokos ini. Saya dukung sepenuhnya usaha mulia ini. Kiranya Sang Tritunggal Maha Kudus menurunkan rahmat dan berkatNya, dan kiranya doa-doa Sang Theotokos menyertai jalannya pertemuan ini. Amin.</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;">PESAN dari Rm Daniel</div><div style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 16px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><strong>Karena adanya FB dengan nama PGOI dan Lembaga Gereja resmi "GOI" maka supaya tak membingungkan, karena sudah mulai ada yang bertanya masalah ini, maka dengan ini kami beritahukan , bahwa PGOI adalah suatu situs pribadi yang dkelola secara pribadi oleh salah satu pemuda dari Gereja Orthodox Indonesia. Lembaga resmi Gereja Orthodox adalah "Gereja Orthodox Indonesia" (GOI) dibawah pimpinan saya. S...ecara organisasi tidak ada hubungan resmi apapun antara GOI dan PGOI dan PGOI tidak mewakili GOI. Sehingga semua aktifitas dan pernyataan2 yang diungkapkan oleh pribadi pengelola PGOI itu di luar tanggung jawab dari GOI, dan tak mencerminkan pendapat resmi apapun dari GOI. Semua pertanyaan yang menyangkut kelembagaan Gereja Orthodox Indonesia seyogyanya ditujukan kepada GOI dan bukan kepada PGOI, kepada Romo Alexios di Solo, yang bisa dicari dalam FB ini dengan nama situs "Gereja Orthodox Solo Indonesia"</strong></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-36201776333727856642011-12-22T16:50:00.001+07:002011-12-22T16:52:58.048+07:00Sholat Harian Orthodox<h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">Doa Persiapan Pentahiran (Mzm 26:6-12)</span></h2><div><span style="color: #660000;">disadur dari </span><a href="http://monachoscorner.weebly.com/breviarium.html">http://monachoscorner.weebly.com/breviarium.html</a> </div><div><span style="color: #660000;"><br />
</span></div><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 6px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/5284060.jpg" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><br />
<span style="color: #000066; font-weight: bold;">Berbagai Simbol:</span><br />
(†) Membuat Tanda Salib (<em style="position: relative;">Signum Crucis</em>).<br />
(₰) Membungkukkan Badan.<br />
(Ϫ) Sujud Menyembah.<br />
(♪) Dikidungkan.<br />
(‡) Mengangkat Tangan.<br />
P: Presbyter (Imam Gerejawi).<br />
L: Leader (Pemimpin Typica).<br />
J: Jemaat/Umat.<br />
<br />
<br />
<br />
Atas Nama (†) Sang Bapa, dan Sang Putera, dan Sang Roh Kudus. Amin.<br />
Aku hendak membasuh tanganku dalam kemurnian, ya Tuhan. [Membasuh Tangan]<br />
Dan aku hendak melayani di depan hadiratMu. [Membasuh Lengan]<br />
Aku hendak mendengar suara kepujianMu. [Membasuh Telinga]<br />
Dan memberitakan semua keajaibanMu. [Berkumur]<br />
Ya Tuhan, aku telah mencintai keindahan BaitMu, tempat dimana kemuliaanMu bersemayam. Janganlah kiranya Engkau menghancurkan jiwaku bersama orang-orang berdosa, janganlah pula pada hidupku bersama orang-orang penumpah darah yang tangannya penuh dengan suap. [Membasuh Wajah]<br />
Namun aku ini telah berjalan [Membasuh Telapak Kaki] di dalam kemurnian. Tebuslah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku.<br />
Kakiku [Membasuh Seluruh Kaki] terletak dijalan yang lurus, di dalam jemaatMu, ya Tuhan, aku hendak memberkatiMu.<br />
<br />
<strong>NB:</strong>Doa Persiapan Pentahiran digunakan sebelum memulai Liturgi Ibadah maupun Sembahyang (Latin: Breviarium, Ibrani: Tzelota, Arab: Sholat), mirip dengan penggunaan Air Suci pada Kristen Katolik Roma dan Wudhu pada Islam.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">1. Prote Ora (Πρῶτη Ὥρα, Jam Pertama)</span></h2><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/506192.jpg?194" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 06:00 Am (Mengenang Kebangkitan Kristus).</em><br />
<br />
P: Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus, Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 5</strong><br />
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh kesahku.<br />
2. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.<br />
3. TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.<br />
4. Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.<br />
5. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan.<br />
6. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, TUHAN jijik melihat penumpah darah dan penipu.<br />
7. Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.<br />
8. TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.<br />
9. Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu.<br />
10. Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah, biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau.<br />
11. Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu.<br />
12. Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 90</strong><br />
1. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan kami turun-temurun.<br />
2. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.<br />
3. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia!"<br />
4. Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.<br />
5. Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh,<br />
6. di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.<br />
7. Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut.<br />
8. Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu.<br />
9. Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh.<br />
10. Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.<br />
11. Siapakah yang mengenal kekuatan murka-Mu dan takut kepada gemas-Mu?<br />
12. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.<br />
13. Kembalilah, ya TUHAN—berapa lama lagi? —dan sayangilah hamba-hamba-Mu!<br />
14. Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.<br />
15. Buatlah kami bersukacita seimbang dengan hari-hari Engkau menindas kami, seimbang dengan tahun-tahun kami mengalami celaka.<br />
16. Biarlah kelihatan kepada hamba-hamba-Mu perbuatan-Mu, dan semarak-Mu kepada anak-anak mereka.<br />
17. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 101</strong><br />
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN.<br />
2. Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.<br />
3. Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku.<br />
4. Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku, kejahatan aku tidak mau tahu.<br />
5. Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.<br />
6. Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku.<br />
7. Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.<br />
8. Setiap pagi akan kubinasakan semua orang fasik di negeri; akan kulenyapkan dari kota TUHAN, semua orang yang melakukan kejahatan.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Troparion Harian--</strong><br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion</strong><br />
Akan memanggil engkau apakah kami ini, ia wanita yang penuh rahmat? Cakrawalakah, karena engkau telah memberikan terbitnya Sang Surya keadilan? Taman Firdauskah, karena engkau telah melahirkan bunga ketidakbinasaan? Seorang ibukah, seorang ibu yang murni, yang menggendong di atas lengannya seorang anak yang adalah Allah dari semua. Mohonkanlah kepadaNya bagi keselamatan jiwa kami.<br />
<br />
Biarlah jalanku lurus menurut FirmanMu, dan janganlah dosa sampai menguasai aku.<br />
Selamatkanlah aku dari tipu muslihat manusia dan aku akan memelihara perintah-perintahMu.<br />
Biarlah wajahMU bersinar atas hambaMu, dan ajarlah kami ketetapan-ketetapanMu.<br />
Biarlah mulutku dipenuhi dengan pujian dan biarlah aku menyanyikan kemuliaan dan kehebatanMu sepanjang hari.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Kontakion Harian--</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Kidung Ibadat</strong><br />
<strong>Senin, Selasa, dan Kamis: Irama 5</strong><br />
Dengan hati dan kata-kata marilah kita terus menerus mengagungkan Bunda Allah yang mulia, lebih kudus dari para malaikat, mengakuinya sebagai Theotokos, yang dalam kebenaran melahirkan Allah yang menjelma dan yang terus menerus berdoa bagi jiwa kita.<br />
<strong>Rabu dan Jumat: Irama 4</strong><br />
Datanglah kepada kami, ya Kristus, Allah kami, kalau tidak maka musuh yang menghujatMu dan yang menawan kami akan membawa kami kedalam tahanan. Mereka yang berperang melawan kami dikalahkan oleh SalibMu agar mereka tahu betapa kuatnya iman umat Orthodox; melalui doa permohonan Sang Theotokos, ya Engkau yang satu-satunya mengasihi manusia.<br />
<strong>Sabtu: Irama 5</strong><br />
Ya Tuhan, Engkau adalah Pencipta segala ciptaan, alam semesta mempersembahkan para Martir yang mengasihi Allah sebagai buah pertama dari alam. Oleh doa-doa Sang Theotokos, biarlah GerejaMu dalam kedamaian, ya satu-satunya Yang Maha Pengasih.<br />
<strong>Minggu: Hypakoe Sesuai Irama Minggu</strong><br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Doa Pribadi--</strong><br />
<br />
Ya Kristus, Allah Sesembahan kami, yang pada segala waktu dan dalam setiap jam, di Sorga maupun di bumi, disembah dan dimuliakan, yang panjang sabar, penuh belas kasihan, dan lemah lembut, yang mengasihi orang saleh dan menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, yang memanggil semua manusia kepada keselamatan melalui janji berkat-berkat zaman yang akan datang, terimalah kiranya, ya Tuhan, permohonan kami pada jam ini, dan arahkanlah kehidupan kami sesuai dengan perintah-perintahMu. Sucikanlah jiwa kami, murnikanlah tubuh kami, luruskanlah angan-angan kami dan bersihkanlah pikiran kami, lepaskanlah kami dari kesesakan, kejahatan dan malapetaka. Kelilingilah kami dengan malaikat-malaikat kudusMu, agar dengan dibimbing dan dijagai oleh mereka, maka kami boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan akan kemuliaanMu yang tak terjangkau akal, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.<br />
<br />
Didalam Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Ya Kristus, terang yang benar yang menerangi dan menguduskan setiap orang di dalam dunia, tandailah kami dengan terang WajahMu agar kami boleh melihat cahaya gemilang yang tak terhampiri. Biarlah hidup kami lurus sejalan dengan jalan perintahMu, melalui doa-doa IbuMu yang Amat Murni dan semua orang kudusMu. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah, Sang Kristus yang benar, melalui permohonan IbuNya yang Amat Murni dan para RasulNya yang mulia dan ternama, dan segenap Janasuci mengasihani dan menyelamatkan kita karena Dia adalah yang Mahamurah dan Yang Maha Mengasihi manusia.<br />
<br />
Melalui doa-doa dari para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">2. Trite Ora (Τρίτη Ὥρα, Jam Ketiga)</span></h2><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="font-size: x-large;"><u></u></span></h2><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/7349790.jpg?227" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><span style="color: #330099; font-size: x-small; font-style: italic; font-weight: bold;">*Dilaksanakan Jam 09:00 Am </span><br />
<span style="color: #330099; font-size: x-small; font-style: italic; font-weight: bold;">(Mengenang Sensara Kristus di Pengadilan & Turunnya Roh Kudus-Pentakosta)</span>.<br />
<br />
P: Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus, Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 17</strong><br />
1. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku; berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.<br />
2. Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar.<br />
3. Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.<br />
4. Tentang perbuatan manusia, sesuai dengan firman yang Engkau ucapkan, aku telah menjaga diriku terhadap jalan orang-orang yang melakukan kekerasan;<br />
5. langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidak goyang.<br />
6. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.<br />
7. Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak.<br />
8. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu<br />
9. terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku.<br />
10. Mereka tidak menunjukkan belas kasihan, mereka membual;<br />
11. mereka mengikuti langkah-langkahku, mereka sekarang mengerumuni aku, mata mereka diarahkan untuk menghempaskan aku ke bumi.<br />
12. Rupa mereka seperti singa, yang bernafsu untuk menerkam, seperti singa muda, yang mengendap di tempat yang tersembunyi.<br />
13. Bangunlah, TUHAN, hadapilah mereka, rebahkanlah mereka, luputkanlah aku dengan pedang-Mu dari pada orang fasik.<br />
14. Luputkanlah aku, ya TUHAN, dengan tangan-Mu, dari orang-orang dunia ini yang bagiannya adalah dalam hidup ini; biarlah perut mereka dikenyangkan dengan apa yang Engkau simpan, sehingga anak-anak mereka menjadi puas, dan sisanya mereka tinggalkan untuk bayi-bayi mereka.<br />
15. Tetapi aku, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu, dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 25</strong><br />
1. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku;<br />
2. Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.<br />
3. Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.<br />
4. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.<br />
5. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.<br />
6. Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.<br />
7. Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.<br />
8. TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.<br />
9. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.<br />
10. Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.<br />
11. Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu.<br />
12. Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.<br />
13. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.<br />
14. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.<br />
15. Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.<br />
16. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas.<br />
17. Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku!<br />
18. Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.<br />
19. Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan sangat mendalam.<br />
20. Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu.<br />
21. Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.<br />
22. Ya Allah, bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 51</strong><br />
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!<br />
2. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!<br />
3. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.<br />
4. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.<br />
5. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.<br />
6. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.<br />
7. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!<br />
8. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!<br />
9. Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!<br />
10. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!<br />
11. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!<br />
12. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!<br />
13. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.<br />
14. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!<br />
15. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!<br />
16. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.<br />
17. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.<br />
18. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!<br />
19. Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Troparion Harian--</strong><br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion</strong><br />
Ya Sang Theotokos, engkau adalah pokok buah yang dipenuhi dengan buah kehidupan. Oleh karena itu, aku meminta kepadamu ya Ibu, untuk memohonkan bersama dengan para Rasul dan segenap Janasuci kepada Allah, agar kami dikaruniakan pengasihan bagi jiwa kami.<br />
<br />
Terberkatilah Tuhan Allah! Terberkatilah Tuhan dari hari ke hari. Kiranya Allah, keselamatan kita meratakan jalan kita. Allah, sesembahan kita adalah Allah keselamatan kita.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Kontakion Harian--</strong><br />
<br />
Terberkatilah ya Engkau Kristus, Allah kami, yang telah menyatakan para nelayan sebagai yang penuh hikmat dengan mengirimkan kepada mereka Roh Kudus, melalui merekalah Engkau menebarkan jalaMu kedalam dunia. Ya Pengasih manusia, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
Ya Yesus, karuniakanlah kepada kami, hamba-hambaMu ini, penghiburan yang kokoh dan tak tergoyahkan bilamana roh yang ada dalam batin kami ini tertekan. Jangan meninggalkan kami ketika kami tertindih, janganlah menjauh dari pikiran kami ketika kami tersesak, tetapi tetaplah dekat dengan kami.<br />
<br />
Mari mendekatlah, mendekatlah kesini, ya Engkau yang ada di segala tempat, sebagaimana Engkau menyatu dengan para muridMu, ya Yang Maha Kasih, menyatulah dengan kami yang sangat rindu akan Engkau ini, sehingga sekali kami disatukan denganMu maka kami boleh memuji dan memuliakan RohMu Yang Maha Kudus, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Ya Sang Theotokos yang sangat murni, oleh doamu, engkau adalah harapan kami, benteng dan tempat pengungsian orang Kristen. Melalui doamu, engkau adalah tembok yang tak terobohkan dan tempat peristirahatan bagi orang yang lelah. Karena oleh permohonanmu yang tanpa henti itu, Allah berkenan mendengarkannya bagi keselamatan dunia, ingatlah kami juga dalam doamu, ya Sang Dara yang layak disanjung.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Kidung Ibadat</strong><br />
<strong>Senin, Selasa, dan Kamis: Irama 5</strong><br />
Dengan hati dan kata-kata marilah kita terus menerus mengagungkan Bunda Allah yang mulia, lebih kudus dari para malaikat, mengakuinya sebagai Theotokos, yang dalam kebenaran melahirkan Allah yang menjelma dan yang terus menerus berdoa bagi jiwa kita.<br />
<strong>Rabu dan Jumat: Irama 4</strong><br />
Datanglah kepada kami, ya Kristus, Allah kami, kalau tidak maka musuh yang menghujatMu dan yang menawan kami akan membawa kami kedalam tahanan. Mereka yang berperang melawan kami dikalahkan oleh SalibMu agar mereka tahu betapa kuatnya iman umat Orthodox; melalui doa permohonan Sang Theotokos, ya Engkau yang satu-satunya mengasihi manusia.<br />
<strong>Sabtu: Irama 5</strong><br />
Ya Tuhan, Engkau adalah Pencipta segala ciptaan, alam semesta mempersembahkan para Martir yang mengasihi Allah sebagai buah pertama dari alam. Oleh doa-doa Sang Theotokos, biarlah GerejaMu dalam kedamaian, ya satu-satunya Yang Maha Pengasih.<br />
<strong>Minggu: Hypakoe Sesuai Irama Minggu</strong><br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Doa Pribadi--</strong><br />
<br />
Ya Kristus, Allah Sesembahan kami, yang pada segala waktu dan dalam setiap jam, di Sorga maupun di bumi, disembah dan dimuliakan, yang panjang sabar, penuh belas kasihan, dan lemah lembut, yang mengasihi orang saleh dan menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, yang memanggil semua manusia kepada keselamatan melalui janji berkat-berkat zaman yang akan datang, terimalah kiranya, ya Tuhan, permohonan kami pada jam ini, dan arahkanlah kehidupan kami sesuai dengan perintah-perintahMu. Sucikanlah jiwa kami, murnikanlah tubuh kami, luruskanlah angan-angan kami dan bersihkanlah pikiran kami, lepaskanlah kami dari kesesakan, kejahatan dan malapetaka. Kelilingilah kami dengan malaikat-malaikat kudusMu, agar dengan dibimbing dan dijagai oleh mereka, maka kami boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan akan kemuliaanMu yang tak terjangkau akal, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
Didalam Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Mardarios</strong><br />
Ya Allah, Sang Raja, Bapa Yang Maha Kuasa, Putera Yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus, Satu Allah dan Satu Kuasa, kasihanilah kami orang yang berdosa ini dan selamatkanlah kami hambaMu yang tidak layak ini menurut jalan hikmatMu, karena Engkau itu diberkati selama-lamanya. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah, Sang Kristus yang benar, melalui permohonan IbuNya yang Amat Murni dan para RasulNya yang mulia dan ternama, dan segenap Janasuci mengasihani dan menyelamatkan kita karena Dia adalah yang Mahamurah dan Yang Maha Mengasihi manusia.<br />
<br />
Melalui doa-doa dari para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">3. Ekte Ora (Ἕκτη Ὥρα, Jam Keenam)</span></h2><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/4749652.jpg?179" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 12:00 Pm (Mengenang Sengsara Kristus Menebus Dosa).</em><span style="color: #330099; font-weight: bold;"> </span><br />
<br />
P: Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus, Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 54</strong><br />
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!<br />
2. Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!<br />
3. Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah.<br />
4. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.<br />
5. Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu!<br />
6. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN.<br />
7. Sebab Ia melepaskan aku dari segala kesesakan, dan mataku memandangi musuhku.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 55</strong><br />
1. Berilah telinga, ya Allah, kepada doaku, janganlah bersembunyi terhadap permohonanku!<br />
2. Perhatikanlah aku dan jawablah aku! Aku mengembara dan menangis karena cemas,<br />
3. karena teriakan musuh, karena aniaya orang fasik; sebab mereka menimpakan kemalangan kepadaku, dan dengan geramnya mereka memusuhi aku.<br />
4. Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku.<br />
5. Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku.<br />
6. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,<br />
7. bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela<br />
8. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."<br />
9. Bingungkanlah mereka, kacaukanlah percakapan mereka, ya Tuhan, sebab aku melihat kekerasan dan perbantahan dalam kota!<br />
10. Siang malam mereka mengelilingi kota itu di atas tembok-temboknya, dan di dalamnya ada kemalangan dan bencana;<br />
11. penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.<br />
12. Kalau musuhku yang mencela aku, aku masih dapat menanggungnya; kalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, aku masih dapat menyembunyikan diri terhadap dia.<br />
13. Tetapi engkau orang yang dekat dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku:<br />
14. kami yang bersama-sama bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian.<br />
15. Biarlah maut menyergap mereka, biarlah mereka turun hidup-hidup ke dalam dunia orang mati! Sebab kejahatan ada di kediaman mereka, ya dalam batin mereka.<br />
16. Tetapi aku berseru kepada Allah, dan TUHAN akan menyelamatkan aku.<br />
17. Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku.<br />
18. Ia membebaskan aku dengan aman dari serangan terhadap aku, sebab berduyun-duyun mereka melawan aku.<br />
19. Allah akan mendengar dan merendahkan mereka, Dia yang bersemayam sejak purbakala. Sela Karena mereka tidak berubah dan mereka tidak takut akan Allah.<br />
20. Orang itu mengacungkan tangannya kepada mereka yang hidup damai dengan dia, janjinya dilanggarnya;<br />
21. mulutnya lebih licin dari mentega, tetapi ia berniat menyerang; perkataannya lebih lembut dari minyak, tetapi semuanya adalah pedang terhunus.<br />
22. Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.<br />
23. Tetapi Engkau, ya Allah, akan menjerumuskan mereka ke lubang sumur yang dalam; orang penumpah darah dan penipu tidak akan mencapai setengah umurnya. Tetapi aku ini percaya kepada-Mu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 91</strong><br />
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa<br />
2. akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."<br />
3. Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.<br />
4. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.<br />
5. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang,<br />
6. terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.<br />
7. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.<br />
8. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.<br />
9. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,<br />
10. malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;<br />
11. sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.<br />
12. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.<br />
13. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.<br />
14. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.<br />
15. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.<br />
16. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Troparion Harian--</strong><br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion</strong><br />
Karena diantara sesama makhluk, kami tak punya seseorangpun tempat pengadu, karena banyaknya dosa-dosa kami, ya Sang Perawan Theotokos, sebagai makhluk Allah yang tertinggi, bermohonlah bagi kami kepada Dia yang telah dilahirkan olehmu, karena doa seorang ibu itu sangat berkhasiat untuk mendapatkan perkenan dari Sang Raja. Ya engkau, yang amat layak dihormati, janganlah menolak permintaan bantuan doa dari kami, orang berdosa ini, karena Dia yang berkenan untuk mati bagi kami, yang kepadaNya itu engkau berdoa, adalah Maha Kasih, dan kuasaNya itu cukup bagi kami.<br />
<br />
Biarlah kemurahanMu, ya Tuhan, turun atas kami dengan segera, karena kebutuhan kami menjadi sangat besar. Tolonglah kami, ya Juruselamat kami, bagi kemuliaan NamaMu. Selamatkanlah kami, ya Baginda dan ampunilah dosa-dosa kami dengan NamaMu. Amin.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Kontakion Harian--</strong><br />
<br />
Ya Kristus, Allah, Engkau telah menghadirkan keselamatan ketengah-tengah bumi. Engkau telah merentangkan tanganMu yang tak tercela di kayu salib. Engkau telah mengumpulkan semua bangsa yang berseru kepadaMu: Kemuliaan bagiMu, ya Tuhan.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Ikon Kristus</strong><br />
Kami menghormat IkonMu yang tanpa noda ya Tuhan yang Maha Murah, dan memohon pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kami, ya Kristus, Sabda Allah, sesembahan kami: karena oleh perkenan kehendakMu sendiri Engkau telah naik ke atas Salib secara daging jasmani, agar Engkau boleh melepaskan mereka yang telah Kau bentuk dengan tanganMu dari ikatan Si Musuh. Oleh karenanya kami berseru padaMu: Engkau telah memenuhi segala sesuatu dengan sukacita, ya Juru Selamat kami, karena Engkau datang untuk menyelamatkan dunia.<br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion</strong><br />
<strong>Senin, Selasa, dan Kamis: Irama 3</strong><br />
Karena engkau adalah sumber kelembutan, ya Theotokos, buatlah kami layak akan belas kasihan, perhatikanlah kami orang yang berdosa ini, nyatakanlah kekuatan doamu sebagaimana telah dinyatakan, oleh karena mengharapkanmu kami berseru, Berbahagialah! Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Malaikat Sorgawi Gabriel.<br />
<strong>Rabu dan Jumat: Irama 2</strong><br />
Terberkatilah engkau, ya Sang Perawan Theotokos, kami mengidungkan pujian kepadamu karena Salib PuteraMu maka Neraka telah dikalahkan dan maut dihancurkan, serta kami yang sudah mati dibangkitkan lagi dan penuh kasih dianggap layak untuk hidup dan menerima Firdaus, yang adalah kegembiraan kekal kami. Karena itu adalah baik jika kami memuliakan Kristus, Allah kami, sebab Dia adalah Agung dan Yang Maha Berbelas Kasihan.<br />
<strong>Sabtu: Irama 5</strong><br />
Ya Tuhan, Engkau adalah Pencipta segala ciptaan, alam semesta mempersembahkan para Martir yang mengasihi Allah sebagai buah pertama dari alam. Oleh doa-doa Sang Theotokos, biarlah GerejaMu dalam kedamaian, ya satu-satunya Yang Maha Pengasih.<br />
<strong>Minggu: Hypakoe Sesuai Irama Minggu</strong><br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Doa Pribadi--</strong><br />
<br />
Ya Kristus, Allah Sesembahan kami, yang pada segala waktu dan dalam setiap jam, di Sorga maupun di bumi, disembah dan dimuliakan, yang panjang sabar, penuh belas kasihan, dan lemah lembut, yang mengasihi orang saleh dan menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, yang memanggil semua manusia kepada keselamatan melalui janji berkat-berkat zaman yang akan datang, terimalah kiranya, ya Tuhan, permohonan kami pada jam ini, dan arahkanlah kehidupan kami sesuai dengan perintah-perintahMu. Sucikanlah jiwa kami, murnikanlah tubuh kami, luruskanlah angan-angan kami dan bersihkanlah pikiran kami, lepaskanlah kami dari kesesakan, kejahatan dan malapetaka. Kelilingilah kami dengan malaikat-malaikat kudusMu, agar dengan dibimbing dan dijagai oleh mereka, maka kami boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan akan kemuliaanMu yang tak terjangkau akal, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
Didalam Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat,<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Ya Kristus, Terang Yang Benar, yang menyinari dan menyucikan setiap manusia yang ada didunia, biarlah terang wajahMu menjadi tanda bagi kami agar didalamnya kami melihat cahaya yang tak terkatakan. Pimpinlah langkah kami kejalan yang benar dan untuk menjaga perintah-perintahMu, melalui doa permohonan BundaMu yang tak tercela dan dari semua Janasuci. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Basilius Agung</strong><br />
Ya Allah, Tuhan para kuasa, dan Pencipta segenap ciptaan, ya Engkau yang didalam kelemah lembutanMu yang melampaui akal telah berkenan untuk mengirimkan Putera TunggalMu, Tuhan kami, Yesus Kristus, turun bagi keselamatan bangsa kami, manusia, yang melalui SalibNya telah membatalkan surat-surat hutang dosa-dosa kami, serta telah mengalahkan kuasa-kuasa dan penguasa-penguasa kegelapan. Ya Tuhan dan Pengasih manusia, terimalah dari kami, orang-orang berdosa ini, doa-doa ucapan syukur dan permohonan kami ini, serta jagailah kami jangan sampai kami jatuh kepada hal-hal yang membinasakan di dalam kegelapan. Serta jagailah kami melawan setiap musuh, baik yang kelihatan maupun yang tak kelihatan, dan yang barangkali berusaha untuk mencari celaka kami. Tusuklah tubuh kami ini dengan rasa takut akan Engkau, agar dengan memandang Engkau selalu dan dibimbing oleh terang yang bersinar dariMu, kami boleh memandang terang kekal yang tak terhampiri dan tanpa henti-hentinya menyeru kepadaMu, Sang Bapa yang kekal, dan kepada PuteraMu Yang Tunggal, serta kepada RohMu Yang Maha Kudus, Maha Baik, dan Maha Memberi Hidup, serta menyampaikan kepadaMu ucapan syukur dan penyembahan kami, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah, Sang Kristus yang benar, melalui permohonan IbuNya yang Amat Murni dan para RasulNya yang mulia dan ternama, dan segenap Janasuci mengasihani dan menyelamatkan kita karena Dia adalah yang Mahamurah dan Yang Maha Mengasihi manusia.<br />
<br />
Melalui doa-doa dari para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">4. Ennate Ora (Ἐννάτη Ὥρα, Jam Kesembilan)</span></h2><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/8402260.jpg?199" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 03:00 Pm (Mengenang WafatNya Kristus).</em><br />
<br />
P: Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus, Raja dan Allah kita.<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud (₰) kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 84</strong><br />
1. Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!<br />
2. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.<br />
3. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!<br />
4. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela<br />
5. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!<br />
6. Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.<br />
7. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.<br />
8. Ya TUHAN, Allah semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub. Sela<br />
9. Lihatlah perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi!<br />
10. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.<br />
11. Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.<br />
12. Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 85</strong><br />
1. Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya TUHAN, telah memulihkan keadaan Yakub.<br />
2. Engkau telah mengampuni kesalahan umat-Mu, telah menutupi segala dosa mereka. Sela<br />
3. Engkau telah menyurutkan segala gemas-Mu, telah meredakan murka-Mu yang menyala-nyala.<br />
4. Pulihkanlah kami, ya Allah penyelamat kami, dan tiadakanlah sakit hati-Mu kepada kami.<br />
5. Untuk selamanyakah Engkau murka atas kami dan melanjutkan murka-Mu turun-temurun?<br />
6. Apakah Engkau tidak mau menghidupkan kami kembali, sehingga umat-Mu bersukacita karena Engkau?<br />
7. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya TUHAN, dan berikanlah kepada kami keselamatan dari pada-Mu!<br />
8. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?<br />
9. Sesungguhnya keselamatan dari pada-Nya dekat pada orang-orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan diam di negeri kita.<br />
10. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan bercium-ciuman.<br />
11. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan menjenguk dari langit.<br />
12. Bahkan TUHAN akan memberikan kebaikan, dan negeri kita akan memberi hasilnya.<br />
13. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan akan membuat jejak kaki-Nya menjadi jalan.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 86</strong><br />
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya TUHAN, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku.<br />
2. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi, selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.<br />
3. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.<br />
4. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.<br />
5. Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.<br />
6. Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara permohonanku.<br />
7. Pada hari kesesakanku aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku.<br />
8. Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat.<br />
9. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu.<br />
10. Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah.<br />
11. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.<br />
12. Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya;<br />
13. sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah.<br />
14. Ya Allah, orang-orang yang angkuh telah bangkit menyerang aku, dan gerombolan orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku, dan tidak mempedulikan Engkau.<br />
15. Tetapi Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih dan setia.<br />
16. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, berilah kekuatan-Mu kepada hamba-Mu, dan selamatkanlah anak laki-laki hamba-Mu perempuan!<br />
17. Lakukanlah kepadaku suatu tanda kebaikan, supaya orang-orang yang membenci aku melihat dengan malu, bahwa Engkau, ya TUHAN, telah menolong dan menghiburkan aku.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Troparion Harian--</strong><br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion</strong><br />
Ya Yang Maha Baik, yang demi kami telah dilahirkan dari Sang Perawan, serta yang telah menahankan Penyaliban. Engkau telah meremukkan maut oleh kematianMu, dan karena Engkau adalah Allah, maka telah menyatakan kebangkitan. Jangan tinggalkan mereka yang telah Engkau ciptakan dengan tanganMu, namun nyatakanlah kasihMu akan manusia. Ya Yang Maha Pemurah, terimalah sebagai pendoa kami, Sang Theotokos, Sang Perawan yang telah memberikan kelahiran kepadaMu. Ya Juruselamat kami, selamatkanlah umatMu yang tak berdaya ini.<br />
<br />
Demi NamaMu Yang Kudus, janganlah membiarkan kami selamanya, janganlah lupa akan perjanjianMu, demi Abraham yang beriman, Ishak hambaMu dan Israel orang kudusMu, janganlah ambil belas kasihanMu dari kami.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Kontakion Harian--</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Troparion Irama 8</strong><br />
Ketika Si Pencuri memandang Sang Pemberi Hidup tergantung di atas Salib, dia berseru: “Jika yang disalibkan bersama dengan kita ini bukan Allah yang menjelma, tak akan matahari suram cahayanya, tak akan pula bumi menggempa”. Ya Engkau yang sabar terhadap semua orang. Ya Tuhan, ingatlah kami di KerajaanMu.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
SalibMu diantara dua pencuri, menjadi suatu timbangan keadilan, karena yang satu jatuh ke dalam Neraka oleh beratnya hujatan, sedangkan yang lainnya lagi diangkat dari dosanya untuk mendapatkan pengetahuan hal-hal yang ilahi, ya Kristus Allah, kemuliaan bagiMu. (₰) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion</strong><br />
<strong>Senin s/d Jumat: Irama 6</strong><br />
Ketika Sang Ibu memandang Anak Domba di atas Salib, Gembala dan Juruselamat dunia, dengan air mata yang deras mengalir, dia berseru: “Dunia bersukacita melihat penebusanNya, tetapi hatiku seperti kena bara api ketika aku melihat kesakitanMu di atas Salib yang telah Engkau terima dari semua orang, ya Anakku dan Allah sesembahanku. Amin”.<br />
<strong>Sabtu: Irama 8</strong><br />
Ya Tuhan, Engkau adalah Pencipta segala ciptaan, alam semesta mempersembahkan para Martir yang mengasihi Allah sebagai buah pertama dari alam. Oleh doa-doa Sang Theotokos, biarlah GerejaMu dalam kedamaian, ya satu-satunya Yang Maha Pengasih.<br />
<strong>Minggu: Hypakoe Sesuai Irama Minggu</strong><br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Doa Pribadi--</strong><br />
<br />
Ya Kristus, Allah Sesembahan kami, yang pada segala waktu dan dalam setiap jam, di Sorga maupun di bumi, disembah dan dimuliakan, yang panjang sabar, penuh belas kasihan, dan lemah lembut, yang mengasihi orang saleh dan menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, yang memanggil semua manusia kepada keselamatan melalui janji berkat-berkat zaman yang akan datang, terimalah kiranya, ya Tuhan, permohonan kami pada jam ini, dan arahkanlah kehidupan kami sesuai dengan perintah-perintahMu. Sucikanlah jiwa kami, murnikanlah tubuh kami, luruskanlah angan-angan kami dan bersihkanlah pikiran kami, lepaskanlah kami dari kesesakan, kejahatan dan malapetaka. Kelilingilah kami dengan malaikat-malaikat kudusMu, agar dengan dibimbing dan dijagai oleh mereka, maka kami boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan akan kemuliaanMu yang tak terjangkau akal, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
Didalam Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Basilius Agung</strong><br />
Ya Baginda, Tuhan Yesus Kristus, yang dengan sabarnya menahankan dosa-dosa kami dan telah membimbing kami sampai kepada jam ini, dimana Engkau digantungkan diatas kayu yang memberi hidup, yang membuka jalan ke Firdaus bagi Si Pencuri yang bertobat dan menghancurkan maut oleh kematianMu. Ampunilah pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan oleh kami, hambaMu ini, meskipun kami ini orang berdosa yang tak layak.<br />
<br />
Sungguhlah kami telah berdosa dan melanggar hukumMu, kami tak layak, bahkan untuk mengangkat mata kami ke langit, karena kami telah meninggalkan jalan kekudusanMu, dan mencari keinginan-keinginan hati kami.<br />
<br />
Namun kami sekarang memohon kebaikanMu yang luar biasa. Sayangkanlah kami, ya Tuhan, di dalam kelimpahan belas kasihanMu, selamatkanlah kami demi NamaMu yang kudus. Hari-hari kami terhabiskan dengan sia-sia. Rebutlah kami dari tangan musuh kami dan ampunilah dosa-dosa kami.<br />
<br />
Tundukkanlah di dalam kami, keinginan-keinginan daging kami, agar sesudah menanggalkan manusia yang kama, kami boleh mengenakan manusia yang baru dan hidup bagiMu, Tuhan dan Pemelihara kami, dan agar dengan mentaati perintah-perintahMu, kami boleh mencapai istirahat kekal di tempat para orang yang terberkati tinggal, karena Engkau sungguhlah sukacita dan kesenangan bagi mereka yang mengasihiMu, ya Kristus, Allah sesembahan kami.<br />
<br />
Kami sampaikan kemuliaan kepadaMu, dan kepada BapaMu yang kekal, serta kepada RohMu Yang Maha Kudus, Maha Baik, serta Maha Memberi Hidup, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah, Sang Kristus yang benar, melalui permohonan IbuNya yang Amat Murni dan para RasulNya yang mulia dan ternama, dan segenap Janasuci mengasihani dan menyelamatkan kita karena Dia adalah yang Mahamurah dan Yang Maha Mengasihi manusia.<br />
<br />
Melalui doa-doa dari para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">5. Hesperinos (Ἑσπερινός, Vesperus)</span></h2><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/6002412.jpg?179" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 06:00 Pm (Mengenang Penguburan Kristus).</em><br />
<br />
P: (†) Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad (₰).<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Marilah kita (†) menyembah dan bersujud kepada Raja dan Allah kita (₰).<br />
Marilah kita (†) menyembah dan bersujud kepada Kristus, Raja dan Allah kita (₰).<br />
Marilah kita (†) menyembah dan bersujud kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita (₰).<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 104</strong><br />
1. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak,<br />
2. yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda,<br />
3. yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin,<br />
4. yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,<br />
5. yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.<br />
6. Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung.<br />
7. Terhadap hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,<br />
8. naik gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.<br />
9. Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.<br />
10. Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung,<br />
11. memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan;<br />
12. di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan.<br />
13. Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar loteng-Mu, bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu.<br />
14. Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah<br />
15. dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.<br />
16. Kenyang pohon-pohon TUHAN, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya,<br />
17. di mana burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar;<br />
18. gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.<br />
19. Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.<br />
20. Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka haripun malamlah; ketika itulah bergerak segala binatang hutan.<br />
21. Singa-singa muda mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya dari Allah.<br />
22. Apabila matahari terbit, berkumpullah semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya;<br />
23. manusiapun keluarlah ke pekerjaannya, dan ke usahanya sampai petang.<br />
24. Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.<br />
25. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.<br />
26. Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.<br />
27. Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.<br />
28. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.<br />
29. Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu.<br />
30. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.<br />
31. Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!<br />
32. Dia yang memandang bumi sehingga bergentar, yang menyentuh gunung-gunung sehingga berasap.<br />
33. Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.<br />
34. Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.<br />
35. Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
Ya Allah dan harapan kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Kathisma Psaltirion Harian--</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 141</strong><br />
1. Ya TUHAN, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku berseru kepada-Mu!<br />
2. Biarlah doaku adalah bagi-Mu seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan korban pada waktu petang.<br />
3. Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!<br />
4. Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat, untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang fasik bersama-sama dengan orang-orang yang melakukan kejahatan; dan jangan aku mengecap sedap-sedapan mereka.<br />
5. Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.<br />
6. Apabila mereka diserahkan kepada hakim-hakimnya, maka mereka akan mendengar, bahwa perkataan-perkataanku menyenangkan.<br />
7. Seperti batu yang dibelah dan dihancurkan di tanah, demikianlah akan berhamburan tulang-tulang mereka di mulut dunia orang mati.<br />
8. Tetapi kepada-Mulah, ya ALLAH, Tuhanku, mataku tertuju; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!<br />
9. Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan.<br />
10. Orang-orang fasik akan jatuh serentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 142</strong><br />
1. Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN.<br />
2. Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan ke hadapan-Nya.<br />
3. Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku. Di jalan yang harus kutempuh, dengan sembunyi mereka memasang jerat terhadap aku.<br />
4. Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku.<br />
5. Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!"<br />
6. Perhatikanlah teriakku, sebab aku telah menjadi sangat lemah. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang mengejar aku, sebab mereka terlalu kuat bagiku.<br />
7. Keluarkanlah aku dari dalam penjara untuk memuji nama-Mu. Orang-orang benar akan mengelilingi aku, apabila Engkau berbuat baik kepadaku.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 130</strong><br />
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!<br />
2. Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.<br />
3. Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?<br />
4. Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.<br />
5. Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.<br />
6. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.<br />
7. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.<br />
8. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 117</strong><br />
1. Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!<br />
2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!<br />
<br />
<span style="color: #660000; font-weight: bold;">Kidung Senja</span><br />
[(♪) Ya Tuhanku berseru padaMu, dengarkanlah aku, dengarkanlah aku, ya Tuhan, Ya Tuhanku berseru padaMu, dengarkanlah aku, perhatikan suara permohonanku padaMu, Pada waktu kuberseru padaMu, dengarkanlah aku, ya Tuhan, biarlah doaku sebagai persembahan, dupa ukupan di HadiratMu, tanganku yang terangkat seperti korban petang, dengarkanlah aku, ya Tuhan.]<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Kidung Terang Gembira</strong><br />
[(♪) Terang gembira kemuliaan suci, dari Bapa yang kekal, Sorgawi, dan suci terberkati, Yesus Kristus. Sekarang telah sampai pada terbenamnya surya. Kami telah melihat terang senja, kami bermazmur (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, Allah, karena layaklah disetiap waktu. Dikau dipuji dengan suara nyaring, ya Anak Allah, Sang Pemberi Hidup, yang oleh karenanya dunia memuliakanMu.]<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Prokimenon Harian--</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Senin: Mzm 4</strong><br />
1. Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!<br />
<strong style="color: #660000;">Selasa: Mzm 23</strong><br />
1. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.<br />
2. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;<br />
3. Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.<br />
4. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.<br />
5. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.<br />
6. Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.<br />
<strong style="color: #660000;">Rabu: Mzm 54</strong><br />
1. Ya Allah, selamatkanlah aku karena nama-Mu, berilah keadilan kepadaku karena keperkasaan-Mu!<br />
2. Ya Allah, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada ucapan mulutku!<br />
3. Sebab orang-orang yang angkuh bangkit menyerang aku, orang-orang yang sombong ingin mencabut nyawaku; mereka tidak mempedulikan Allah. Sela<br />
4. Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku.<br />
5. Biarlah kejahatan itu berbalik kepada seteru-seteruku; binasakanlah mereka karena kesetiaan-Mu!<br />
6. Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya TUHAN.<br />
7. Sebab Ia melepaskan aku dari segala kesesakan, dan mataku memandangi musuhku.<br />
<strong style="color: #660000;">Kamis: Mzm 121</strong><br />
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?<br />
2. Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.<br />
3. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.<br />
4. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.<br />
5. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.<br />
6. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.<br />
7. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.<br />
8. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.<br />
<strong style="color: #660000;">Jumat: Mzm 59</strong><br />
1. Lepaskanlah aku dari pada musuhku, ya Allahku; bentengilah aku terhadap orang-orang yang bangkit melawan aku.<br />
2. Lepaskanlah aku dari pada orang-orang yang melakukan kejahatan dan selamatkanlah aku dari pada penumpah-penumpah darah.<br />
3. Sebab sesungguhnya, mereka menghadang nyawaku; orang-orang perkasa menyerbu aku, padahal aku tidak melakukan pelanggaran, aku tidak berdosa, ya TUHAN,<br />
4. aku tidak bersalah, merekalah yang lari dan bersiap-siap. Marilah mendapatkan aku, dan lihatlah!<br />
5. Engkau, TUHAN, Allah semesta alam, adalah Allah Israel. Bangunlah untuk menghukum segala bangsa; janganlah mengasihani mereka yang melakukan kejahatan dengan berkhianat! Sela<br />
6. Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota.<br />
7. Sesungguhnya, mereka menyindir dengan mulutnya; cemooh ada di bibir mereka, sebab—siapakah yang mendengarnya?<br />
8. Tetapi Engkau, TUHAN, menertawakan mereka, Engkau mengolok-olok segala bangsa.<br />
9. Ya kekuatanku, aku mau berpegang pada-Mu, sebab Allah adalah kota bentengku.<br />
10. Allahku dengan kasih setia-Nya akan menyongsong aku; Allah akan membuat aku memandang rendah seteru-seteruku.<br />
11. Janganlah membunuh mereka, supaya bangsaku tidak lupa, halaulah mereka kian ke mari dengan kuasa-Mu, dan jatuhkanlah mereka, ya Tuhan, perisai kami!<br />
12. Karena dosa mulut mereka adalah perkataan bibirnya, biarlah mereka tertangkap dalam kecongkakannya. Oleh karena sumpah serapah dan dusta yang mereka ceritakan,<br />
13. habisilah mereka dalam geram, habisilah, sehingga mereka tidak ada lagi, supaya mereka sadar bahwa Allah memerintah di antara keturunan Yakub, sampai ke ujung bumi. Sela<br />
14. Pada waktu senja mereka datang kembali, mereka melolong seperti anjing dan mengelilingi kota.<br />
15. Mereka mengembara mencari makan; apabila mereka tidak kenyang, maka mereka mengaum.<br />
16. Tetapi aku mau menyanyikan kekuatan-Mu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setia-Mu; sebab Engkau telah menjadi kota bentengku, tempat pelarianku pada waktu kesesakanku.<br />
17. Ya kekuatanku, bagi-Mu aku mau bermazmur; sebab Allah adalah kota bentengku, Allahku dengan kasih setia-Nya.<br />
<strong style="color: #660000;">Sabtu: Mzm 93</strong><br />
1. TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang;<br />
2. takhta-Mu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.<br />
3. Sungai-sungai telah mengangkat, ya TUHAN, sungai-sungai telah mengangkat suaranya, sungai-sungai mengangkat bunyi hempasannya.<br />
4. Dari pada suara air yang besar, dari pada pecahan ombak laut yang hebat, lebih hebat TUHAN di tempat tinggi.<br />
5. Peraturan-Mu sangat teguh; bait-Mu layak kudus, ya TUHAN, untuk sepanjang masa.<br />
<strong style="color: #660000;">Minggu: Mzm 134</strong><br />
1. Mari, pujilah TUHAN, hai semua hamba TUHAN, yang datang melayani di rumah TUHAN pada waktu malam.<br />
2. Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN!<br />
3. Kiranya TUHAN yang menjadikan langit dan bumi, memberkati engkau dari Sion.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Senja</strong><br />
Berkenanlah ya Tuhan, untuk memelihara kami pada senja hari ini tanpa dosa. Terberkatilah Engkau, ya Tuhan, Allah dari para leluhur kami, serta dipuji dan dimuliakanlah NamaMu selamanya. Amin.<br />
<br />
Biarlah kasih setiaMu turun atas kami, ya Tuhan, sebagaimana kami telah meletakkan harapan kami kepadaMu.<br />
<br />
Terberkatilah Engkau, ya Tuhan, ajarlah kami dengan perintah dan ketetapanMu. Terberkatilah Engkau, ya Baginda, buatlah kami untuk mengerti perintah dan ketetapanMu. Terberkatilah Engkau, ya Yang Maha Kudus, terangilah kami dengan perintah dan ketetapanMu. Belas kasihMu, ya Tuhan, adalah untuk selama-lamanya. Janganlah Kau abaikan pekerjaan dan karya tanganMu, karena bagiMulah pujian, mazmur, dan kemuliaan. Bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Simeon</strong><br />
Sekarang Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan FirmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu Israel.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami, ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi NamaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Jagailah ya Allah, iman yang kudus dan Orthodox dari umat Kristen yang saleh dan Orthodox, bersama dengan Gereja, kota/desa ini, serta bangsa kami, (†) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Kristus, Allah dan harapan kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
J: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
P: Kiranya Allah, Sang Kristus yang benar, melalui permohonan IbuNya yang Amat Murni dan para RasulNya yang mulia dan ternama, dan segenap Janasuci mengasihani dan menyelamatkan kita karena Dia adalah yang Mahamurah dan Yang Maha Mengasihi manusia.<br />
<br />
Melalui doa-doa dari para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">6. Apodeipnon (Ἀπόδειπνον, Completorium)</span></h2><span class="imgPusher" style="color: #666666; display: block; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; height: 0px; overflow-x: hidden; overflow-y: hidden; text-align: left;"></span><span style="clear: left; color: #666666; float: left; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; margin-top: 0px; position: relative; text-align: left; z-index: 10;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" class="galleryImageBorder" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/134581.jpg?173" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 5px; padding-bottom: 3px; padding-left: 3px; padding-right: 3px; padding-top: 3px;" /></a></span><br />
<div style="font-size: 11px; margin-bottom: 10px; margin-top: -10px; text-align: center;"></div><br />
<div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 09:00 Pm (Mengenang Kristus dalam Kubur Tartarus).</em><br />
<br />
P: (†) Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad (₰).<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Raja dan Allah kita (₰).<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus, Raja dan Allah kita (₰).<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita (₰).<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 51</strong><br />
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!<br />
2. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!<br />
3. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.<br />
4. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.<br />
5. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.<br />
6. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.<br />
7. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!<br />
8. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!<br />
9. Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!<br />
10. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!<br />
11. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!<br />
12. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!<br />
13. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.<br />
14. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!<br />
15. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!<br />
16. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.<br />
17. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.<br />
18. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!<br />
19. Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 70</strong><br />
1. Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya TUHAN!<br />
2. Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku;<br />
3. biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: "Syukur, syukur!"<br />
4. Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!"<br />
5. Tetapi aku ini sengsara dan miskin—ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 143</strong><br />
1. Ya TUHAN, dengarkanlah doaku, berilah telinga kepada permohonanku! Jawablah aku dalam kesetiaan-Mu, demi keadilan-Mu!<br />
2. Janganlah beperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar di hadapan-Mu.<br />
3. Sebab musuh telah mengejar aku dan mencampakkan nyawaku ke tanah, menempatkan aku di dalam gelap seperti orang yang sudah lama mati.<br />
4. Semangatku lemah lesu dalam diriku, hatiku tertegun dalam tubuhku.<br />
5. Aku teringat kepada hari-hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaan-Mu, aku memikirkan perbuatan tangan-Mu.<br />
6. Aku menadahkan tanganku kepada-Mu, jiwaku haus kepada-Mu seperti tanah yang tandus. Sela<br />
7. Jawablah aku dengan segera, ya TUHAN, sudah habis semangatku! Jangan sembunyikan wajah-Mu terhadap aku, sehingga aku seperti mereka yang turun ke liang kubur.<br />
8. Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.<br />
9. Lepaskanlah aku dari pada musuh-musuhku, ya TUHAN, pada-Mulah aku berteduh!<br />
10. Ajarlah aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang baik itu menuntun aku di tanah yang rata!<br />
11. Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!<br />
12. Binasakanlah musuh-musuhku demi kasih setia-Mu, dan lenyapkanlah semua orang yang mendesak aku, sebab aku ini hamba-Mu!<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Kidung Doxologi</strong><br />
Kemuliaan bagiMu yang telah menunjukkan kami terang, kemuliaan bagi Allah di tempat Maha Tinggi dan damai atas bumi, dan bagi orang yang berkenan kepadaNya.<br />
<br />
Kami memujiMu, kami memberkatiMu, kami menyembahMu, kami memuliakanMu, kami bersyukur kepadaMu atas kemuliaanMu yang agung. Ya Tuhan, Sang Raja, Allah Sorgawi, Sang Bapa Yang Maha Kuasa, ya Tuhan, Putera Yang Tunggal, Yesus Kristus dan Sang Roh Kudus. Ya Tuhan, Anak Domba Allah, Putera dari Sang Bapa yang telah mengambil dosa-dosa dunia, kasihanilah kami, Engkau yang telah mengambil dosa-dosa dunia.<br />
<br />
Terimalah doa kami, Engkau yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa, dan kasihanilah kami. Karena hanya Engkau saja yang kudus, Engkau saja ya Tuhan, Yesus Kristus, bagi kemuliaan Allah, Sang Bapa, Amin.<br />
<br />
Setiap hari kami akan memberkatiMu, dan kami memuji NamaMu selamanya sampai sepanjang segala abad. Ya Tuhan, karuniakanlah agar kami boleh memelihara hari ini tanpa dosa. Terberkatilah Engkau, ya Tuhan, yang ada diatas kami, sebagaimana kami menaruh kepercayaan kami di dalam Engkau.<br />
<br />
Ya Tuhan, Engkau telah menjadi tempat pengungsian kami dari keturunan demi keturunan. Aku berkata: “Ya Tuhan, kasihanilah aku, sembuhkanlah jiwaku, karena aku telah berdosa melawanMu.”<br />
<br />
Ya Tuhan, kepadaMu aku telah mengungsi, ajarlah aku untuk melakukan kehendakMu, karena Engkaulah Allahku.<br />
<br />
Karena Engkau adalah Sumber Hidup, dan didalam terangMu kami akan melihat terang. Ulurkanlah belas kasihanMu kepada mereka yang mengenalMu.<br />
<br />
Terberkatilah Engkau, ya Tuhan, Allah dari para bapa leluhur kami, NamaMu dipuji dan dimuliakan sepanjang segala abad. Amin. Biarlah belas kasihanMu, ya Tuhan, ada diatas kami sebagaimana kami menaruh harapan kami didalam Engkau.<br />
<br />
Terberkatilah Engkau, ya Tuhan, ajarlah aku dengan perintah-perintahMu<br />
Terberkatilah Engkau, ya Baginda, ajarlah aku untuk mengerti perintah-perintahMu.<br />
Terberkatilah Engkau, ya Yang Maha Kudus, terangilah aku dengan perintah-perintahMu.<br />
<br />
Ya Tuhan, belas kasihMu adalah untuk selama-lamanya, janganlah rendahkan karya-karya tanganMu.<br />
<br />
Karena bagiMulah sembah, pujian, dan kemuliaan, bagi (†) Sang Bapa dan Sang Putera serta Sang Roh Kudus, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Pengakuan Iman Nikea</strong><br />
1. Aku percaya, kepada satu Allah, Sang Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan maupun tak kelihatan.<br />
2. Dan pada satu Tuhan, Yesus Kristus, Putera Tunggal Allah, yang diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman. Terang yang keluar dari Terang, Allah sejati yang keluar dari Allah sejati, yang diperanakkan dan bukan diciptakan, satu Dzat Hakekat dengan Sang Bapa, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan.<br />
3. Yang untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, telah turun dari Sorga, dan menjelma oleh Sang Roh Kudus dan dari Sang Perawan Maria, serta menjadi manusia.<br />
4. Telah disalibkan bagi keselamatan kita, dibawah pemerintahan Pontius Pilatus. Dia menderita sengsara dan dikuburkan.<br />
5. Dan telah bangkit lagi pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci.<br />
6. Dan telah naik ke Sorga, serta duduk disebelah kanan Sang Bapa.<br />
7. Serta Dia akan datang lagi didalam kemuliaan untuk menghakimi orang hidup maupun orang mati yang kerajaanNya tak akan ada akhirnya.<br />
8. Dan aku percaya pada Sang Roh Kudus. Tuhan, Sang Pemberi Hidup, Yang keluar dari Sang Bapa, yang bersama dengan Sang Bapa dan Sang Putera disembah dan dimuliakan, yang berbicara melalui para Nabi.<br />
9. Aku percaya pada Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik.<br />
10. Aku mengakui Satu Baptisan bagi penghapusan dosa-dosa.<br />
11. Aku menunggu akan kebangkitan orang-orang mati.<br />
12. Serta kehidupan zaman yang akan datang. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Akathist/Kidung Kanon--</strong><br />
<br />
[(♪) Sungguhlah patut dan benar memberkatimu, ya Sang Theotokos, yang selalu terberkati dan sangat termurni serta Bunda dari Allah kita, lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Troparion Harian--</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Troparion: Irama 4</strong><br />
Ya Allah dari para leluhur kami yang selalu memperlakukan kami menurut kebaikanMu, janganlah ambil belas kasihanMu dari kami, tetapi melalui doa-doa permohonan mereka, arahkanlah hidup kami dalam damai.<br />
<br />
Di seluruh dunia, GerejaMu dihiasi oleh darah para MartirMu, seperti kain ungu dan kain halus, melalui mereka aku berseru kepadaMu ya Kristus, Allah kami: Turunkanlah belas kasihanMu kepada umatMu, berikanlah damai kepada umatMu dan kepada jiwa kami belas kasihan yang besar.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Troparion: Irama 8</strong><br />
Dengan para Orang Suci, ya Kristus, berilah istirahat kepada jiwa para hambaMu, dimana tidak ada penyakit, dukacita, ataupun keluh kesah namun adalah kehidupan yang kekal.<br />
<br />
(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion: Irama 1</strong><br />
Melalui doa-doa permohonan dari para Orang Suci dan dari Sang Theotokos, anugerahkanlah damaiMu ya Tuhan, dan kasihanilah kami, karena Engkau Sendiri adalah penuh belas kasihan.<br />
<br />
J: [(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Ya Kristus, Allah Sesembahan kami, yang pada segala waktu dan dalam setiap jam, di Sorga maupun di bumi, disembah dan dimuliakan, yang panjang sabar, penuh belas kasihan, dan lemah lembut, yang mengasihi orang saleh dan menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, yang memanggil semua manusia kepada keselamatan melalui janji berkat-berkat zaman yang akan datang, terimalah kiranya, ya Tuhan, permohonan kami pada jam ini, dan arahkanlah kehidupan kami sesuai dengan perintah-perintahMu. Sucikanlah jiwa kami, murnikanlah tubuh kami, luruskanlah angan-angan kami dan bersihkanlah pikiran kami, lepaskanlah kami dari kesesakan, kejahatan dan malapetaka. Kelilingilah kami dengan malaikat-malaikat kudusMu, agar dengan dibimbing dan dijagai oleh mereka, maka kami boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan akan kemuliaanMu yang tak terjangkau akal, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
Didalam Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Ya Sang Theotokos, oleh doamu tolonglah, lindungilah, dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Permintaan Doa Syafaat Kepada Theotokos</strong><br />
Ya Sang Perawan, Ibu dan Mempelai milik Allah, yang tanpa cacat cela, tanpa kenajisan, tanpa noda, yang mengandung dengan mengherankan, engkau telah memanunggalkan Allah Sang Sabda, memanunggalkan manusia yang telah jatuh dengan hal-hal Sorgawi.<br />
<br />
Engkaulah satu-satunya harapan bagi orang yang putus asa oleh dosa, dan pertolongan bagi mereka yang tertindas oleh dosa. Engkau adalah pengayom yang siap bagi mereka yang mengungsi kepada doamu, serta tempat pengungsian doa semua orang Kristen.<br />
<br />
Jangan tolak aku, orang yang berdosa ini, meskipun aku telah membuat diriku sama sekali tak berguna oleh pikiran-pikiran, perkataan-perkataan, dan perbuatan-perbuatanku yang memalukan serta yang melalui kelambanan kemalasan telah menjadi budak kenikmatan hidup.<br />
<br />
Tetapi sebagai Ibu dari Allah Sang Sabda yang mengasihi manusia, yang penuh belas kasihan mengasihi aku, orang yang berdosa ini dan anak hilang, serta yang menerima doaku meskipun itu dipersembahkan oleh bibir yang najis kepadaNya melaluimu.<br />
<br />
Mohonkanlah kepada PuteraMu dan Tuhan serta Raja kita, menggunakan keberanian seorang ibu, agar Dia boleh membukakan bagiku kemurahan pengasihan kebaikanNya, serta mengabaikan pelanggaranku yang tak terhitung, membalikkan kepadaku suatu pertobatan, serta membuatku sebagai pelaku yang berkenan dari perintah dan ketetapanNya. Dekatlah selalu denganku dalam doamu, ya Ibu, karena olehmu, Allah itu berbelas kasihan, berpengasihan, dan mengasihiku.<br />
<br />
Jadilah penolongku yang bersemangat dalam doamu dan juga oleh doamu jadilah pengayomku dalam hidup sekarang ini, belalah aku melalui kuasa doamu dari serangan musuh dan bimbinglah aku ke dalam jalan keselamatan. Pada saat kematianku, perhatikanlah jiwaku yang malam dengan doamu, serta oleh doamu usirlah wajah-wajah hitam dari roh-roh jahat jauh-jauh dari jiwaku. Pada hari penghakiman yang menakutkan itu mohonkanlah oleh doamu kepada Dia yang menyelamatkan aku dari hukuman kekal serta menjadikanku ahli waris dari kemuliaanNya, PuteraMu dan Allah kita, yang tak dapat terjangkau akal itu.<br />
<br />
Biarlah ini menjadi hakku, ya Ibu, Sang Theotokos, melalui permohonan dan pertolongan doamu, kasih karunia dan kasih dari PuteraMu Yang Tunggal, Tuhan dan Allah, serta Juruselamat kita, Yesus Kristus, yang bagiNya segala kemuliaan, hormat, serta penyembahan, bersama dengan BapaNya Yang Kekal, serta RohNya Yang Kudus, Maha Baik, dan Maha Memberi Hidup, sekarang dan selalu, serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Kepada Tuhan Yesus Kristus</strong><br />
Karuniakanlah kepada kami, ya Baginda, istirahat bagi tubuh dan jiwa kami, sementara kami pergi untuk tidur. Jagailah kami dari kegelapan tidur yang berdosa dan dari segala kenikmatan gelap diwaktu malam. Teduhkanlah dorongan-dorongan hawa nafsu dan padamkanlah panah berapi dari Si Jahat yang dengan liciknya diarahkan kepada kami. Kendalikanlah gelombang kehendak daging kami dan tariklah segenap pikiran-pikiran kami yang bersifat duniawi. Karuniakanlah kepada kami, ya Allah, suatu pikiran yang siaga, angan-angan yang arif, hati yang berjaga, dan tidur yang nyenyak, bebas dari semua khayalan jahat. Bangunkanlah kami pada jam sembahyang, dan kuatkanlah kami didalam perintah-perintahMu, serta jagailah dalam ketaktergoyahan akan ingatan kami tentang penghakimanMu. Karuniakanlah kepada kami untuk memuliakanMu sepanjang malam agar kami boleh memuji dan memberkati serta memuliakan NamaMu, Yang Maha Terhormat dan Maha Hebat, ya (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Ya Sang Theotokos yang amat mulia, yang selalu Perawan, persembahkanlah doa-doa kami ini kepada PuteraMu dan Allah kita, dan mohonkanlah kepadaNya agar melalui Dia boleh menyelamatkan jiwa kami.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Ioanikus</strong><br />
Harapanku adalah Sang Bapa, Pengungsianku adalah Sang Putera, Pengayomku adalah Sang Roh Kudus, ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Aku letakkan setiap harapan didalam permohonan doamu, ya Sang Theotokos, peliharalah aku dalam pengayoman doamu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Kepada Malaikat Pelindung</strong><br />
Ya malaikat yang kudus, yang selalu menyertai jiwaku yang malang dan hidupku yang rendah, janganlah buang aku dan janganlah tinggalkan aku karena tindakanku yang berlebih-lebihan dan juga kejahatanku. Janganlah berikan cara bagi roh yang jahat itu untuk menguasai tubuhku yang berdosa ini dengan segala kekuatannya, tetapi peganglah tanganku yang malang dan lemah ini serta tuntunlah aku ke dalam jalan keselamatan. Ya malaikat Allah yang kudus, penjaga dan pelindung jiwa dan tubuhku yang malang ini, maafkanlah aku dari segala sesuatu dalam sepanjang hidupku yang dengannya aku telah membuatmu bersedih, dan walaupun aku hari ini telah berdosa, sudilah kiranya engkau menjadi pelindungku dalam sepanjang hari ini. Jauhkanlah aku dari tipu muslihat musuh sehingga aku tidak membuat marah Allah karena dosaku. Bermohonlah kepada Tuhan bagiku, sehingga Dia meneguhkanku dalam rasa rakut akan Dia dan membuktikanku sebagai hamba yang layak bagi kebaikanNya. Amin.<br />
<br />
Didalam engkau, ya yang penuh rahmat, semua ciptaan baik malaikat maupun manusia bersukacita. Engkaulah Bait Allah yang suci dan Firdaus Rohani, daripadamulan kebanggaan kaum perawan sebab Sang Allah telah berinkarnasi dan menjadi seorang bayi, Dia adalah Allah kita yang telah ada sepanjang segala abad, Ia telah menjadikan rahimmu sebagai Takhta dan membuatmu lebih luas daripada langit. Didalam engkau, ya yang penuh rahmat, semua ciptaan bersukacita, kemuliaan bagimu.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Kristus, Allah dan harapan kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
J: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Melalui doa-doa dari para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami. Amin.<br />
<br />
Kiranya Sang Kristus, Allah kita yang benar, sebagai Allah Yang Maha Baik, Maha Kasih, dan Maha Berbelas Kasihan, mengasihi kita dan menyelamatkan kita, oleh doa permohonan dari IbuNya yang Amat Murni dan Tersuci, doa permohonan dari para Bapa Pengemban Allah, doa dari permohonan Nenek Moyang Sang Kristus Yang Suci dan Benar, Kakek Yoakim dan Nenek Hanah, dan segenap Janasuci. Amin.<br />
<br />
Ya Allah, bermurahlah kepadaku, orang berdosa ini dan kasihanilah aku. Ampunilah aku, orang berdosa ini.<br />
<br />
J: Allah mengampuni engkau, ya bapa Presbyter.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Litani Syafaat</strong><br />
P: Mari kita berdoa bagi perdamaian dunia,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi orang-orang Kristen Orthodox yang saleh,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi Metropolitan kami, (Nama Yang Bersangkutan) dan bagi para Imam, Diakon, Biarawan dan Biarawati serta persaudaraan kami dalam Kristus,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang membenci kami, dan bagi mereka yang mengasihi kami,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang menunjukkan belas kasihan kepada kami, dan bagi mereka yang melayani kami,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang meminta kami dalam ketidaklayakan kami untuk berdoa bagi mereka,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi pertobatan dan pembebasan orang-orang tawanan,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi keselamatan mereka yang dalam perjalanan darat, air, dan udara,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi kesembuhan dan pemulihan mereka yang sakit,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami berdoa juga bagi cuaca-cuaca yang baik dan berlimpahnya hasil bumi,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Dan bagi jiwa orang-orang Kristen Orthodox,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami mohonkan berkat bagi semua pemimpin negara yang saleh,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi para Pendiri Gereja Kudus,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi para orangtua dan guru-guru kami, bagi bapak dan ibu kami, saudara-saudari kami, juga yang telah wafat, bagi mereka yang dengan damai telah dikuburkan, dan bagi orang-orang Orthodox dimanapun juga,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami berdoa juga bagi diri kami sendiri,<br />
J: [(Ϫ) Tuhan kasihanilah] x3,<br />
<br />
P: Melalui doa-doa para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Theotokion: </strong><br />
<strong>Senin, Rabu, dan Jumat: Irama 4</strong><br />
Dibawah belas kasihanmu kami mengungsi, ya Sang Theotokos, janganlah tolak doa-doa kami didalam kesengsaraan namun selamatkanlah kami dari penderitaan, ya engkau yang teramat murni, ya engkau yang sungguh terberkati.<br />
<strong>Selasa dan Kamis: Irama 1</strong><br />
Melihat penderitaanMu, ya Kristus, BundaMu yang murni berseru: “Ya Puteraku yang termanis, mengapa Engkau harus mati dengan tidak adil, bagaimanakah bisa Engkau yang menggantungkan bumi diatas air sekarang tergantung diatas kayu Salib, ya Engkau Yang Maha Mengasihi manusia, janganlah tinggalkan aku, BundaMu dan HambaMu sendiri.”<br />
<strong>Sabtu: Irama 3</strong><br />
Terpesoan oleh keindahan keperawananmu dan kegemilangan kemurnianmu, malaikat Gabriel berseru kepadamu: “Pujian apa yang layak dan dapat kupersembahkan bagimu? Dan bagaimana aku harus memanggilmu? Sebab aku berdiri dengan takjub dan oleh karenanya aku berseru kepadamu: Salam, ya engkau yang penuh rahmat.”<br />
<strong>Minggu: Hypakoe Sesuai Irama Minggu</strong><br />
<br />
P: Melalui doa-doa para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Sebelum Tidur</strong><br />
Ke dalam tanganMu, ya Tuhan, aku serahkan roh, jiwa dan tubuhku. Kiranya Engkau Sendiri memberkatiku dan mengasihi aku, dan karuniakanlah kepadaku hidup kekal. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div><hr style="clear: both; color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left; visibility: hidden; width: 768px;" /><div style="color: #666666; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: left;"><div class="wsite-image wsite-image-border-thin " style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 2px !important; padding-right: 2px !important; padding-top: 10px; position: relative; text-align: center;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" style="color: #421107; text-decoration: none;"><img alt="Picture" src="http://monachoscorner.weebly.com/uploads/9/1/7/8/9178683/2001707.jpg?494" style="border-bottom-color: rgb(170, 170, 170); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-color: initial; border-image: initial; border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(170, 170, 170); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-style: initial; border-top-color: rgb(204, 204, 204); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-left: -2px !important; margin-right: -2px !important; max-width: 100%; padding-bottom: 1px !important; padding-left: 1px !important; padding-right: 1px !important; padding-top: 1px !important; width: auto;" /></a><br />
<div style="font-size: 11px;"></div></div></div><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"> <span style="color: #660000;">7a. Mesonyktikon (Μεσονυκτικόν, Vigil)</span></h2><div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 12:00 Am (Mengingat Kedatangan Kristus Kedua).</em><br />
<br />
P: (†) Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad (₰).<br />
<br />
<span style="color: #000066;">Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:</span><br />
<br />
L: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Raja dan Allah kita (₰).<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus, Raja dan Allah kita (₰).<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita (₰).<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 51</strong><br />
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!<br />
2. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!<br />
3. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.<br />
4. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.<br />
5. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.<br />
6. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.<br />
7. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!<br />
8. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!<br />
9. Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!<br />
10. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!<br />
11. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!<br />
12. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!<br />
13. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.<br />
14. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!<br />
15. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!<br />
16. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.<br />
17. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.<br />
18. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!<br />
19. Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Troparia Vigil</strong><br />
Setelah bangun dari tidur, kami bersujud dihadiratMu, ya Yang Maha Terpuji, dan mengidung kepadaMu, ya Yang Maha Kuasa, kidungan para malaikat: (Ϫ) Kudus, kudus, kuduslah Engkau, ya Allah, melalui Sang Theotokos kasihanilah kami.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, serta Sang Roh Kudus. Dari tempat tidur dan dari tidurku, Engkau telah membangkitkan aku, ya Tuhan, terangilah pikiran dan hatiku, serta bukalah bibirku, agar aku boleh memujiMu, ya Sang Tritunggal Maha Kudus: (Ϫ) Kudus, kudus, kuduslah Engkau, ya Allah, melalui Sang Theotokos, kasihanilah kami. (₰) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Dengan tiba-tiba Sang Hakim akan tiba, dan perbuatan masing-masing orang akan dinyatakan. Tetapi dengan rasa gentar kami berseru ditengah malam: (Ϫ) Kudus, kudus, kuduslah Engkau, ya Allah, melalui Sang Theotokos, kasihanilah kami.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Setelah bangun dari tidur, hamba bersyukur kepadaMu, ya Sang Tritunggal Maha Kudus, karena dengan kelimpahan kebaikanMu dan kesabaranMu, Engkau tidak murka kepadaku, orang yang lamban dan malas ini, tidak pula Engkau hancurkan aku di dalam pelanggaran-pelanggaranku. Tetapi di dalam belas kasihanMu, Engkau bangkitkan aku sementara aku tergeletak dalam putus asa, agar pada saat fajar aku boleh menyanyikan kemuliaan kebesaranMu. Kiranya Engkau sekarang menerangi mata pengertianku, bukalah mulutk untuk menerima SabdaMu, ajarlah aku perintah dan ketetapanMu, tolonglah aku untuk melakukan kehendakMu, mengakuiMu dari lubuk hatiku, menyanyi dan memuji NamaMu Yang Maha Kudus, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #000066;">[Hari Senin s/d Jumat]</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 119:1-72</strong><br />
1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat TUHAN.<br />
2. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati,<br />
3. yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.<br />
4. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh.<br />
5. Sekiranya hidupku tentu untuk berpegang pada ketetapan-Mu!<br />
6. Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.<br />
7. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil.<br />
8. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.<br />
9. Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.<br />
10. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.<br />
11. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.<br />
12. Terpujilah Engkau, ya TUHAN; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.<br />
13. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.<br />
14. Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta.<br />
15. Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu.<br />
16. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.<br />
17. Lakukanlah kebajikan kepada hamba-Mu ini, supaya aku hidup, dan aku hendak berpegang pada firman-Mu.<br />
18. Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.<br />
19. Aku ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap aku.<br />
20. Hancur jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu.<br />
21. Engkau menghardik orang-orang yang kurang ajar, terkutuklah orang yang menyimpang dari perintah-perintah-Mu.<br />
22. Gulingkanlah dari atasku cela dan penghinaan, sebab aku memegang peringatan-peringatan-Mu.<br />
23. Sekalipun pemuka-pemuka duduk bersepakat melawan aku, hamba-Mu ini merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.<br />
24. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku.<br />
25. Jiwaku melekat kepada debu, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.<br />
26. Jalan-jalan hidupku telah aku ceritakan dan Engkau menjawab aku—ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.<br />
27. Buatlah aku mengerti petunjuk titah-titah-Mu, supaya aku merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.<br />
28. Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.<br />
29. Jauhkanlah jalan dusta dari padaku, dan karuniakanlah aku Taurat-Mu.<br />
30. Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku.<br />
31. Aku telah berpaut pada peringatan-peringatan-Mu, ya TUHAN, janganlah membuat aku malu.<br />
32. Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab Engkau melapangkan hatiku.<br />
33. Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir.<br />
34. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.<br />
35. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya.<br />
36. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba.<br />
37. Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!<br />
38. Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu.<br />
39. Lalukanlah celaku yang menggetarkan aku, karena hukum-hukum-Mu adalah baik.<br />
40. Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu!<br />
41. Kiranya kasih setia-Mu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari pada-Mu itu sesuai dengan janji-Mu,<br />
42. supaya aku dapat memberi jawab kepada orang yang mencela aku, sebab aku percaya kepada firman-Mu.<br />
43. Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.<br />
44. Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu senantiasa, untuk seterusnya dan selamanya.<br />
45. Aku hendak hidup dalam kelegaan, sebab aku mencari titah-titah-Mu.<br />
46. Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu.<br />
47. Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu.<br />
48. Aku menaikkan tanganku kepada perintah-perintah-Mu yang kucintai, dan aku hendak merenungkan ketetapan-ketetapan-Mu.<br />
49. Ingatlah firman yang Kaukatakan kepada hamba-Mu, oleh karena Engkau telah membuat aku berharap.<br />
50. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku.<br />
51. Orang-orang yang kurang ajar sangat mencemoohkan aku, tetapi aku tidak menyimpang dari Taurat-Mu.<br />
52. Aku ingat kepada hukum-hukum-Mu yang dari dahulu kala, ya TUHAN, maka terhiburlah aku.<br />
53. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu.<br />
54. Ketetapan-ketetapan-Mu adalah nyanyian mazmur bagiku di rumah yang kudiami sebagai orang asing.<br />
55. Pada waktu malam aku ingat kepada nama-Mu, ya TUHAN; aku hendak berpegang pada Taurat-Mu.<br />
56. Inilah yang kuperoleh, bahwa aku memegang titah-titah-Mu.<br />
57. Bagianku ialah TUHAN, aku telah berjanji untuk berpegang pada firman-firman-Mu.<br />
58. Aku memohon belas kasihan-Mu dengan segenap hati, kasihanilah aku sesuai dengan janji-Mu.<br />
59. Aku memikirkan jalan-jalan hidupku, dan melangkahkan kakiku menuju peringatan-peringatan-Mu.<br />
60. Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintah-Mu.<br />
61. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.<br />
62. Tengah malam aku bangun untuk bersyukur kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.<br />
63. Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.<br />
64. Bumi penuh dengan kasih setia-Mu, ya TUHAN, ajarkanlah ketetapan-ketetap kepadaku.<br />
65. Kebajikan telah Kaulakukan kepada hamba-Mu, ya TUHAN, sesuai dengan firman-Mu.<br />
66. Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintah-perintah-Mu.<br />
67. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.<br />
68. Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.<br />
69. Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu.<br />
70. Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku.<br />
71. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.<br />
72. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 119:73-131</strong><br />
73. Tangan-Mu telah menjadikan aku dan membentuk aku, berilah aku pengertian, supaya aku dapat belajar perintah-perintah-Mu.<br />
74. Orang-orang yang takut kepada-Mu melihat aku dan bersukacita, sebab aku berharap kepada firman-Mu.<br />
75. Aku tahu, ya TUHAN, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan bahwa Engkau telah menindas aku dalam kesetiaan.<br />
76. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.<br />
77. Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.<br />
78. Biarlah orang-orang yang kurang ajar mendapat malu, karena mereka berlaku bengkok terhadap aku tanpa alasan; tetapi aku akan merenungkan titah-titah-Mu.<br />
79. Biarlah berbalik kepadaku orang-orang yang takut kepada-Mu, orang-orang yang tahu peringatan-peringatan-Mu.<br />
80. Biarlah hatiku tulus dalam ketetapan-ketetapan-Mu, supaya jangan aku mendapat malu.<br />
81. Habis jiwaku merindukan keselamatan dari pada-Mu, aku berharap kepada firman-Mu.<br />
82. Habis mataku merindukan janji-Mu; aku berkata: "Bilakah Engkau akan menghiburkan aku?"<br />
83. Sebab aku telah menjadi seperti kirbat yang diasapi; namun ketetapan-ketetapan-Mu tidak kulupakan.<br />
84. Berapa lagi hari-hari hamba-Mu ini? Bilakah Engkau menghukum orang-orang yang mengejar aku?<br />
85. Orang-orang yang kurang ajar telah menggali lobang bagiku, orang-orang yang tidak menuruti Taurat-Mu.<br />
86. Segala perintah-Mu dapat dipercaya; mereka mengejar aku tanpa alasan—tolonglah aku!<br />
87. Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu.<br />
88. Hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu, supaya aku berpegang pada peringatan yang Kauberikan.<br />
89. Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga.<br />
90. Kesetiaan-Mu dari keturunan ke keturunan; Engkau menegakkan bumi, sehingga tetap ada.<br />
91. Menurut hukum-hukum-Mu semuanya itu ada sekarang, sebab segala sesuatu melayani Engkau.<br />
92. Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.<br />
93. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.<br />
94. Aku kepunyaan-Mu, selamatkanlah aku, sebab aku mencari titah-titah-Mu.<br />
95. Orang-orang fasik menantikan aku untuk membinasakan aku; tetapi aku hendak memperhatikan peringatan-peringatan-Mu.<br />
96. Aku melihat batas-batas kesempurnaan, tetapi perintah-Mu luas sekali.<br />
97. Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.<br />
98. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.<br />
99. Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan.<br />
100. Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu.<br />
101. Terhadap segala jalan kejahatan aku menahan kakiku, supaya aku berpegang pada firman-Mu.<br />
102. Aku tidak menyimpang dari hukum-hukum-Mu, sebab Engkaulah yang mengajar aku.<br />
103. Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.<br />
104. Aku beroleh pengertian dari titah-titah-Mu, itulah sebabnya aku benci segala jalan dusta.<br />
105. Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.<br />
106. Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya, untuk berpegang pada hukum-hukum-Mu yang adil.<br />
107. Aku sangat tertindas, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu.<br />
108. Kiranya persembahan sukarela yang berupa puji-pujian berkenan kepada-Mu, ya TUHAN, dan ajarkanlah hukum-hukum-Mu kepadaku.<br />
109. Aku selalu mempertaruhkan nyawaku, namun Taurat-Mu tidak kulupakan.<br />
110. Orang-orang fasik telah memasang jerat terhadap aku, tetapi aku tidak sesat dari titah-titah-Mu.<br />
111. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.<br />
112. Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.<br />
113. Orang yang bimbang hati kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.<br />
114. Engkaulah persembunyianku dan perisaiku; aku berharap kepada firman-Mu.<br />
115. Menjauhlah dari padaku, hai penjahat-penjahat; aku hendak memegang perintah-perintah Allahku.<br />
116. Topanglah aku sesuai dengan janji-Mu, supaya aku hidup, dan janganlah membuat aku malu dalam pengharapanku.<br />
117. Sokonglah aku, supaya aku selamat; aku hendak bersukacita dalam ketetapan-ketetapan-Mu senantiasa.<br />
118. Engkau menolak semua orang yang sesat dari ketetapan-ketetapan-Mu, sebab sia-sia tipu muslihat mereka.<br />
119. Sebagai sanga Kauanggap semua orang fasik di bumi; sebab itu aku mencintai peringatan-peringatan-Mu.<br />
120. Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada penghukuman-Mu.<br />
121. Aku telah menjalankan hukum dan keadilan; janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku!<br />
122. Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan, janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras aku.<br />
123. Mataku sangat merindukan keselamatan dari pada-Mu dan merindukan janji-Mu yang adil.<br />
124. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.<br />
125. Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti, supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu.<br />
126. Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu.<br />
127. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.<br />
128. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci.<br />
129. Peringatan-peringatan-Mu ajaib, itulah sebabnya jiwaku memegangnya.<br />
130. Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.<br />
131. Mulutku kungangakan dan megap-megap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 119:132-176</strong><br />
132. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebagaimana sepatutnya terhadap orang-orang yang mencintai nama-Mu.<br />
133. Teguhkanlah langkahku oleh janji-Mu, dan janganlah segala kejahatan berkuasa atasku.<br />
134. Bebaskanlah aku dari pada pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.<br />
135. Sinarilah hamba-Mu dengan wajah-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-kepadaku.<br />
136. Air mataku berlinang seperti aliran air, karena orang tidak berpegang pada Taurat-Mu.<br />
137. Engkau adil, ya TUHAN, dan hukum-hukum-Mu benar.<br />
138. Telah Kauperintahkan peringatan-peringatan-Mu dalam keadilan dan dalam kesetiaan belaka.<br />
139. Nyala cintaku menghabiskan aku, sebab para lawanku melupakan segala firman-Mu.<br />
140. Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya.<br />
141. Aku ini kecil dan hina, tetapi titah-titah-Mu tidak kulupakan.<br />
142. Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar.<br />
143. Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintah-Mu menjadi kesukaanku.<br />
144. Peringatan-peringatan-Mu adil untuk selama-lamanya, buatlah aku mengerti, supaya aku hidup.<br />
145. Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang.<br />
146. Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu.<br />
147. Pagi-pagi buta aku bangun dan berteriak minta tolong; aku berharap kepada firman-Mu.<br />
148. Aku bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan janji-Mu.<br />
149. Dengarlah suaraku sesuai dengan kasih setia-Mu; ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-Mu.<br />
150. Mendekat orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat, mereka menjauh dari Taurat-Mu.<br />
151. Engkau dekat, ya TUHAN, dan segala perintah-Mu adalah benar.<br />
152. Sejak dahulu aku tahu dari peringatan-peringatan-Mu, bahwa Engkau telah menetapkannya untuk selama-lamanya.<br />
153. Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan.<br />
154. Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.<br />
155. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab ketetapan-ketetapan-M tidaklah mereka cari.<br />
156. Rahmat-Mu berlimpah, ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan hukum-hukum-Mu.<br />
157. Pengejar dan lawanku banyak, tetapi aku tidak menyimpang dari peringatan-peringatan-Mu.<br />
158. Melihat pengkhianat-pengkhianat, aku merasa jemu, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.<br />
159. Lihatlah, betapa aku mencintai titah-titah-Mu! Ya TUHAN, hidupkanlah aku sesuai dengan kasih setia-Mu.<br />
160. Dasar firman-Mu adalah kebenaran dan segala hukum-hukum-Mu yang adil adalah untuk selama-lamanya.<br />
161. Pembesar-pembesar mengejar aku tanpa alasan, tetapi hanya terhadap firman-Mu hatiku gemetar.<br />
162. Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat banyak jarahan.<br />
163. Aku benci dan merasa jijik terhadap dusta, tetapi Taurat-Mu kucintai.<br />
164. Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.<br />
165. Besarlah ketenteraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu, tidak ada batu sandungan bagi mereka.<br />
166. Aku menantikan keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan aku melakukan perintah-perintah-Mu.<br />
167. Aku berpegang pada peringatan-peringatan-Mu, dan aku amat mencintainya.<br />
168. Aku berpegang pada titah-titah-Mu dan peringatan-peringatan-Mu, sebab seluruh hidupku terbuka di hadapan-Mu.<br />
169. Biarlah teriakku sampai ke hadapan-Mu, ya TUHAN; berilah aku pengertian sesuai dengan firman-Mu.<br />
170. Biarlah permohonanku datang ke hadapan-Mu; lepaskanlah aku sesuai dengan janji-Mu.<br />
171. Biarlah bibirku mengucapkan puji-pujian, sebab Engkau mengajarkan ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.<br />
172. Biarlah lidahku menyanyikan janji-Mu, sebab segala perintah-Mu benar.<br />
173. Biarlah tangan-Mu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titah-Mu.<br />
174. Aku rindu kepada keselamatan dari pada-Mu, ya TUHAN, dan Taurat-Mu menjadi kesukaanku.<br />
175. Biarlah jiwaku hidup, supaya memuji-muji Engkau, dan biarlah hukum-hukum-Mu menolong aku.<br />
176. Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #000066;">[Hari Sabtu]</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 65</strong><br />
1. Bagi-Mulah puji-pujian di Sion, ya Allah; dan kepada-Mulah orang membayar nazar.<br />
2. Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup<br />
3. karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya.<br />
4. Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.<br />
5. Dengan perbuatan-perbuatan yang dahsyat dan dengan keadilan Engkau menjawab kami, ya Allah yang menyelamatkan kami, Engkau, yang menjadi kepercayaan segala ujung bumi dan pulau-pulau yang jauh-jauh;<br />
6. Engkau, yang menegakkan gunung-gunung dengan kekuatan-Mu, sedang pinggang-Mu berikatkan keperkasaan;<br />
7. Engkau, yang meredakan deru lautan, deru gelombang-gelombangnya dan kegemparan bangsa-bangsa!<br />
8. Sebab itu orang-orang yang diam di ujung-ujung bumi takut kepada tanda-tanda mujizat-Mu; tempat terbitnya pagi dan petang Kaubuat bersorak-sorai.<br />
9. Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:<br />
10. Engkau mengairi alur bajaknya, Engkau membasahi gumpalan-gumpalan tanahnya, dengan dirus hujan Engkau menggemburkannya; Engkau memberkati tumbuh-tumbuhannya.<br />
11. Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak;<br />
12. tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;<br />
13. padang-padang rumput berpakaikan kawanan kambing domba, lembah-lembah berselimutkan gandum, semuanya bersorak-sorai dan bernyanyi-nyanyi.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 66</strong><br />
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi,<br />
2. mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian!<br />
3. Katakanlah kepada Allah: "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu; oleh sebab kekuatan-Mu yang besar musuh-Mu tunduk menjilat kepada-Mu.<br />
4. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu."<br />
5. Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia:<br />
6. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia,<br />
7. yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya, yang mata-Nya mengawasi bangsa-bangsa. Pemberontak-pemberontak tidak dapat meninggikan diri. Sela<br />
8. Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya!<br />
9. Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.<br />
10. Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.<br />
11. Engkau telah membawa kami ke dalam jaring, mengenakan beban pada pinggang kami;<br />
12. Engkau telah membiarkan orang-orang melintasi kepala kami, kami telah menempuh api dan air; tetapi Engkau telah mengeluarkan kami sehingga bebas.<br />
13. Aku akan masuk ke dalam rumah-Mu dengan membawa korban-korban bakaran, aku akan membayar kepada-Mu nazarku,<br />
14. yang telah diucapkan bibirku, dan dikatakan mulutku pada waktu aku susah.<br />
15. Korban-korban bakaran dari binatang gemuk akan kupersembahkan kepada-Mu, dengan asap korban dari domba-domba jantan; aku akan menyediakan lembu-lembu dan kambing-kambing jantan. Sela<br />
16. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.<br />
17. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.<br />
18. Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar.<br />
19. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.<br />
20. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 67</strong><br />
1. Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, Sela<br />
2. supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.<br />
3. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.<br />
4. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Sela<br />
5. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.<br />
6. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.<br />
7. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia!<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
(₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 68 </strong><br />
1. Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.<br />
2. Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.<br />
3. Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.<br />
4. Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!<br />
5. Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;<br />
6. Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.<br />
7. Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah di padang belantara, Sela<br />
8. bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan di hadapan Allah; Sinai bergoyang di hadapan Allah, Allah Israel.<br />
9. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang,<br />
10. sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.<br />
11. Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:<br />
12. Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan.<br />
13. Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.<br />
14. Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana, turunlah salju di atas gunung Zalmon.<br />
15. Gunung Allah gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung Basan itu!<br />
16. Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya!<br />
17. Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus!<br />
18. Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah.<br />
19. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Sela<br />
20. Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.<br />
21. Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya.<br />
22. Tuhan telah berfirman: "Dari Basan akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari tempat yang dalam,<br />
23. supaya engkau membasuh kakimu dalam darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari pada musuh."<br />
24. Orang melihat perarakan-Mu, ya Allah, perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus.<br />
25. Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana.<br />
26. "Dalam jemaah pujilah Allah, yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sumber Israel!"<br />
27. Itu Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka, pemuka-pemuka Yehuda berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon, pemuka-pemuka Naftali.<br />
28. Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami.<br />
29. Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.<br />
30. Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang!<br />
31. Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah.<br />
32. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan; Sela<br />
33. bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara-Nya, suara-Nya yang dahsyat!<br />
34. Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan.<br />
35. Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 69</strong><br />
1. Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku!<br />
2. Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.<br />
3. Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku.<br />
4. Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.<br />
5. Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu.<br />
6. Janganlah mendapat malu oleh karena aku orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, ALLAH semesta alam! Janganlah kena noda oleh karena aku orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel!<br />
7. Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku.<br />
8. Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;<br />
9. sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.<br />
10. Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, tetapi itupun menjadi cela bagiku;<br />
11. aku membuat kain kabung menjadi pakaianku, aku menjadi sindiran bagi mereka.<br />
12. Aku menjadi buah bibir orang-orang yang duduk di pintu gerbang, dengan kecapi peminum-peminum menyanyi tentang aku.<br />
13. Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!<br />
14. Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!<br />
15. Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.<br />
16. Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!<br />
17. Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba-Mu, sebab aku tersesak; segeralah menjawab aku!<br />
18. Datanglah kepadaku, tebuslah aku, bebaskanlah aku oleh karena musuh-musuhku.<br />
19. Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku; semua lawanku ada di hadapan-Mu.<br />
20. Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.<br />
21. Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.<br />
22. Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.<br />
23. Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa!<br />
24. Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka.<br />
25. Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.<br />
26. Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, mereka menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam.<br />
27. Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka!<br />
28. Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!<br />
29. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!<br />
30. Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;<br />
31. pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.<br />
32. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!<br />
33. Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.<br />
34. Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.<br />
35. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;<br />
36. anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 70</strong><br />
1. Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya TUHAN!<br />
2. Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku;<br />
3. biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: "Syukur, syukur!"<br />
4. Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!"<br />
5. Tetapi aku ini sengsara dan miskin—ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Pengakuan Iman Nikea </strong><br />
1. Aku percaya, kepada satu Allah, Sang Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta langit dan bumi, dan segala sesuatu yang kelihatan maupun tak kelihatan.<br />
2. Dan pada satu Tuhan, Yesus Kristus, Putera Tunggal Allah, yang diperanakkan dari Sang Bapa sebelum segala zaman. Terang yang keluar dari Terang, Allah sejati yang keluar dari Allah sejati, yang diperanakkan dan bukan diciptakan, satu Dzat Hakekat dengan Sang Bapa, yang melaluiNya segala sesuatu diciptakan.<br />
3. Yang untuk kita manusia, dan untuk keselamatan kita, telah turun dari Sorga, dan menjelma oleh Sang Roh Kudus dan dari Sang Perawan Maria, serta menjadi manusia.<br />
4. Telah disalibkan bagi keselamatan kita, dibawah pemerintahan Pontius Pilatus. Dia menderita sengsara dan dikuburkan.<br />
5. Dan telah bangkit lagi pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci.<br />
6. Dan telah naik ke Sorga, serta duduk disebelah kanan Sang Bapa.<br />
7. Serta Dia akan datang lagi didalam kemuliaan untuk menghakimi orang hidup maupun orang mati yang kerajaanNya tak akan ada akhirnya.<br />
8. Dan aku percaya pada Sang Roh Kudus. Tuhan, Sang Pemberi Hidup, Yang keluar dari Sang Bapa, yang bersama dengan Sang Bapa dan Sang Putera disembah dan dimuliakan, yang berbicara melalui para Nabi.<br />
9. Aku percaya pada Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik.<br />
10. Aku mengakui Satu Baptisan bagi penghapusan dosa-dosa.<br />
11. Aku menunggu akan kebangkitan orang-orang mati.<br />
12. Serta kehidupan zaman yang akan datang. Amin.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Troparia: Irama 8</strong><br />
Lihatlah Sang Mempelai Pria datang ditengah malam, terberkatilah hamba yang ditemuiNya berjaga-jaga, tetapi tak layaklah dia yang akan ditemuiNya dalam kemalasan. Oleh karenanya, berhati-hatilah, ya jiwaku, dan jangan dikuasai oleh tidur, supaya engkau tidak diserahkan kepada maut dan terbuang keluar dari Kerajaan. Tetapi kembalilah kepada kewaspadaan dan berseru keras: (Ϫ) Kudus, kudus, kuduslah Engkau, ya Allah, melalui Sang Theotokos, kasihanilah kami.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
(Ϫ) Berhati-hatilah akan hari yang mengerikan, ya jiwaku, berjaga-jagalah, persiapkanlah lampumu terang dengan minyak, karena, ya jiwaku, engkau tidak tahu bilamana ada suara berseru: “Lihatlah Sang Mempelai Pria” akan datang kepadamu. Oleh karenanya, hati-hatilah, ya jiwaku, dan jangan mengantuk supaya kamu tak tertutup di luar, mengetuk-ngetuk seperti kelima dara. Tetapi kuasailah dirimu dengan kesiagaan agar diperkaya dengan minyak engkau boleh berjumpa dengan Kristus Allah dan agar Dia boleh mengaruniakan padamu kamar mempelai kemuliaan IlahiNya.(†) Sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Kami mohon kepadaMu, ya Sang Perawan Theotokos, tembok yang tak dapat dirampok, benteng keselamatan, yang memporak porandakan rancangan-rancangan musuh, serta yang mengubah dukacita umatNya menjadi sukacita. Panggillah kembali duniaNya dan kuatkanlah umat yang saleh. (Ϫ) Berdoalah bagi perdamaian dunia: karena engkau, ya Sang Theotokos, adalah harapan kami.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Ya Kristus, Allah Sesembahan kami, yang pada segala waktu dan dalam setiap jam, di Sorga maupun di bumi, disembah dan dimuliakan, yang panjang sabar, penuh belas kasihan, dan lemah lembut, yang mengasihi orang saleh dan menunjukkan belas kasihan kepada orang berdosa, yang memanggil semua manusia kepada keselamatan melalui janji berkat-berkat zaman yang akan datang, terimalah kiranya, ya Tuhan, permohonan kami pada jam ini, dan arahkanlah kehidupan kami sesuai dengan perintah-perintahMu. Sucikanlah jiwa kami, murnikanlah tubuh kami, luruskanlah angan-angan kami dan bersihkanlah pikiran kami, lepaskanlah kami dari kesesakan, kejahatan dan malapetaka. Kelilingilah kami dengan malaikat-malaikat kudusMu, agar dengan dibimbing dan dijagai oleh mereka, maka kami boleh mencapai kesatuan iman dan pengetahuan akan kemuliaanMu yang tak terjangkau akal, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(♪) Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.]<br />
<br />
Didalan Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat wajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #330099;">Doa Js. Efrayim Syria</strong><br />
<strong style="color: #330099;">[Hanya Pada Saat Catur Dasa]</strong><br />
(Ϫ) Ya Tuhan, Penguasa hidupku, ambillah dariku roh kemalasan, ikut campur urusan orang, ingin kekuasaan, dan omong kosong. Namun sebaliknya, karuniakanlah roh kesuci-murnian, kerendahan hati, kesabaran dan kasih kepada hambaMu ini. Ya Tuhan dan Rajaku, karuniakanlah kepadaku untuk melihat dosa-dosaku sendiri dan tidak menghakimi saudaraku, karena Engkau itu terberkati sampai sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[Ya (†) Allah, bermurahlah kepadaku orang berdosa ini. (₰)] x 12<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Mardarios</strong><br />
Ya Allah, Sang Raja, Bapa Yang Maha Kuasa, Putera Yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus dan Sang Roh Kudus. Satu Allah dan Satu Kuasa, kasihanilah kami orang berdosa ini dan selamatkanlah hambaMu yang tidak layak ini menurut jalan hikmatMu, karena Engkau itu terberkati selama-lamanya. Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #330099;">Doa Js. Efrayim Syria</strong><br />
<strong style="color: #330099;">[Hanya Pada Saat Catur Dasa]</strong><br />
Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah dari para kuasa yang tak berbadan jasmani dan dari segenap daging, yang bersemayam ditempat Maha Tinggi, dan memperhatikan orang-orang yang rendah, yang menyelidiki sumsum dan hati, serta dengan jelasnya mengetahui hal-hal tersembunyi pada manusia. Terang dari kekekalan dan selalu ada, yang denganNya tidak ada perputar-balikan maupun berbayang perubahan. Kiranya Engkau, ya Raja Yang Baka, terimalah permohonan kami yang kami yakin akan melimpahnya belas kasihanMu, yang kami persembahkan kepadaMu pada saat tengah malam ini dari bibir kami yang najis, ampunilah kami atas pelanggaran-pelanggaran kami yang kami lakukan baik secara sengaja ataupun tidak sengaja, dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, serta basuhlah kami dari setiap kenajisan daging maupun roh, jadikanlah kami Bait dari Roh Kudus.<br />
<br />
Karuniakanlah kami untuk melewati segenap gelap malam kehidupan sekarang ini dengan harapan akan kedatangan hari yang terang dan nyata dari PuteraMu Yang Tunggal, Tuhan, Allah dan Juruselamat kami, Yesus Kristus, yang mana Dia akan datang diatas bumi dengan kemuliaan untuk menghakimi semua manusia, dimana kepada setiap orang akan diberikan pahala dari pekerjaannya, kiranya jangan sampai kami jatuh ke dalam kemalasan tetapi dengan bersemangat dinyalakan untuk melakukan perintah dan ketetapanMu, sehingga kami ditemukan siap serta masuk kedalam sukacita dan kamar mempelai kemuliaan IlahiNya, dimana suara dari mereka yang melihat keindahan WajahMu yang tak tergambarkan dan tak terutarakan itu, karena Engkau adalah terang sejati yang menerangi dan menyucikan segala sesuatu, dan Engkaulah yang dikidungkan oleh semua ciptaan.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Js.Basilius Agung</strong><br />
<strong style="color: #660000;">[Hari Senin s/d Jumat]</strong><br />
Kami haturkan berkat bagiMu, Ya Allah Yang Mahaluhur dan Tuhan Yang Maha Kasih, yang selalu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang agung, penuh rahasia bagi kami, mulia, menakjubkan, dan tak dapat dihitung, yang menyediakan bagi kami saat tidur sebagai suatu istirahat bagi kelemahan-kelemahan kami dan sebagai waktu istirahat bagi tubuh kami yang letih karena bekerja. Kami bersyukur karena Engkau tidak menghancurkan kami, tetapi dalam kasihMu akan manusia, Engkau membangkitkan kami dari tidur kami, agar kami memuliakan kebesaranMu. Kami memohon kepada kebaikanMu yang tanpa batas, terangilah mata pengertian kami dan bangkitkanlah pikiran kami dari tidur kemalasan yang lelap. Bukalah mulut kami dan penuhilah dengan pujianMu, agar kami boleh tanpa henti memuji dan mengakuiMu, Allah yang dimuliakan dalam semua dan melalui semua, Sang Bapa Yang Kekal, Sang Putera Yang Tunggal, Sang Roh Yang Maha Kudus dan Maha Baik serta Maha Memberi Hidup, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Marilah kita (†) menyembah dan bersujud kepada Raja dan Allah kita (₰).<br />
Marilah kita (†) menyembah dan bersujud kepada Kristus, Raja dan Allah kita (₰).<br />
Marilah kita (†) menyembah dan bersujud kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita (₰).<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 121</strong><br />
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?<br />
2. Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.<br />
3. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.<br />
4. Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.<br />
5. Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.<br />
6. Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam.<br />
7. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.<br />
8. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 134</strong><br />
1. Mari, pujilah TUHAN, hai semua hamba TUHAN, yang datang melayani di rumah TUHAN pada waktu malam.<br />
2. Angkatlah tanganmu ke tempat kudus dan pujilah TUHAN!<br />
3. Kiranya TUHAN yang menjadikan langit dan bumi, memberkati engkau dari Sion.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(†) Haleluya x3, (₰) Kemuliaan bagiMu ya Allah] x3<br />
<br />
Ya Tuhan dan Harapan kami, kemuliaan bagiMu,<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Troparion Vigil</strong><br />
Ingatlah ya Tuhan, para hambaMu, karena Engkau adalah Yang Maha Baik, dan ampunilah dosa apa saja yang telah mereka lakukan selama hidup mereka, karena tak seorangpun yang tanpa dosa kecuali Engkau saja Yang Maha Kuasa, dan berikanlah istirahat kepada (Nama Yang Bersangkutan) yang telah diambil dari kami.<br />
<br />
Ya Engkau, yang dengan hikmat mendalam mengatur segala sesuatu didalam kasihMu akan manusia, yang mengaruniakan kepada semua orang, ya satu-satunNya Pencipta, apa yang terbaik bagi mereka, berikan istirahat ya Tuhan, kepada jiwa hambaMu, (Nama Yang Bersangkutan), karena hambaMu telah meletakkan harapan kepadaMu, Pembuat dan Pencipta serta Allah sesembahan kami.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus,<br />
<br />
Dengan melalui doa Para Suci, berikanlah istirahat, ya Sang Kristus, kepada jiwa hambaMu, (Nama Yang Bersangkutan), dimana tidak ada kesakitan atau derita maupun keluh-kesah, namun hanyalah hidup kekal. (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Dari segenap keturunan kami menyebut engkau terberkati, ya Sang Theotokos, karena Kristus Allah sesembahan kita yang tak dapat ditampung wadah telah berkenan terkandung didalam engkau. Terberkatilah kami juga dalam memilikimu sebagai pelindung doa kami, karena siang dan malam engkau sungguh-sungguh mendoakan kami, bahkan tanduk kekuatan para raja dikuatkan oleh doa permohonanmu. Oleh karenanya, dengan menyanyikan kepujianmu, kami berseru keras kepadamu: “Salam, ya engkau yang penuh rahmat, Tuhan besertamu.”<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
P: Ingatlah, ya Tuhan, mereka yang tertidur didalam pengharapan akan kebangkitan hidup kekal, bapa, ibu, saudara-saudari kami, serta semua yang telah mengakhiri hidup ini dalam ketaatan dan iman, serta ampunilah setiap pelanggaran mereka, baik yang disengaja ataupun tidak, baik yang dilakukan dalam kata-kata, pikiran, ataupun perbuatan. Dan berkenanlah untuk memberikan mereka tempat gemilang, tempat teduh, tempat kesegaran, dimana semua penyakit, derita, dan pengeluhan menyingkir, serta dimana perkunjungan WajahMu menggembirakan semua orang suciMu dari sepanjang segala abad. Karuniakanlah kepada mereka dan kepada kami, KerajaanMu dan kesertaan ambil bagian hal-hal baik yang tak terperikan dan kekal milikMu, dan pahala dari hidupMu yang tak terbalas serta terberkati.<br />
<br />
Karena Engkaulah Kebangkitan dan Hidup, dan Tempat Istirahat dari hambaMu, (Nama Yang Bersangkutan), yang telah wafat, ya Kristus, Allah sesembahan kami, dan kepadaMu kami sampaikan kemuliaan, bersama BapaMu yang tanpa asal-usul dan RohMu Yang Maha Kudus, Maha Baik, dan Maha Memberi Hidup, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
Ya Sang Theotokos yang amat mulia, yang selalu Perawan, persembahkanlah doa-doa kami ini kepada PuteraMu dan Allah kita, dan mohonkanlah kepadaNya agar melalui Dia boleh menyelamatkan jiwa kami.<br />
<br />
Harapanku adalah Sang Bapa, Pengungsianku adalah Sang Putera, Pengayomku adalah Sang Roh Kudus, ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Aku letakkan setiap harapan didalam permohonan doamu, ya Sang Theotokos, peliharalah aku dalam pengayoman doamu.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Kristus, Allah dan Harapan kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
J: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Sang Kristus, Allah kita yang benar, sebagai Allah Yang Maha Baik, Maha Kasih, dan Maha Berbelas Kasihan, mengasihi kita dan menyelamatkan kita, oleh doa permohonan dari IbuNya yang Amat Murni dan Tersuci, doa permohonan dari para Bapa Pengemban Allah, doa dari permohonan Nenek Moyang Sang Kristus Yang Suci dan Benar, Kakek Yoakim dan Nenek Hanah, dan segenap Janasuci.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Ya Allah, bermurahlah kepada kami, orang berdosa ini, dan kasihanilah kami. Ampunilah aku, orang yang berdosa ini.<br />
<br />
J: Kiranya Allah mengampuni engkau, ya bapa.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Litani Syafaat</strong><br />
P: Mari kita berdoa bagi perdamaian dunia,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi orang-orang Kristen Orthodox yang saleh,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi Metropolitan kami, (Nama Yang Bersangkutan) dan bagi para Imam, Diakon, Biarawan dan Biarawati serta persaudaraan kami dalam Kristus,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang membenci kami, dan bagi mereka yang mengasihi kami,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang menunjukkan belas kasihan kepada kami, dan bagi mereka yang melayani kami,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang meminta kami dalam ketidaklayakan kami untuk berdoa bagi mereka,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi pertobatan dan pembebasan orang-orang tawanan,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi keselamatan mereka yang dalam perjalanan darat, air, dan udara,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi kesembuhan dan pemulihan mereka yang sakit,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami berdoa juga bagi cuaca-cuaca yang baik dan berlimpahnya hasil bumi,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Dan bagi jiwa orang-orang Kristen Orthodox,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami mohonkan berkat bagi semua pemimpin negara yang saleh,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi para Pendiri Gereja Kudus,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi para orangtua dan guru-guru kami, bagi bapak dan ibu kami, saudara-saudari kami, juga yang telah wafat, bagi mereka yang dengan damai telah dikuburkan, dan bagi orang-orang Orthodox dimanapun juga,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami berdoa juga bagi diri kami sendiri,<br />
J: [(Ϫ) Tuhan kasihanilah] x3,<br />
<br />
P: Melalui doa-doa para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Sebelum Tidur</strong><br />
Ke dalam tanganMu, ya Tuhan, aku serahkan roh, jiwa dan tubuhku. Kiranya Engkau Sendiri memberkatiku dan mengasihi aku, dan karuniakanlah kepadaku hidup kekal. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin. </div><h2 style="color: #2d1300; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 30px; font-weight: normal; line-height: 1.5; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: left;"><span style="color: #660000;">7b. Mesonyktikon Minggu (Μεσονυκτικόν, Vigil)</span></h2><div class="paragraph editable-text" style="color: #222222; font-family: Georgia, arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 22px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 5px; text-align: justify;"><em style="color: #330099; font-weight: bold; position: relative;">*Dilaksanakan Jam 12:00 Am (Mengingat Kedatangan Kristus Kedua).</em><br />
<br />
P: (†) Terberkatilah Allah kita, sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad (₰).<br />
<br />
Jika Tidak Ada Presbyter Dilakukan Oleh Seorang Seorang Wakil Umat dengan berkata sebagai berikut:<br />
<br />
W: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Kemuliaan bagiMu, ya Allah kami, kemuliaan bagiMu.<br />
<br />
Ya Raja Sorgawi, Sang Penghibur, Roh Kebenaran, yang hadir di segala ruang serta memenuhi segala sesuatu, Harta Simpanan segala yang baik, serta Sang Pemberi Hidup, datanglah dan tinggallah di dalam kami serta bersihkanlah kami dari segala kenajisan, dan selamatkanlah jiwa kami, ya Yang Maha Baik.<br />
<br />
J: [(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x12<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Raja dan Allah kita (₰).<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus, Raja dan Allah kita (₰).<br />
(†) Marilah kita menyembah dan bersujud kepada Kristus Sendiri, Raja dan Allah kita (₰).<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Mzm 51</strong><br />
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar!<br />
2. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!<br />
3. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.<br />
4. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.<br />
5. Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.<br />
6. Sesungguhnya, Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin, dan dengan diam-diam Engkau memberitahukan hikmat kepadaku.<br />
7. Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!<br />
8. Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!<br />
9. Sembunyikanlah wajah-Mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku!<br />
10. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!<br />
11. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!<br />
12. Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!<br />
13. Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.<br />
14. Lepaskanlah aku dari hutang darah, ya Allah, Allah keselamatanku, maka lidahku akan bersorak-sorai memberitakan keadilan-Mu!<br />
15. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!<br />
16. Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya.<br />
17. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.<br />
18. Lakukanlah kebaikan kepada Sion menurut kerelaan hati-Mu bangunkanlah tembok-tembok Yerusalem!<br />
19. Maka Engkau akan berkenan kepada korban yang benar, korban bakaran dan korban yang terbakar seluruhnya; maka orang akan mengorbankan lembu jantan di atas mezbah-Mu.<br />
<br />
<strong style="color: #003300;">--Akathist/Kidung Kanon--</strong><br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Megalinaria Tritunggal</strong><br />
Sungguhlah patut untuk memuji Sang Tritunggal Yang Maha Tinggi: Sang Bapa yang tanpa asal dan Pencipta segala sesuatu, bersama dengan Sang Sabda yang kekal, yang dilahirkan oleh Sang Bapa sebelum segala zaman dan juga Sang Roh Kudus yang keluar dari Sang Bapa.<br />
<br />
Sungguhlah patut untuk memuliakanMu, ya Allah Sang Sabda, dihadapanMulah Kerubim gemetar dengan keras dan kepadaMulah bala tentara Sorgawi menyanyikan kidung pujian, Kristus Pemberi Hidup telah bangkit dari kuburan pada hari yang ketiga. Marilah kita memuliakan Dia dengan rasa takut.<br />
<br />
Marilah kita semua memuji dalam kidungan kudus yang secara Ilahi patut bagi Sang Bapa, Sang Putera, serta Sang Roh Kudus, tiga pribadi Yang Maha Kuasa, satu Kerajaan dan satu KeTuhanan. Lihatlah PuteraMu telah bangkit dari mati sebagai Allah, segala ciptaan dipenuhi oleh kata-kata sukacita dan menyanyikan pujianNya dan menghormatimu ya Perawan Termurni.<br />
<br />
[(†) Allah Maha Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Baka Maha Kudus, (₰) kasihanilah kami] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Ya Sang Tritunggal Maha Kudus, kasihanilah kami. Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami. Ya Baginda, maafkanlah pelanggaran-pelanggaran kami. Ya Sang Maha Suci, kunjungilah kami dan sembuhkanlah kelemahan-kelemahan kami, demi namaMu.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
(‡) Bapa kami, yang ada di Sorga, dikuduskanlah kiranya NamaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam Sorga. Berikanlah kami hari ini, makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari si jahat.<br />
<br />
P: Karena Engkau yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan, (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x40<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
Lebih terhormat dari Kerubim, dan tak terbanding, lebih mulianya dari para Serafim, dan tanpa cacat cela melahirkan Allah Sang Sabda, sungguh kaulah Sang Theotokos, engkau kujunjung tinggi.<br />
<br />
Didalam Nama Tuhan, ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Allah mengasihi kita dan memberkati kita, kiranya Dia membuat WajahNya bersinar atas kita dan berbelas kasihan kepada kita.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
J: Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.<br />
<br />
[(Ϫ) Tuhan, kasihanilah] x3<br />
<br />
Ya bapa Presbyter, sampaikanlah berkat.<br />
<br />
P: Kiranya Sang Kristus, Allah kita yang benar, sebagai Allah Yang Maha Baik, Maha Kasih, dan Maha Berbelas Kasihan, mengasihi kita dan menyelamatkan kita, oleh doa permohonan dari IbuNya yang Amat Murni dan Tersuci, doa permohonan dari para Bapa Pengemban Allah, doa dari permohonan Nenek Moyang Sang Kristus Yang Suci dan Benar, Kakek Yoakim dan Nenek Hanah, dan segenap Janasuci.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
P: Ya Allah, bermurahlah kepada kami, orang berdosa ini, dan kasihanilah kami. Ampunilah aku, orang yang berdosa ini.<br />
<br />
J: Allah mengampuni engkau, ya bapa.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Litani Syafaat</strong><br />
P: Mari kita berdoa bagi perdamaian dunia,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi orang-orang Kristen Orthodox yang saleh,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi Metropolitan kami, (Nama Yang Bersangkutan) dan bagi para Imam, Diakon, Biarawan dan Biarawati serta persaudaraan kami dalam Kristus,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang membenci kami, dan bagi mereka yang mengasihi kami,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang menunjukkan belas kasihan kepada kami, dan bagi mereka yang melayani kami,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi mereka yang meminta kami dalam ketidaklayakan kami untuk berdoa bagi mereka,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi pertobatan dan pembebasan orang-orang tawanan,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi keselamatan mereka yang dalam perjalanan darat, air, dan udara,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi kesembuhan dan pemulihan mereka yang sakit,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami berdoa juga bagi cuaca-cuaca yang baik dan berlimpahnya hasil bumi,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Dan bagi jiwa orang-orang Kristen Orthodox,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami mohonkan berkat bagi semua pemimpin negara yang saleh,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi para Pendiri Gereja Kudus,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Bagi para orangtua dan guru-guru kami, bagi bapak dan ibu kami, saudara-saudari kami, juga yang telah wafat, bagi mereka yang dengan damai telah dikuburkan, dan bagi orang-orang Orthodox dimanapun juga,<br />
J: (♪) Tuhan kasihanilah,<br />
P: Kami berdoa juga bagi diri kami sendiri,<br />
J: [(Ϫ) Tuhan kasihanilah] x3,<br />
<br />
P: Melalui doa-doa para Bapa dan Ibu Suci, ya Tuhan Yesus Kristus, kasihanilah dan selamatkanlah kami.<br />
<br />
J: Amin.<br />
<br />
<strong style="color: #660000;">Doa Sebelum Tidur</strong><br />
Ke dalam tanganMu, ya Tuhan, aku serahkan roh, jiwa dan tubuhku. Kiranya Engkau Sendiri memberkatiku dan mengasihi aku, dan karuniakanlah kepadaku hidup kekal. Amin.<br />
<br />
Kemuliaan bagi (†) Sang Bapa, Sang Putera, dan Sang Roh Kudus, (₰) sekarang dan selalu serta sepanjang segala abad. Amin.</div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-23608138852297765762011-12-22T16:10:00.000+07:002011-12-22T16:10:47.644+07:00Gereja Katolik Bebas<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">disadur dari <a href="http://hurek.blogspot.com/2007/04/gereja-katolik-bebas.html">http://hurek.blogspot.com/2007/04/gereja-katolik-bebas.html</a></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEholyUk64O0f40qoXMuvv7koGDaEdwKJ21bp4zJXsaCfMa4bGfvZCcfZ7MpgKqnDsiOOpUuWw8tmNDdyqMb6wTHmAufDkJE_Gv2APJvwvF18V_sikNHmDkkXcHa-n0khEgxDwLiuYDYhfc/s1600/P1080027.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEholyUk64O0f40qoXMuvv7koGDaEdwKJ21bp4zJXsaCfMa4bGfvZCcfZ7MpgKqnDsiOOpUuWw8tmNDdyqMb6wTHmAufDkJE_Gv2APJvwvF18V_sikNHmDkkXcHa-n0khEgxDwLiuYDYhfc/s320/P1080027.jpg" width="240" /></a></div><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: bold; line-height: 16px; text-align: left;">Di Surabaya ada Gereja Katolik Bebas. Lokasinya di Jalan Serayu Nomor 11, dekat Taman Bungkul. Di depan gereja ada papan nama ‘Gereja Katolik Bebas St. Bonifacius’. Bangunan tua warisan Belanda itu terkesan kumuh, tidak terurus. Tapi tetap antik dan punya kharisma.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Belum lama ini saya mampir ke sana. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">“Kok tidak direnovasi? Kelihatan sudah tua banget.”</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">“Bagaimana mau renovasi? Jemaatnya sedikit, nggak sampai 20 orang. Jadi, mungkin uang yang terkumpul sedikit,” kata Ahmad Budi, penjaga gereja, kepada saya. Arek Surabaya asli ini sudah bertahun-tahun menjaga Gereja Katolik Bebas.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Sebagai orang Katolik, yang ‘tidak bebas’, Katolik Roma, sejak lama saya penasaran dengan Gereja Katolik Bebas. Apanya yang bebas? Tata liturginya seperti apa? Hierarki? Jemaatnya? Dan sebagainya. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Maka, pada sebuah Ahad pagi, pukul 08.00 WIB, saya bertamu di Gereja Katolik Bebas. Umatnya memang kurang dari 20 orang. Rata-rata sudah ‘berumur’ alias 50 tahun ke atas. Kedatangan muka baru tentu saja menarik perhatian jemaat. Saya pun memperkenalkan diri. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">“Oh, silakan ikut misa. Kami senang sekali Anda mengikuti liturgi di gereja kami. Siapa saja boleh ikut karena Tuhan Yesus sayang sama semua orang,” ujar Ibu Lisa, salah satu pemuka umat, ramah. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">“Oh, ya, di sini banyak juga orang Katolik [Roma] yang pernah misa di sini. Sama saja kok,” tambah wanita setengah baya ini. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Suasana di dalam gereja ini hening. Cocok untuk refleksi atau meditasi. Beda dengan gereja-gereja karismatik yang meriah, hiruk-pikuk, mirip konser musik rock. Juga beda dengan suasana misa di Katolik Roma yang ramai umat. Umat Katolik Bebas, rata-rata sepuh, tampaknya cocok dengan suasana hening macam ini. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Lalu, imam [semacam pastor atau romo] keluar dari sakristi. Pakai jubah, kasula, mitra, ala uskup di Katolik Roma. Imam alias pastor ini memimpin misa dengan membelakangi jemaat. Tidak menghadap jemaat macam di Katolik Roma.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">“Kok mirip uskup, ya?” bisik saya.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">“Iya. Memang beliau itu uskup,” ujar Bu Lisa. “Tapi uskup di gereja kami boleh menikah, boleh berkeluarga. Beda dengan di gereja Anda.”</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Misa pun dimulai. Sebagai orang Katolik, apalagi asal Flores Timur, saya tidak kagok dengan liturgi Katolik Bebas. Mirip misa di Katolik Roma. Saudara-saudara di Katolik Bebas, Surabaya, banyak menggunakan plain songs alias lagu-lagu sederhana untuk mendaraskan mazmur. Lagu-lagu tanpa irama karena mengabdi ke syair mazmur. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Ayat-ayat mazmur didaraskan sampai selesai, kemudian masuk antifon. Sama dengan sebagian lagu di buku ‘Syukur Kepada Bapa’ yang dulu dipakai di Flores. Pola lagu macam ini menghadirkan ketenangan, suasana meditatif. Tidak ada iringan musik. Musiknya, ya, suara manusia ala lagu-lagu gregorian.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Jemaat Gereja Katolik Bebas Surabaya, meski sedikit, menyanyi dengan penuh semangat. Tak peduli suara fals, mereka berusaha memuji Tuhan dengan suaranya. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Khotbah tidak panjang, mungkin, karena sang uskup tidak suka bicara. Lalu, liturgi ekaristi. Sekali lagi mirip Katolik Roma, hanya beda susunan kalimat. Doa syukur agung juga ada. Ekaristi diakhiri dengan komuni. Semua jemaat diberi kesempatan untuk menyambut Kristus dalam simbol hosti dan anggur. Upacara penutup, lagi-lagi, pakai pendarasan mazmur.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Karena sudah pernah ikut misa di Gereja Katolik Bebas, saya pun bisa memahami kata ‘bebas’ di gereja ini. Mereka ‘bebas’ karena tak mau terikat dengan Takhta Suci di Vatikan. Tapi, di sisi lain, mereka tetap mengikuti tata liturgi Katolik dengan segala pernak-perniknya. Karena itu, umat Katolik Bebas tidak mau disebut orang Kristen Protestan, apalagi Pentakosta atau Karismatik. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">"Kami ini Katolik, tapi Gereja Katolik bebas. Bukan Gereja Katolik Roma,” tegas Lisa. Saya pun mengangguk. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Di Indonesia, Gereja Katolik Bebas dimasukkan dalam rumpun gereja-gereja Protestan. Ikut Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan, Departemen Agama Republik Indonesia. Ikut Pembinmas Kristen Protestan kalau di Jawa Timur. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Ironisnya, orang-orang Protestan [Pentakosta, Karismatik, Baptis, Reformed...] tidak menganggap Gereja Katolik Bebas sebagai salah satu denominasi Kristen Protestan di tanah air. </span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">Gereja Katolik [Roma] jelas tidak mengakui gereja-gereja yang ‘menyempal’ dari Takhta Suci, Vatikan, termasuk Katolik Bebas. Toh, urusan tetek-bengek admisitrasi macam ini tidak menyurutkan semangat jemaat Gereja Katolik Bebas untuk beribadah.</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">MORE INFORMATION:</span><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Liberal_Catholic_Church" style="background-color: white; color: #006699; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">http://en.wikipedia.org/wiki/Liberal_Catholic_Church</a><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;" /><a href="http://nl.wikipedia.org/wiki/Vrij-katholieke_Kerk" style="background-color: white; color: #006699; font-family: Trebuchet, 'Trebuchet MS', Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 16px; text-align: left;">http://nl.wikipedia.org/wiki/Vrij-katholieke_Kerk</a>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-9123515202521806802011-12-02T00:44:00.000+07:002011-12-02T00:44:17.231+07:00Mengapa wanita sebaiknya menggunakan kerudung Misa di kepalanya?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-80CfTMI_43k/Tte8lhP72_I/AAAAAAAAAWo/23TfsibOS2Q/s1600/mantillas.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-80CfTMI_43k/Tte8lhP72_I/AAAAAAAAAWo/23TfsibOS2Q/s1600/mantillas.jpg" /></a></div><br />
<br />
<div style="background-color: white; color: #2e2613; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: left;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">disadur dari: </span><a href="http://indonesian-papist.blogspot.com/2011/07/mengapa-wanita-sebaiknya-menggunakan.html" style="line-height: normal; text-align: -webkit-auto;">http://indonesian-papist.blogspot.com/2011/07/mengapa-wanita-sebaiknya-menggunakan.html</a></span></div><div style="background-color: white; color: #2e2613; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div><div style="background-color: white; color: #2e2613; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></span></div><div style="background-color: white; color: #2e2613; line-height: 18px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Telah menjadi kebiasaan yang lama di dalam Gereja bagi seorang wanita untuk memakai kerudung Misa (<i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">veil</i>) atau <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mantilla</i> saat Perayaan Ekaristi. Meskipun sekarang kebiasaan ini semakin ditinggalkan, tetapi tidak ada peraturan Gereja atau suatu hal lain pun yang melarang wanita untuk tetap melanjutkan praktik baik ini. Untuk berbagai macam alasan, praktik ini sangat direkomendasikan untuk dipopulerkan kembali.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pertama, St. Paulus memberi tahu kita dalam 1 Kor 11:2-16 bahwa ketika seorang wanita mengerudungi dirinya sendiri saat Misa, dia mengakui Kristus sebagai kepalanya dan otoritas dari suaminya (atau ayahnya, jikalau wanita itu belum menikah) di mana sang suami dipanggil untuk menampilkan kepemimpinan Kristus dalam hidup sang wanita tersebut. <b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”</i></b>(Efe 5:23)<a href="" name="more" style="color: #806633; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-decoration: underline;"></a></span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">St. Paulus juga berkata bahwa rambut panjang wanita adalah “kehormatannya” (1 Kor 11:15), dan memanglah benar demikian. Rambut wanita adalah mahkotanya dan keindahannya! Tetapi dalam Misa, di mana kita dipanggil untuk secara sederhana hadir di hadapan Allah yang mahakuasa; kita harus berprinsip, seperti yang St. Yohanes Pembabtis katakan, <b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Ia harus makin besar tetapi aku harus makin kecil.”</i></b> (Yoh 3:30). Jadi, seorang wanita mengerudungi dirinya sehingga seluruh kemuliaan diberikan kepada Allah dan bukan kepada dirinya sendiri.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Ketiga, tradisi Yudeo-Kristen, bejana kehidupan seringkali ditudungi/dikerudungi. Dalam Perjanjian Lama, Tabut Perjanjian dipisahkan dari bagian lain dalam Bait Allah oleh sebuah tabir yang mengerudunginya. Dalam Misa, piala yang berisi Darah Kristus ditudungi sampai ke Offertorium. Dalam Misa juga, Sibori yang berisi Tubuh Kristus ditudungi di dalam Tabernakel. Tubuh dan Darah-Nya ini, seperti yang Yesus katakan kepada kita, sumber dari kehidupan spiritual kita (bdk Yoh 6:53). Bunda Maria, sang bejana kehidupan, yang menyetujui untuk membawa kehidupan Kristus ke dunia, selalu digambarkan dengan sebuah kerudung di kepalanya. Seperti Bunda Maria, wanita telah diberikan keistimewaan yang kudus dengan menjadi bejana kehidupan bagi kehidupan-kehidupan baru di dunia. Oleh karena itu, wanita mengerudungi dirinya sendiri dalam Misa, sebagai cara untuk menunjukkan kehormatan mereka karena keistimewaan mereka yang kudus dan unik tersebut. Menggunakan kerudung juga merupakan suatu cara untuk meneladani Maria, dialah yang menjadi <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">role model</i>(panutan) bagi seluruh wanita.</span></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span></div><div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #2e2613; margin-bottom: 0.0001pt; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><span style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pax et Bonum</span></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-89110562121766552972011-11-15T12:18:00.001+07:002011-11-15T12:21:22.578+07:00HARI RAYA IDUL ADHA dalam perspektif Kristen<div class="tripane message content showqr" id="yui_3_2_0_1_1320848237375113"><div class="msg-body inner undoreset" id="yui_3_2_0_8_132084823737516"><div id="yiv1934220213"><div id="yui_3_2_0_1_1320848237375154"><div class="yiv1934220213WordSection1" id="yui_3_2_0_1_1320848237375153"><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"><b><span lang="IN">disadur dari: </span></b><a href="http://www.yabina.org/artikel/2011/A'13%2011.htm" style="line-height: normal; text-align: -webkit-auto;">http://www.yabina.org/artikel/2011/A'13%2011.htm</a></span></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span lang="IN"><span style="font-size: x-small;"><br />
</span></span></span></b></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span lang="IN">“Pada tanggal <span class="yshortcuts" id="lw_1320848446_0">6 November 2011</span>, dunia Islam merayakan hari raya Idul Adha untuk mengenang karya iman nabi Ibrahim yang dipercaya menunjukkan penyerahan diri yang luar biasa dengan merelakan anaknya sebagai korban ujian Allah. Menarik untuk dilihat bahwa peristiwa ini tercatat dalam ketiga</span> kitab suci<span lang="IN"> agama semitik yang ketiganya mengaku Abraham/Ibrahim sebagai Bapa Monotheisme yang menyembah Elohim/Allah yang sama (perhatikan bahwa Al-Quran menyebut sesembahan Abraham/Ibrahim <span class="yshortcuts" id="lw_1320848446_1">itu</span> ‘<i>Allah</i>’ dan Arabic Bible menyebut nama sesembahan Abraham/Ibrahim itu ‘<i>Allah</i>’ juga. Kalau dalam Tanakh disebut Abraham menyembah ‘<i>Elohim</i></span>,<span lang="IN">’ dalam </span>Al’Quran dalam bahasa Ibrani <span lang="IN">‘Al-Quran Tirgem Avrit’ </span>Allah<span lang="IN">diterjemahkan</span> dengan ‘<i>Elohim</i>’<span lang="IN">. Nama Allah sudah digunakan orang </span>Arab sejak berkembangnya bahasa Arab termasuk bangsa Arab yang beragama Hanif, <span lang="IN">Yahudi dan Kristen </span>lama<span lang="IN"> sebelum </span>agama <span lang="IN">Islam lahir).</span><span lang="IN">”</span></span></b></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b><span lang="IN">Dalam</span></b><span lang="IN"> agama Yahudi yang tercatat dalam Tanakh (menjadi PL bagi Kristen),<i>Abraham</i> mempersembahkan <i>Ishak</i> (Kej.22:1-19) dimana peristiwa ini merupakan ujian bagi iman Abraham sehingga ia kemudian dijuluki ‘<i>Bapa Orang Beriman</i>’ (Gal.3:6-7). Peristiwa pengorbanan anak Abraham juga diakui dan tercatat dalam Perjanjian Baru Kristen (Ibr.11:17-19). Keduanya mengaminkan bahwa peristiwa itu sekaligus menunjuk pada <i>perjanjian Tuhan melalui Ishak</i> </span><i>dan keturunannya</i> <span lang="IN">(Kej.21:12; Ibr.11:18), dan bagi umat Kristen, pengorbanan Ishak menunjuk kepada </span>pengorbanan <span lang="IN">Yesus Kristus (Rm.4; Gal.3).</span></span></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berbeda dengan pendapat sebagian orang yang menganggap bahwa ‘Allah’ adalah nama dewa, Idul Adha adalah perayaan menyembah Tuhan yang bernama ‘Allah’ yang sudah dikenal bangsa Arab sejak lama setidaknya dalam peristiwa ujian bagi Abraham. Perlu disadari bahwa kaum ‘<i>hunafa</i>’ (tunggal hanif) bangsa Arab (terutama suku Ibrahimiyyah dan Ismaeliyyah) secara turun-temurun mengenal dan mempertahankan iman kepada ‘Allah’ Abraham itu yang diperkuat melalui perayaan Idul Adha yang merupakan ritual Islam yang meneruskan tradisi orang Hanif.</span></span></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span lang="IN">Orang Arab juga mewarisi pengetahuan mengenai E</span>lohim<span lang="IN">l/Allah itu sebelum Abraham melalui keturunan Sem (melalui anaknya Aram) dan Eber (melalui anaknya Yoktan). Hanya, berbeda dengan kitab suci agama Yahudi dan Kristen, Al-Quran (QS.37:99-113) tidak menyebutkan siapa yang dikorbankan, namun <i>tradisi </i></span><i>Islam <span lang="IN">menyebut Ismael</span></i><span lang="IN"> yang dikorbankan. Dari sini kita melihat bahwa agama Yahudi, Kristen, dan Islam mengenal</span>Elohim/<span lang="IN">Allah yang sama dan Abraham/Ibrahim yang sama, namun <i>berbeda dalam pengajaran/aqidah</i> </span>mengenai nama yang sama itu <span lang="IN">yang berkembang </span>dalam<span lang="IN"> kitab suci dan tradisi yang dipercayai oleh masing-masing.</span></span></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tidak perlu disangkal bahwa ketika agama semitik itu menjadikan Abraham/Ibrahim sebagai bapa umat beriman dan bagi umat Islam peristiwa itu dikenang terus sebagai ‘Idul Adha,’ jadi kesamaan nama sesembahan yaitu Elohim/Allah sebenarnya mengikat ketiganya dalam satu iman kepada agama monotheisme. Namun sekalipun demikian, kesamaan itu tidak berarti bahwa segala-galanya juga sama, sebab dalam hal ajaran/aqidah mengenai nama yang sama itu dijumpai perbedaan-perbedaan.</span></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Baik umat Yahudi maupun Kristen menyembah Elohim/Theos yang sama seperti yang dipercaya Abraham sesuai dengan Kitab Perjanjian Lama, namun bagi umat Yahudi, Elohim itu bersifat monotheisme tunggal dimana Yesus tidak diakui sebagai Tuhan melainkan hanya sebagai guru Yahudi saja. Umat Kristen menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai <i>Guru dan Tuhan dan Juruselamat manusia</i> sesuai dengan apa yang dinyatakan dalam <i>Kitab Perjanjian Baru</i> (Yoh.3:16; Mat.13:13). Demikian juga dengan tradisi keturunan Ismael yang diteruskan dalam agama Islam diikuti terus dengan menjadikan Abraham bapa orang beriman namun mengajarkan aqidah yang menolak penebusan Tuhan Yesus Kristus dikayu salib sehingga meneriskan tradisi Idul Adha yang bersifat kurban dan amal baik.</span></div><div align="justify" style="line-height: 16px; margin-bottom: 6pt; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span lang="IN">Tradisi Idul Adha sekaligus mengingatkan kita bahwa baik agama Yahudi maupun Islam masih menggunakan ‘kurban, dan amal baik’ sebagai jalan keselamatan. Mereka belum mengenai <i>jalan anugerah keselamatan melalui penebusan Tuhan Yesus Kristus yang adalah ‘Allah yang menyertai kita’ (Imanuel)</i>. </span>Nama Yesus Kristus dan <span lang="IN">Injil </span>keselamatan yang dibawa-Nya <span lang="IN">inilah yang perlu disampaikan kepada umat Yahudi maupun Islam dengan kasih sebagai kesaksian. <span class="yiv1934220213MsoHyperlink"><span style="text-decoration: none;">***</span></span></span><span class="yiv1934220213MsoHyperlink"></span></span></div></div></div></div></div></div><div align="justify" class="yiv1760020725MsoNormal" style="margin-bottom: 6pt;"><span class="yiv1760020725MsoHyperlink"><span style="color: olive; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span style="font-weight: 700;">salam kasih dari yabina ministry</span></span></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-80485217138644266752011-11-13T23:49:00.001+07:002011-11-13T23:52:16.925+07:00Gereja Protestan di Maluku (± 1800-1864)<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;">Artikel ini diambil dari : </span><br style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;" /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;">End, Dr. Th. van den. 2001. </span><a href="http://sejarah.sabda.org/bibliografi/ragi_carita_1.htm" style="color: darkred; font-family: Verdana, Tahoma, Arial; text-decoration: none;" title="Ragi Carita 1"><i>Ragi Carita 1</i></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;">. PT BPK Gunung Mulia, Jakarta. Halaman 158 - 168.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Keadaan Umum</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Mulai dari tahun-tahun 1790-an sampai sekitar tahun 1820, Ambon dan kepulauan Maluku berada dalam keadaan yang tidak menentu. Dua kali orang-orang Inggeris menggantikan orang-orang Belanda sebagai penguasa (1796-1802, 1810-1817). Mereka meringankan beban yang harus ditanggung penduduk akibat sistim monopoli VOC ( § 10). Ketika orang-orang Belanda kembali (1817), mereka langsung mulai lagi membebankan bermacam-macam kewajiban kepada rakyat, dan hal itu turut menyebabkan pemberontakan yang hebat di Saparua. Tahun-tahun 1820-an merupakan periode yang tenang, tetapi mulai dari 1835 pulau-pulau Maluku Tengah digoncangkan oleh gempa bumi dan wabah. Dalam pada itu kehidupan orang-orang Maluku tetap berjalan menurut corak yang sudah berlaku selama masa VOC. Mereka tidak mengembangkan kegiatan ekonomi sendiri selain untuk memperoleh keperluan hidup yang paling terutama. Pulau-pulau Maluku miskin, dan banyak orang yang merantau menjadi pegawai atau prajurit untuk pemerintah Belanda. Di bidang politis, orang-orang Ambon tetap berada di bawah perwalian orang-orang Belanda. Segala sesuatu diatur dari atas, dan mereka terpaksa menerima saja apa yang diputuskan mengenai mereka.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Tak ada pendeta-pendeta</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Gereja di Maluku ikut mengalami pengaruh peristiwa-peristiwa umum. Pada tahun-tahun 1780-an masih terdapat tiga orang pendeta di Ambon. Tetapi akibat runtuhnya VOC, hubungan dengan dunia luar diputuskan. Sejak 1793 sampai 1815 tidak ada lagi seorang pendeta di Ambon kecuali selama beberapa bulan saja; di Saparua seorang pendeta masih bertahan sampai tahun 1801. Di Ternate dan Banda, keadaan tidak banyak berbeda. Barulah pada tahun 1813, pemerintah Inggeris mendatangkan seorang pendeta dari India, yaitu Jabez Carey, anak William Carey yang terkenal itu. Tetapi ia kini adalah seorang Baptis, dan tidaklah bersedia untuk bekerja dalam rangka pekerjaan gerejani sebagaimana terdapat di Maluku.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Arti tiadanya pendeta-pendeta</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Terputusnya hubungan dengan dunia luar sama sekali tidak berarti bahwa gereja Kristen di Ambon menjadi punah. Orang-orang Kristen Ambon sekarang juga (bnd § 9) ingin tetap berpegang pada agama Kristen. Sejak dahulu kala, kekristenan di Ambon terutama terpelihara oleh guru-guru, bukan oleh pendeta-pendeta asing. Dan kini guru-guru itu meneruskan kegiatan yang biasa di gereja dan di sekolah. Pendidikkan mereka tidaklah memadai. Namun demikian, di antara mereka terdapat orang-orang yang memimpin jemaat dengan cara yang sama sekali dapat dipertanggungjawabkan. Kita mendengar tentang guru Lokolo di Amahai yang membimbing jemaatnya dengan sangat setia; tentang seorang guru yang khotbahnya dipuji juga oleh utusan Injil yang serba kritis itu; tentang guru kepala Risakotta di Saparua, yang sekolahnya di Tiouw dinilai sebagai suatu sekolah-teladan. Guru-guru seperti ini mengucapkan pula khotbah yang mereka susun sendiri (§ 10), dan menurut pekerjaannya, mereka layak disebut sebagai pendeta. Hanya, mereka tidak ditahbiskan dan mereka tidak boleh melayankan sakramen-sakramen.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Kehidupan gereja tidak banyak berobah</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Bahkan boleh dikatakan bahwa orang-orang Kristen di Maluku kebanyakan hampir tidak merasa bahwa telah terjadi perubahan. Orang-orang Kristen di luar kota Ambon sudah biasa dengan pelayanan sakramen-sakramen yang jarang sekali terjadi. Dan mereka bertemu muka dengan seorang pendeta paling banyak satu kali setahun; sering juga kurang dari itu. Jadi, bagi mereka tidak banyak yang berobah dengan perginya pendeta yang terakhir. Sebaliknya kekosongan pendeta itu hanya menandaskan kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang sudah ada selama zaman Misi dan gereja Gereformeerd. Selama dua setengah abad, orang-orang Kristen Maluku sudah tidak mendapat tenaga pelayan yang terdidik baik, dan kepada mereka tidak dilayankan sakramen-sakramen secara teratur. Sekarang hubungan dengan dunia luar telah putus, dan gereja sama sekali tidak mempunyai lagi pendeta maupun sakramen. Tetapi dalam keadaan seperti itu gereja di Maluku sudah hidup selama hampir tiga abad.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Orang-orang maluku berpegang pada agama Kristen</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Niat orang-orang Ambon hendak berpegang pada agama yang diwariskan kepada mereka menjadi nyata dalam pemberontakan di Saparua (1817), yang dipimpin oleh Thomas Matulessy yang dinamakan pula Pattimura. Pemberontakan ini untuk sebagian besar dicetuskan oleh persoalan-persoalan di bidang agama, yaitu gereja dan sekolah. Pemerintah Belanda mau menghentikan pembayaran gaji para guru dari Kas negara, sehingga mereka untuk seterusnya akan ditanggung oleh negeri-negeri sendiri. Orang-orang Maluku menafsirkan rencana itu sebagai tindakan yang merusak agama Kristen. Orang malah meminta supaya dikirimi pendeta (Belanda) lebih banyak, supaya pemeliharaan rohani terjamin. Salah satu alasan lain yang dikemukakan Pattimura ialah bahwa orang-orang Islam di Maluku konon mau dikristenkan secara paksa. Dan akhirnya orang marah karena salah satu gedung gereja di kota Ambon, yang sudah rongsok, mau dijadikan gudang. Pattimura mendapat dukungan penuh dari pihak para guru, dan mereka yakin bahwa Allah berada dipihak mereka - tentu saja keyakinan seperti ini terdapat pula pada orang-orang Belanda.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Corak kepercayaan orang-orang Maluku</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Dari tuntutan-tuntutan yang dikemukakan oleh Pattimura dan oleh guru-guru yang mendukung dia, dapat kita tarik beberapa kesimpulan lain lagi.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Kesatuan kehidupan</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">a. Orang-orang Kristen Maluku menganggap bahwa hubungan yang erat antara gereja, sekolah dan negara, seperti yang telah berlaku pada zaman VOC, adalah wajar. Gagasan-gagasan baru yang telah timbul di Barat akibat Pencerahan dan Pietisme, yaitu bahwa negara tak berurusan dengan gereja dan bahwa sekolah harus dilepaskan dari pimpinan gereja, adalah sama sekali asing bagi mereka. Di kalangan mereka masih dianut kesatuan kehidupan seperti yang terdapat dalam lingkungan agama suku ( § 1) dan di dunia Barat sebelum abad ke-18 ( § 3,10).</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Kesucian = kesaktian</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">b. Keberatan mereka terhadap penjualan suatu gedung gereja mungkin sekali menandakan bahwa mereka memandang benda-benda keagamaan sebagai benda-benda suci. Dengan kata lain, bahwa bagi mereka "kesucian" mendapat arti "kesaktian", "keramat", sama seperti dalam agama suku (tetapi anggapan ini tersebar luas juga di tengah-tengah kekristenan Barat). Kesan ini diperkuat oleh berita-berita tentang sifat magis yang melekat pada benda-benda yang dipakai dalam ibadah, seperti misalnya cerita mengenai seorang pemuda yang merampas isi peti derma, lalu diserang penyakit yang mengakibatkan mulutnya berbentuk lubang dalam peti derma itu. Kita bisa pula mengingat pemakaian air baptisan dan roti perjamuan sebagai obat atau pupuk.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Tidak misioner</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">c. Reaksi mereka terhadap desas-desus seakan-akan orang-orang Islam mau dipaksa menjadi Kristen, memperlihatkan kepada kita bahwa mereka memandang agama Kristen itu sebagai milik yang sangat dihargai, tetapi yang tidak usah diteruskan kepada saudara-saudara mereka yang beragama lain. Wajarlah kalau mereka sendiri menganut agama Kristen; wajar juga kalau di negeri-negeri lain orang menganut agama Islam. Dalam hal ini pula kita melihat pengaruh citarasa agama suku, yang tidak bersifat misioner terhadap anggota-anggota lingkungan yang lain.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Pengaruh agama suku secara langsung</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Dalam hal-hal yang dicatat tadi itu nampaklah pengaruh agama suku yang tidak langsung, yaitu pengaruh pola berpikir yang terdapat dalam agama suku. Bentuk kepercayaan Kristen ditentukan olehnya. Di samping itu masih terdapat juga pengaruh agama suku yang langsung, yaitu kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari agama suku. Kebanyakan orang-orang Kristen masih menyimpan benda-benda keramat, benda-benda yang berwujud nenek-moyang. Pendeta-pendeta pada zaman VOC telah memberantas unsur-unsur agama suku ini, dan kalau kedapatan, orang menerima hukuman berat, sampai diancam hukuman mati. Anehnya, pendeta-pendeta itu kurang menyadari pengaruh berfikir agama suku yang tidak langsung itu dalam perwujudan agama Kristen seperti yang terdapat di Maluku (atau di Belanda sendiri). Akibatnya, usaha-usaha ini tidak berhasil mencabut kekafiran di tengah jemaat-jemaat Kristen.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Tenaga baru: Jabez Carey (1814 - 1818)</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Pemerintah Inggeris tidak senang melihat keadaan tersebut. Mereka meminta tenaga baru dari zending Inggeris di India. Yang diutus ialah Jabez Carey, putera tokoh zending yang terkenal itu, yakni William Carey. Sebagaimana pada zaman VOC para pendeta Belanda membawa-serta bentuk-bentuk dan corak gereja mereka dari tanah-air, begitu pula Carey ini memasukkan ke Ambon keyakinan-keyakinan khas dari gerejanya sendiri, yaitu gereja Baptis. Ia malah disuruh ayahnya meninjau kembali buku-buku sekolah dan kitab katekismus (§ 10), menyerang baptisan anak-anak, dan membentuk "gereja-gereja injili", yang terdiri dari orang yang betul-betul takut akan Allah. Tetapi Carey belum berhasil mewujudkan cita-cita ini, ketika orang-orang Belanda kembali memegang kekuasaan di Maluku (1817), dan mengusir dia (1818).</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Tenaga baru: Joseph Kam (1769-1833)</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Sebelum pemerintah Belanda sempat mengoper Ambon, seorang pendeta Belanda sudah memulai pelayanan di sana. Joseph Kam berasal dari keluarga Pietis di Belanda. Tetapi ia sekeluarga tetap tinggal anggota-anggota gereja gereformeerd (gereja-rakyat, gereja-negara). Keluarganya mempunyai hubungan yang akrab dengan jemaat Herrnhut ( § 19), dan dengan penuh perhatian membaca berita-berita mengenai usaha pekabaran Injil oleh utusan-utusan Herrnhut. Joseph ingin menjadi seorang pekabar Injil juga, tetapi baru setelah isterinya meninggal, ia dapat melamar ke NZG (lembaga ini tidak mau mengutus orang-orang yang berkeluarga). Selama beberapa tahun ia dididik oleh pendeta-pendeta dari lingkungan Pengurus NZG. Baru di kemudian hari NZG mendirikan sekolah pendidikan calon-calon zendeling. Kam di tahbiskan menjadi pendeta dan pada tahun 1814 ia tiba di Jawa, bersama Bruckner dan seorang teman lain lagi.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Kam "disita" pemerintah</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Kam dan kedua temannya bermaksud untuk bekerja di tengah-tengah orang yang bukan-Kristen, lepas dari jemaat-jemaat yang sudah ada. Akan tetapi pemerintah menganggap pemeliharaan atas jemaat-jemaat itu lebih mendesak daripada pekabaran Injil dan ketiga zendeling itu disuruh mengisi lowongan-lowongan dalam gereja-gereja ( § 18). Bruckner ditempatkan di Semarang ( § 24), sedangkan Kam sendiri dikirim ke Ambon. Tetapi sebelum berlayar ke sana, Kam selama setengah tahun melayani jemaat Surabaya. Di situ ia berkenalan dengan beberapa orang yang peka terhadap pemberitaannya, antara lain seorang tukang arloji berkebangsaan Jerman yang namanya Emde (§ 24). Dalam hati mereka Kam tanamkan kesadaran bahwa mereka bertanggung-jawab atas pekabaran Injil di tengah-tengah orang-orang Jawa. Pada tahun 1815 Kam mendarat di Ambon dan mulai bekerja di sana. Umurnya pada saat itu sudah 45 tahun.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Pekerjaan Kam di Maluku (1815 - 1833)</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Di Maluku, Kam menemukan situasi yang telah digambarkan di atas. Yang menjadi persoalan ialah, bagaimana menghadapinya. Mungkin kita menduga bahwa Kam akan mengikuti corak Pietisme/Revival dengan mengumpulkan "orang-orang Kristen hidup" dari antara "massa anggota gereja yang mati" dan dengan menggunakan kelompok-kelompok orang-orang saleh itu sebagai pangkalan untuk membaharui gereja. Itulah metode yang telah dianjurkan oleh William Carey. Dan memang Kam segera mulai mengadakan latihan-latihan rohani dan kumpulan-kumpulan doa, di mana orang-orang yang sudah "dibangunkan" berkumpul. Kumpulan-kumpulan itu baginya merupakan suatu alat yang penting dalam membangun kembali gereja di Maluku. Akan tetapi Kam bukanlah seorang Pietis yang fanatik, yang tidak mau tahu tentang gereja-rakyat dan yang meremehkan pemberitaan Firman dan pelayanan sakramen-sakramen kepada orang banyak. Lain dari pada Carey, ia segera menyingsingkan lengan dan mulai mengejar ketinggalan yang terjadi akibat tidak adanya pendeta selama duapuluh tahun. Dua hari setelah tiba di Ambon ia mulai melayankan Firman; tiga minggu kemudian ia memimpin perayaan perjamuan Kudus. Dan karena di kota Ambon saja terdapat tiga ribu anak yang belum sempat di baptis, ia mulai melayankan baptisan kepada mereka (dengan menetapkan jatah 120 orang per minggu). Dalam pekerjannya ini, Kam menggabungkan cita-cita Pietisme dengan suatu sikap terbuka terhadap kenyataan dan nilai gereja rakyat.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Di luar kota Ambon, wilayah dalam, wilayah luar</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Tetapi bukan hanya kota Ambon yang menjadi lapangan kerja Kam. Ia merupakan satu-satunya pendeta di wilayah Maluku, malahan di seluruh Indonesia Timur. Kam lebih dulu mencurahkan perhatiannya kepada wilayah-dalam yakni jemaat-jemaat di pulau Ambon dan pulau-pulau sekitarnya. Pada tahun 1815-1816 ia mengadakan turne ke jemaat-jemaat tersebut dan di mana-mana ia memberitakan Firman, menegakkan disiplin gereja dan di sekolah, ditinjaunya juga. Untuk selanjutnya ia mengunjungi jemaat-jemaat ini - jumlahnya 70 lebih - satu kali setahun. Di samping itu beberapa kali ia mengadakan perjalanan besar ke Ternate - Minahasa - Sangir dan ke pulau-pulau Selatan sampai ke Timor. Di situ keadaan jemaat-jemaat adalah jauh lebih buruk daripada di Ambon dan sekitarnya (bnd § 10, 11). Karena menyadari bahwa ia tidak dapat memberi pemeliharaan yang teratur kepada jemaat-jemaat itu, Kam meminta NZG agar mengirim tenaga-tenaga baru buat menduduki lapangan itu. Delapan di antara utusan-utusan baru itu ditempatkan di pulau-pulau Maluku Selatan, tetapi usaha mereka di sana gagal dan terpaksa dihentikan pada tahun 1841. Tetapi di Minahasa dan di Timor, pekerjaan utusan-utusan NZG mencapai hasil yang lebih besar (§ 21,22).</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Arti pekerjaan Kam</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Arti pekerjaan Kam dapat dirangkum dalam dua pokok.</span></b></div><ol style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial; text-align: left;" type="a"><li style="text-align: left;"><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Di tengah kekristenan Ambon yang masih menganut kesatuan kehidupan yang bersifat statis dan yang belum bersikap misioner itu ia menanamkan suatu jenis kekristenan yang baru, yakni kekristenan gaya Pietisme/Revival. Hal ini akan membawa kepada ketegangan-ketegangan. Akan tetapi oleh karenanya berkembang juga kekuatan-kekuatan baru, yang mempersiapkan gereja di Maluku untuk perubahan-perubahan besar yang akan datang pada tahun 1935 dan tahun 1950, yaitu kemerdekaan gereja dan pemutusan hubungannya dengan negara.</span></div></li>
<li style="text-align: left;"><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Di kota Ambon dan di jemaat-jemaat Maluku Tengah, Kam mendirikan kembali pelayanan Firman dan sakramen-sakramen serta penggembalaan sampai di tingkat yang lama, yaitu tingkat yang agak rendah. Di daerah-daerah pinggir, dari Minahasa sampai ke Timor, ia hanya mulai menghidupkan kembali jemaat-jemaat, yang di sana adalah bagaikan tanaman yang merana, malahan sudah hampir mati.</span></div></li>
</ol><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Pengganti Kam: Roskott (1835 - 1864)</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Sepeninggal Kam, hanya selama satu tahun lagi kota Ambon dilayani oleh seorang pendeta dari kalangan utusan zending. Sesudahnya, pemerintah ( § 18 ) kembali mengirim pendeta-pendeta lulusan Universitas, yang tidak mempunyai hubungan dengan NZG. Pada pendeta-pendeta GPI ini tidak terdapat semangat yang ada pada Kam, lagi pula mereka semua lekas mati atau terpaksa pulang. Di samping mereka, tetap ada beberapa utusan NZG di Maluku. Salah seorang dari kalangan mereka inilah yang menjadi pengganti Kam dalam arti yang sebenarnya, yakni Roskott (di Ambon 1835-1873).</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Usaha mendirikan SPG, Hehanusa</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Roskott bukanlah pendeta, melainkan seorang guru. Ia diutus NZG dalam rangka rencana untuk membuka suatu sekolah pendidikan guru (SPG). Kam telah menyadari bahwa pendidikan para guru perlu diperbaiki, bahkan merupakan syarat mutlak bagi perbaikan keadaan di gereja dan sekolah. Dan ia telah menerima sejumlah murid di rumahnya. Salah seorang dari murid-murid ini ialah W. Hehanusa (1799-1887) yang kemudian ditempatkan di Minahasa dan di sana ditahbiskan menjadi salah seorang pendeta Indonesia yang pertama (§ 21). Tetapi Kam tidak dapat mencurahkan perhatian secukupnya kepada pendidikan murid-muridnya, sehingga pada umumnya hasil usahanya ini tidaklah memuaskan. Makanya NZG mengirimkan Roskott dengan tugas untuk secara khusus memperhatikan bidang pendidikan.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">SPG Roskott Picauly</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Roskott membuka SPG-nya di Batumerah (1835). Ia mempunyai rekan sepekerjaan seorang Ambon, yaitu Picauly. Murid-murid hanya terima sesudah melalui penyaringan yang ketat dan mereka harus tunduk kepada disiplin yang sangat ketat - tetapi serentak mereka sendiri diberi suara yang besar dalam pelaksanaan disiplin itu, dan malahan dalam penyaringan murid-murid baru. Jelaslah bahwa guru-guru yang telah dididik dengan sistem ini tidak akan menjadi orang-orang yang senang kalau semata-mata merupakan alat pendeta dan yang hanya ingin mempertahankan keadaan yang sudah berlaku (bnd § 27). Pendidikan mereka meliputi mata pelajaran yang berguna bagi sekolah maupun gereja, antara lain latihan khotbah dan tentu saja musik. SPG Batumerah menghasilkan seratus guru lebih. Mereka lama-lama menggantikan angkatan guru yang lama, dan banyak juga yang dikirim ke daerah-daerah di luar Ambon, sampai ke Menado dan Timor.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Ketegangan "gereja-negara"</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Pemerintah Belanda senang sekali melihat mutu guru-guru tamatan Batumerah. Akan tetapi sesudah beberapa waktu, mulailah nampak hasil-hasil sistem pendidikan Roskott yang tidak begitu menyenangkan bagi pemerintah. Guru-guru muda didikan Roskott tidak selalu puas dengan keadaan yang mereka dapati dinegeri-negeri tempat mereka bekerja. Mereka mulai menggugat tata-cara, "adat Kristen", yang mudah terbentuk sejak dua abad lebih. Para raja sebagai pelindung adat tidak menerima baik perobahan-perobahan yang diusahakan oleh para guru, dan terjadilah bentrokan-bentrokan. Secara kecil-kecilan terulang di sini pertikaian antara gereja dan negara yang telah terjadi di Eropa dalam Abad Pertengahan, yaitu konflik antara suatu negara yang ingin memelihara kesatuan kehidupan yang statis, dan suatu gereja yang telah dibangkitkan oleh Injil dan yang mau mendobrak kesatuan itu.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Tindakan-tindakan pemerintah, dan reaksi NZG</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Roskott mau memecahkan konflik ini dengan meletakkan seluruh kekuasaan sipil di tangan para utusan Injil (bnd cita-cita paus Innocentius!). Tetapi pemerintah Belanda tidak menerima usul ini dan mengambil tindakan tegas untuk membendung pengaruh sending yang membahayakan "keamanan dan ketertiban" itu (bnd § 17). Daerah Ambon dan sekitarnya ditutup untuk pekabaran Injil (1842). Para zendeling boleh tetap tinggal, tetapi sebagai pekerja GPI. Di dalam rangka GPI mereka lebih mudah dapat diawasi. Dan memang oleh Pengurus GPI mereka dilarang mencampuri urusan-urusan pemerintahan negeri (desa) (1850). Para zendeling dilarang pula mencampuri urusan-urusan sekolah. Bagi pemerintah Belanda, dalam abad ke-19, sekolah bukan lagi persemaian gereja (§ 10), melainkan lembaga untuk mendidik warganegara-warganegara yang baik. Dalam keadaan itu, NZG tidak mau lagi membiayai SPG. Pada tahun 1864 lembaga itu ditutup. (Keputusan ini dipercepat oleh pertikaian antara Pengurus NZG dengan Roskott). NZG tidak mau lagi bekerja sama dengan pemerintah pula. Akibatnya, para zendeling yang bersedia beralih ke GPI diberi status resmi dalam gereja itu, dengan pangkat pendeta-pembantu (1867). Seluruh Maluku menjadi daerah GPI.</span></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Penyediaan buku-buku, Kam, Roskott</span></b></div><div align="JUSTIFY" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Kam dan Roskott ingin meningkatkan mutu hidup gerejani di Maluku dengan cara lain lagi, yakni dengan buku-buku. Ketika Kam datang, hampir tidak tersedia bacaan Kristen dalam bahasa Melayu. Alkitab pun (terjemahan Leijdecker, § 15) sudah menjadi begitu langka, sehingga ditawarkan dengan harga puluhan ribu rupiah. Kitab Mazmur, buku katekisasi (§ 10, 15), semuanya habis. Kam segera mengimpor bahan-bahan yang paling perlu, ribuan buah Alkitab dan duapuluh ribu kitab Mazmur. Tetapi ia berpikir lebih jauh dan mendirikan suatu percetakan sendiri. Di situ ia antara lain mencetak kitab katekisasi besar yang lama ("Tiksar", § 10), sebuah kitab katekisasi sederhana yang baru, dan suatu kumpulan khotbah-khotbah yang diterjemahkannya sendiri dari bahasa Inggeris. Khotbah-khotbah ini menggantikan kumpulan Caron (§ 10), yang sudah dipakai selama 130 tahun yang bahasanya sudah lama tidak dipahami lagi. Roskott di kemudian hari mempersiapkan suatu terjemahan PB ke dalam bahasa Melayu yang lebih sederhana daripada yang dipakai dalam Alkitab-Leijdecker. Dengan kegiatan ini juga, kedua tokoh tersebut meletakkan dasar bagi suatu kehidupan gerejani yang lebih mantap.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" name="74" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"></a></span><br />
<div align="JUSTIFY"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" name="74" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></a></div><div align="JUSTIFY"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" name="74"><b><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Unsur baru bekerja terus</span></b></a></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Namun demikian, kehidupan baru dalam gereja di Maluku tidak berhasil dimatikan. Kegiatan utusan-utusan NZG telah memasukkan suatu unsur baru ke dalam lingkungan jemaat-jemaat di Maluku. Unsur baru itu untuk sementara waktu tidak diberi kesempatan menciptakan pembaharuan di dalam, karena dikekang oleh pemerintah. Tetapi semangat baru itu diarahkan ke luar. Di banyak jemaat didirikan kelompok-kelompok yang menunjang pekerjaan yang oleh guru-guru Ambon dilakukan di daerah-daerah di pinggiran Maluku atau di luarnya, sampai di Timor dan Irian. Melalui usaha-usaha ini, orang-orang Kristen di Maluku Tengah belajar melihat gereja sebagai urusan mereka sendiri yang harus mereka tanggung sendiri.</span></div><div align="JUSTIFY"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" name="74" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><br />
</span></b></a></div><div align="JUSTIFY"><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5186318837543162872" name="74" style="font-family: Verdana, Tahoma, Arial;"><b><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;">Ringkasan</span></b></a></div><div align="JUSTIFY"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: x-small;">Sekitar tahun 1800, hubungan gereja di Maluku dengan dunia luar terputus untuk sementara waktu. Di Maluku Tengah, kehidupan gerejani berlangsung terus di bawah pimpinan para guru, menurut corak yang berlaku sejak abad ke-17. Di wilayah-wilayah luar, jemaat-jemaat semakin lemah atau malah menghilang. Mulai tahun 1813, tenaga-tenaga baru membawa kekristenan gaya baru ke Maluku. Unsur baru ini lama-lama mulai mengerjakan pembaharuan dalam jemaat-jemaat. Pemerintah berusaha mengekangnya, tetapi pembaharuan itu berjalan terus.</span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-84765927769858444292011-10-27T06:57:00.002+07:002011-10-27T06:57:45.872+07:00Santa Perawan Maria Bunda Allah<span class="Apple-style-span" style="background-color: #ffccb2; color: #080000;"></span><br />
<div style="text-align: center;"><span style="color: #990033; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: medium;"><i><b>oleh: P. William P. Saunders *</b></i></span></div><div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="color: maroon; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><img align="BOTTOM" border="0" height="309" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1935fa350.jpg" vspace="0" width="250" /></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Guna memahami gelar “Bunda Allah,” pertama-tama kita harus mengerti dengan jelas peran Maria sebagai Bunda Juruselamat kita, Yesus Kristus. Sebagai orang Katolik, kita sungguh-sungguh yakin akan inkarnasi Kristus: Maria mengandung dari kuasa Roh Kudus (bdk. Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25). Melalui Maria, Yesus Kristus - pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus, sehakikat dengan Bapa, dan Allah yang benar dari Allah yang benar - memasuki dunia ini dengan mengenakan daging manusia dan jiwa manusia. Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia. Dalam pribadi ilahi-Nya terdapat sekaligus kodrat ilahi dan kodrat manusiawi. Bunda Maria tidak menjadikan pribadi ilahi Yesus, yang telah ada bersama Bapa dan Roh Kudus dari kekekalan, “Ia, yang dikandungnya melalui Roh Kudus sebagai manusia dan yang dengan sesungguhnya telah menjadi Puteranya menurut daging, sungguh benar Putera Bapa yang abadi, Pribadi kedua Tritunggal Mahakudus. Gereja mengakui bahwa Maria dengan sesungguhnya Bunda Allah [Theotokos, yang melahirkan Allah].” (Katekismus Gereja Katolik, no. 495). Seperti dicatat oleh St. Yohanes, <i>“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. ” (Yoh 1:14).</i></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Oleh karena alasan ini, pada masa awal sejarah Gereja, Bunda Maria digelari “Bunda Allah.” <a href="http://yesaya.indocell.net/id239_st__yohanes_krisostomus.htm" target="_top" title="Berjalan bersama Para Kudus: September"><u>St. Yohanes Krisostomus</u></a> (wafat thn 407), misalnya, menggubah dalam Doa Syukur Agung Misanya, suatu madah untuk menghormati Bunda Maria: “Sungguh, semata-mata guna memaklumkan bahwa engkau terberkati, ya Bunda Allah, yang paling terberkati, yang sepenuhnya murni dan Bunda Allah kami. Kami mengagungkan engkau yang lebih terhormat daripada kerubim dan lebih mulia secara tak bertara daripada serafim. Engkau, yang tanpa kehilangan keperawananmu, melahirkan Sabda Tuhan. Engkau yang adalah sungguh Bunda Allah.”</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Namun demikian, keberatan atas gelar “Bunda Allah” muncul pada abad kelima akibat adanya kebingungan mengenai misteri inkarnasi. Nestorius, Uskup Konstantinopel (thn 428-431), mengajukan keberatan yang utama. Ia mengatakan bahwa Bunda Maria melahirkan Yesus Kristus, seorang manusia biasa, titik. Kepada manusia ini dipersatukan pribadi Sabda Allah (Yesus Ilahi). Persatuan dua pribadi ini - Kristus yang manusia dan Sabda Ilahi - merupakan sesuatu yang “luhur dan unik”, tetapi hanya suatu kebetulan belaka. Pribadi ilahi tinggal dalam pribadi manusia “sebagai bait”. Melanjutkan jalan pikirannya, Nestorius menegaskan bahwa Yesus manusia wafat di salib, tetapi tidak demikian dengan Yesus ilahi. Jadi, Bunda Maria bukanlah “Bunda Allah,” melainkan sekedar “Bunda Kristus” - Yesus manusia. Apakah membingungkan? Memang, akibat dari pemikiran tersebut adalah membagi Kristus menjadi dua pribadi dan menyangkal inkarnasi.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">St. Sirilus, Uskup Alexandria (wafat thn 440) menyangkal pendapat Nestorius dengan mengatakan, “Bukannya seorang manusia biasa pertama-tama dilahirkan oleh Santa Perawan, dan kemudian sesudahnya Sabda turun atasnya; melainkan, bersatu dengan daging dalam rahim, [Sabda] mengalami kelahiran dalam daging, kelahiran dalam daging adalah kelahiran-Nya sendiri…” Pernyataan ini menegaskan keyakinan yang dikemukakan dalam paragraf pertama - Bunda Maria adalah sungguh Bunda Allah.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Pada tanggal 22 Juni 431, Konsili Efesus bersidang guna menyelesaikan perdebatan ini. Konsili memaklumkan, “Barangsiapa tidak mengakui bahwa Imanuel adalah sungguh Allah dan karenanya Santa Perawan adalah Bunda Allah [Theotokos] (sebab ia melahirkan menurut daging Sabda Allah yang menjadi daging), dikutuk Gereja.” Oleh sebab itu, Konsili secara resmi memaklumkan bahwa Yesus adalah satu pribadi ilahi, dengan dua kodrat - manusiawi dan ilahi - dipersatukan dalam persekutuan yang sempurna. Kedua, Efesus menegaskan bahwa Bunda Maria dapat secara tepat digelari Bunda Allah: Maria bukanlah Bunda Allah Bapa, atau Bunda Allah Roh Kudus; melainkan ia adalah Bunda Allah Putra - Yesus Kristus, sungguh Allah sejak kekekalan, yang masuk ke dalam dunia ini dengan menjadi sungguh manusia. Konsili Efesus memaklumkan Nestorius sebagai bidaah sesat dan Kaisar Theodosius memerintahkan agar ia diusir dan dibuang. (Menariknya, suatu Gereja Nestorian kecil masih ada hingga sekarang di Irak, Iran dan Siria.)</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Peristiwa inkarnasi sungguh merupakan suatu misteri yang tak terpahami. Gereja menggunakan bahasa yang sangat tepat - sekalipun filosofis - guna mencegah kebingungan dan kesalahpahaman. Karena kita baru saja merayakan Hari Raya Natal dan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, baiklah kita merenungkan misteri agung ini secara lebih mendalam tentang bagaimana Juruselamat Ilahi kita masuk ke dalam dunia ini dengan mengambil rupa manusia kita, demi membebaskan kita dari dosa. Patutlah kita senantiasa merenungkan serta berusaha mengikuti teladan mulia Bunda Maria, yang mengatakan, <i>“Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”</i></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Hendaknya kita tidak pernah melupakan bahwa Bunda Maria adalah sungguh “bunda”. Bunda Maria bukanlah sekedar sarana fisik belaka dengan mana Kristus masuk ke dalam dunia ini, melainkan ia juga seorang bunda dalam arti sepenuhnya. Sebagai seorang bunda, ia senantiasa ingin menghadirkan Putranya kepada yang lain dan menghantar mereka kepada Putra Ilahinya. Dalam Injil, ia menghadirkan Yesus kepada para gembala, para majus, Nabi Simeon dan Hana, dan juga dalam perjamuan nikah di Kana. Ia rindu melakukan hal yang sama bagi tiap-tiap kita. Ketika Kristus wafat di salib, berdiri di sana Bunda-Nya, Maria, dan St. Yohanes Rasul; Yesus berkata kepada Maria,<i>“Ibu, inilah, anakmu!”</i> mempercayakan bunda-Nya yang janda ke dalam pemeliharaan St. Yohanes; dan kepada St. Yohanes, <i>“Inilah ibumu!” (Yoh 19:26-27).</i> Sesuai tradisi, kita senantiasa yakin bahwa dengan itu Yesus memberikan Bunda Maria sebagai Bunda kepada Gereja seluruhnya dan kepada kita masing-masing.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Keyakinan ini dengan sangat indah dijelaskan melalui pesan <a href="http://yesaya.indocell.net/id62.htm" target="_top" title="Santa Perawan Maria dari Guadalupe"><u>Bunda Maria di Guadalupe</u></a>, di mana Santa Perawan menampakkan diri kepada <a href="http://yesaya.indocell.net/id256_b__juan_diego.htm" target="_top" title="Berjalan bersama Para Kudus: Desember"><u>St. Juan Diego</u></a> pada tahun 1531. Pada tanggal 9 Desember, Bunda Maria mengatakan, “Ketahuilah dengan pasti, engkau yang terkecil dari antara anak-anakku, bahwa akulah Santa Perawan Maria yang tak bercela, Bunda Yesus, Allah yang benar, yang melalui-Nya segala sesuatu beroleh hidup, Tuhan atas segala yang dekat maupun yang jauh, Tuan atas surga dan bumi. Merupakan kerinduanku yang terdalam bahwa sebuah kapel dibangun di sini untuk menghormatiku. Di sini aku akan menunjukkan, aku akan menyatakan, aku akan melimpahkan segenap cintaku, kasih sayangku, pertolonganku dan perlindunganku kepada segenap manusia. Akulah bundamu yang berbelas kasih, bunda yang berbelas kasih dari kalian semua yang hidup rukun di negeri ini, dan dari segenap umat manusia, dari segenap mereka yang mengasihiku, dari mereka yang berseru kepadaku, dari mereka yang mencariku, dan dari mereka yang menaruh harapannya padaku. Di sini aku akan mendengar isak-tangis mereka, keluh-kesah mereka, dan aku akan menyembuhkan serta meringankan segala beban derita, kesulitan-kesulitan dan kemalangan-kemalangan mereka.”</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Kemudian pada tanggal 12 Desember, Bunda Maria mengatakan, “Dengarkanlah dan camkanlah dalam hatimu, putera kecilku terkasih: janganlah kiranya sesuatu pun mengecilkan hatimu, melemahkan semangatmu. Janganlah kiranya sesuatu pun membimbangkan hatimu ataupun tekadmu. Juga, janganlah takut akan segala penyakit ataupun pencobaan, kekhawatiran ataupun penderitaan. Bukankah aku di sini, aku yang adalah bundamu? Bukankah engkau ada dalam naungan dan perlindunganku? Bukankah aku ini sumber hidupmu? Bukankah engkau ada dalam naungan mantolku, dalam dekapan pelukanku? Adakah sesuatu lain yang engkau butuhkan?” Pesan-pesan indah ini menegaskan peran Bunda Maria sebagai Bunda Allah dan Bunda kita.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Sementara kita mengawali tahun yang baru, marilah kita berpegang pada teladan Bunda Maria dan mempercayakan diri pada doa-doanya bagi kita. Kiranya kita senantiasa datang kepadanya sebagai Bunda kita sendiri, sambil memohon, “Bunda Maria yang Tersuci, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Amin.”</span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><span style="color: #990033; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>* </b></i></span><i>Fr. Saunders </i><i>is </i><i>pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls and a professor of catechetics and theology at Notre Dame Graduate School in Alexandria</i><i>.</i></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="16" hspace="0" src="http://yesaya.indocell.net/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>sumber : “Straight Answers: </i><i>Mary: True Mother of God</i><i>” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; </i><i>Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved</i><i>; www.catholicherald.com</i></span></div><br />
<div><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan</i>: <i><b>“diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin The Arlington Catholic Herald.”</b></i></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-56317841919091420402011-09-25T20:34:00.000+07:002011-09-25T20:34:21.880+07:00Siapa Maria Magdalena?<div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #006633; font-size: medium;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">oleh: P. William P. Saunders *</span></i></span></div><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #006633; font-size: medium;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></i></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-2vVL-M7Ce4o/Tn8ttPgCaLI/AAAAAAAAAVs/liedY1S8LkI/s1600/48d5e0b0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="http://3.bp.blogspot.com/-2vVL-M7Ce4o/Tn8ttPgCaLI/AAAAAAAAAVs/liedY1S8LkI/s320/48d5e0b0.jpg" width="320" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: #cccc99; color: #006633; font-size: medium;"><i><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></i></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: #cccc99; color: #080000;"></span><br />
<div style="margin-top: 3px; text-align: center;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i>Apakah Maria Magdalena adalah perempuan yang sama yang disebut sebagai pezinah dalam Injil, perempuan yang mengurapi Yesus, dan saudari Marta dan Lazarus?</i></span></div><div style="margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;"><i>~ seorang pembaca di Sterling</i></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Perdebatan mengenai identitas St. Maria Magdalena telah berlangsung sejak masa Gereja Perdana. Dalam Injil, ada tiga tokoh yang diperbincangkan dalam perdebatan ini: Maria Magdalena, seorang pengikut Kristus (Yoh 20:11-18); perempuan berdosa yang tak disebutkan namanya (Luk 7:36-50), dan Maria dari Betania, saudari Marta dan Lazarus (Luk 10:38-42). Di Barat, terutama sejak masa Paus St. Gregorius Agung, ketiga tokoh tersebut selalu diidentifikasikan sebagai St. Maria Magdalena. Namun demikian, di Timur, ketiga tokoh itu tetap merupakan tokoh yang berbeda, dengan pesta terpisah untuk St. Maria Magdalena dan St. Maria dari Betania.St. Ambrosius, St. Hieronimus, St. Agustinus, St. Albertus Agung dan St. Thomas Aquinas, semuanya tidak menetapkan keputusan akhir.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Jadi, mengapa Paus St. Gregorius menyatukan ketiga “tokoh” tersebut? Pertama, kita perlu memeriksa keterangan-keterangan khusus sehubungan dengan perempuan bernama “Maria Magdalena” seperti yang dicatat dalam Injil. Ia adalah salah seorang dari perempuan-perempuan yang menyertai Yesus dan para rasul: <i>“</i><i>Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.” </i><i>(Luk 8:1-3)</i>. (Injil St. Markus menegaskan bahwa Kristus telah mengusir tujuh setan dari Maria Magdalena (Mrk 16:9)).</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Maria Magdalena juga berdiri di kaki salib pada saat penyaliban (bdk Mrk 15:40, Mat 27:56, dan Yoh 19:25).</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Ia juga menjadi saksi pada pemakaman Kristus, dan pada hari Minggu Paskah merupakan orang pertama yang mendapati makam kosong dan kemudian orang pertama yang melihat Kristus yang Bangkit (bdk Yoh 20:1-18).</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Setelah mendapatkan keterangan-keterangan spesifik mengenai Maria Magdalena, langkah kedua adalah meneliti apakah Maria Magdalena mungkin juga adalah perempuan berdosa yang diceritakan dalam Injil St. Lukas (Luk 7:36-50). Ingat bagaimana perempuan berdosa itu masuk ke rumah Simon orang Farisi. Ia menangis dan air matanya membasahi kaki Yesus. Ia mengurapi kaki-Nya dengan minyak wangi serta mengeringkannya dengan rambutnya. Simon orang Farisi berkata kepada dirinya sendiri,<i>“Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa,”</i> suatu keterangan yang jelas bahwa perempuan ini adalah orang tersingkir karena dosa yang amat serius seperti zinah atau hubungan di luar pernikahan. Pada akhir kisah, Yesus mengampuni perempuan berdosa itu.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Peristiwa ini merupakan bagian dari pewartaan Yesus di daerah Danau Galilea. Juga, segera sesudah pernyataan pengampunannya dalam Lukas 7:50, Maria Magdalema disebut dengan namanya sebagai pengikut Yesus dan diidentifikasikan sebagai <i>“yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat” (Luk 8:1-3).</i> Perlu diingat bahwa Magdalena berasal dari kata Magdala. Magdala, terletak di pesisir Danau Galilea dekat Tiberias, merupakan kota makmur yang terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Bangsa Romawi menghancurkan kota ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam pemberontakan bangsa Yahudi.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Yang menarik, dalam Talmud (= ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah istilah “rambut keriting perempuan,” yang berarti seorang pezinah. Meskipun perempuan berdosa dalam Lukas 7 tidak secara khusus diidentifikasikan sebagai Maria Magdalena <i>“yang darinya diusir tujuh setan” </i>seperti dinyatakan dalam Lukas 8, orang dapat dengan mudah menarik kesimpulan demikian, seperti juga Paus St. Gregorius. Lagipula, tradisi Gereja perdana pun menguatkan hubungan ini.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Langkah ketiga dan yang lebih sulit dalam penelitian ini adalah menyelidiki apakah Maria Magdalena mungkin adalah Maria dari Betania. Menyusul Lukas bab 8, injil bab sembilan dan sepuluh menceritakan kisah-kisah seperti mukjizat penggandaan roti, Transfigurasi, pengusiran roh jahat dari seorang anak yang kerasukan setan, dan pengajaran tentang pemuridan. Kristus kemudian melanjutkan perjalanan ke <i>“sebuah kampung”</i> (yaitu Betania, meskipun tidak disebutkan oleh Lukas) ke rumah Marta, yang<i>“mempunyai seorang saudara yang bernama Maria”</i> (bdk Luk 10:38-42). Di sana Marta mempersiapkan jamuan bagi Yesus.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Injil St. Lukas tidak secara istimewa mengidentifikasikan Maria Magdalena sebagai Maria dari Betania, Injil St. Yohanes membantu kita mengatasi masalah ini. Dalam Yohanes 12:1-11, Yesus tiba di Betania <i>“tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.”</i> Marta melayani dalam perjamuan. Maria mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan menyeka kaki-Nya dengan rambutnya. Harap ingat bahwa peristiwa ini berbeda dengan peristiwa perempuan berdosa yang mengurapi kaki-Nya di rumah Simon orang Farisi dalam Lukas 7; namun demikian, tindakan yang sama dalam kedua peristiwa tersebut mendorong kita untuk menarik kesimpulan akan pelaku yang sama, yaitu Maria Magdalena.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Lagipula, dalam Yohanes 11, dalam peristiwa sebelumnya di mana Yesus membangkitkan Lazarus dari orang mati, Injil mencatat,<i>“Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.” (Yoh 11:1-2)</i>. Di sini Maria diidentifikasikan sebagai ia yang meminyaki kaki Kristus. Sementara sebagian orang berpendapat bahwa pengidentifikasian dalam Yohanes 11 merujuk kepada pengurapan berikutnya seperti dicatat dalam Yohanes 12, mengapakah Yohanes merasa perlu memberikan keterangan demikian jika kisah dalam Yohanes bab 11 langsung bersambung dengan kisah dalam Yohanes 12? Kelihatannya, pengidentifikasian tersebut menunjuk kepada tindakan sebelumnya, yaitu kisah di rumah Simon orang Farisi.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Jika argumentasi ini benar, maka Maria Magdalena, perempuan berdosa yang bertobat, dan Maria dari Betania adalah orang yang sama. Tentu saja, kita masih ditinggalkan dengan sedikit kabut misteri. Namun demikian, saya pribadi sependapat dengan Paus St. Gregorius, yang menyimpulkan bahwa perempuan yang disebut Lukas sebagai perempuan berdosa, yang disebut Yohanes sebagai Maria (dari Betania), adalah yang kita yakini sebagai Maria yang darinya telah diusir tujuh roh jahat menurut Markus. St. Maria Magdalena, perempuan berdosa yang telah bertobat, yang memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus, yang berdiri dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang bangkit, adalah teladan yang mengagumkan bagi setiap orang beriman.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Gereja menghormati Maria Magdalena sebagai seorang kudus dan menjadikannya teladan bagi setiap orang Kristen yang dengan tulus hati berjuang mengejar kekudusan. Paus St. Gregorius memaklumkan keteladanan St. Maria Magdalena: seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus.</span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">“Ketika Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian ayat selanjutnya mengatakan; <i>“Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah,”</i> dan selanjutnya: <i>“tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis.”</i></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: small;">Patutlah kita merenungkan sikap Maria dan cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap mencari Dia yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis; terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang dikiranya telah diambil orang. Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang tinggal untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia. Karena ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan kepada kita: <i>“orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”</i></span></div><br />
<div align="LEFT"></div><div style="margin-top: 3px; text-align: right;"><span style="color: black; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: small;"><b>~ d</b><b>ari homili Paus </b><b>St. Gregorius Agung</b></span></div><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><span style="color: #006633; font-family: Tahoma; font-size: medium;"><i><b>* </b></i></span><i>Fr. Sau</i><i>nders is </i><i>pastor of Our Lady of Hope Parish in Potomac Falls</i><i>.</i></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="14" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>sumber : “Straight Answers: </i><i>Mary Magdalene</i><i>” by Fr. William P. Saunders; Arlington Catholic Herald, Inc; </i><i>Copyright ©2003 Arlington Catholic Herald. All rights reserved</i><i>; www.catholicherald.com</i></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="6" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>tambahan: </i><i>“Mary Magdalen”; www.catholic-forum.com</i></span></div><div><img align="bottom" border="0" height="6" hspace="0" src="http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/1x1.gif" vspace="0" width="1" /></div><div style="margin-top: 3px;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: small;"><i>diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan: “</i><i><b>diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin</b></i><i><b>The Arlington Catholic Herald.</b></i><i>”</i></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-74658806588163157882011-09-12T11:33:00.000+07:002011-09-12T11:33:15.093+07:00Katedral dalam Masjid Hanya Ada di Andalusia<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">disadur dari: <a href="http://dahsyatweb.blogspot.com/2011/09/katedral-dalam-masjid-hanya-ada-di.html">http://dahsyatweb.blogspot.com/2011/09/katedral-dalam-masjid-hanya-ada-di.html</a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-t4aFZcbhx0w/Tm2LQM32WfI/AAAAAAAAAVo/1g_qrMGjjZc/s1600/29042004travandalusia2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-t4aFZcbhx0w/Tm2LQM32WfI/AAAAAAAAAVo/1g_qrMGjjZc/s1600/29042004travandalusia2.jpg" /></span></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Andalusia daerah sebelah Selatan Spanyol, memiliki gedung-gedung luar biasa indah untuk dikunjungi. Gedung-gedung cantik ini adalah perpaduan arsitektur Arab dan Kristen yang kental. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Maklumlah, Spanyol pernah berada di bawah ajaran Katolik, kemudian dikuasai negeri Arab, hingga diambil alih lagi oleh Katolik. Maka, pergilah ke Andalusia dan temukan tempat-tempat istimewa mulai dari gereja sampai ke bekas benteng pertahanan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Katedral Aljama, Cordoba, adalah salah satu bangunan yang paling memesona yang bisa dilihat. Berbeda dari gereja katedral pada umumnya, yang satu ini dibangun di dalam masjid. Bisa dibayangkan betapa uniknya bangunan satu ini. Sejarahnya bermula pada tahun 785, ketika Abd ar-Rahman I, raja Andalusia pada waktu itu, memproklamirkan pembuatan masjid Aljama di lokasi gereja San Vicente. Ketika kekuatan region Andalusia terus menguat pada zaman itu, masjid ini juga semakin diperluas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Awalnya Hisham I menambah kolam dan menara. Kemudian 40 tahun kemudian Abd ar-Rahman II memperluas masjid menjadi dua kali lebih besar. Pada tahun 951, Abd Ar-Rahman III membentuk menara baru dan meluaskan taman ke sebelah utara. Kemudian anaknya, al-Hakam II melanjutkan perluasan lagi dengan dua belas kolom baru yang dianggap sebagai perluasan paling signifikan. Yang terakhir adalah perluasan ke sebelah timur yang dilakukan al-Mansur pada akhir abad ke-10.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Terdiri dari 3 elemen, taman (sahn), ruang berdoa (liwan) dan menara muazin, masjid ini total mempunyai luas 23,400 m2 dengan 850 buah pilar yang dibangun dari batu granit dan marmer. Al Quran disimpan di dalam Mihrab yang didesain dengan mosaik berwarna emas.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Yang unik dari masjid ini adalah kiblat dari tembok suci yang tidak menghadap ke Mekah. Tembok dibangun dari utara ke selatan dan dibagi antara selatan dan timur. Kontroversi muncul ketika Al-Hakam II merencanakan untuk membetulkan kesalahan ini sampai seorang cendikiawan tinggi Islam mengeluarkan pesan, "He who follows tradition, does right; he who gives himself to novelties will fail". Akhirnya niat Al-Hakam II diurungkan.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Mulai abad ke-13 banyak perubahan pada masjid ini akibat pengaruh Kristen yang kembali menguasai Andalusia. Pada tahun 1236, raja Ferdinand menginginkan agar Aljama diubah menjadi gereja. Akhirnya Villaviciosa Chapel dibangun oleh Alfonso X di tengah-tengah masjid Aljama ini. </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Selama bertahun-tahun katedral dibangun oleh arsitek dan seniman terkemuka Spanyol. Selain kapel-kapel ini, pintu-pintu masuk baru juga dibangun, di antaranya Puerta de Santa Catalina di sebelah timur taman kemudian menambah menara Alminar setinggi 93m.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pada awalnya pembangunan katedral di tempat masjid ini sempat menimbulkan kontroversi. Ada yang beranggapan pembangunan katedral ini mengganggu keutuhan bangunan yang sebenarnya, karakter dan arti sebenarnya. Tapi ada juga yang beranggapan dengan dibangunnya katedral ini bukannya merusak malah melindungi keutuhan gedung.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Apa pun pendapat yang terjadi dulu, sekarang Cordoba memetik hasilnya, katedral ini disebut-sebut sebagai katedral paling unik dan terindah di dunia akibat perpaduannya dengan arsitektur Islam dari masjid Aljama. Detail-detail desain Arab dari masjid yang bertemu dengan Gothic-nya katedral menjadikan katedral Cordoba ini salah satu tempat yang tidak ada duanya di dunia.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Casa de Pilatos, Sevilla, Saksikan keajaiban dari masa lalu, gabungan dari mistiknya Yunani, Romawi yang legendaris tanpa melupakan akar dari Spanyol sendiri di Casa de Pilatos ini.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bermula pada akhir abad ke-15, Don Pedro Enriquez, Wali Kota Andalusia dan istrinya Doña Catalina de Rivera membangun rumah ini sebagai tempat tinggal. Anak mereka, Don Enríquez de Rivera, Marquis dari Tarifa meninggalkan Eropa untuk pergi ke Yerusalem. Dua tahun kemudian ia kembali ke Seville. Saat itulah ia membuat perubahan pada tempat tinggalnya.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kagum dengan arsitektur renaissance dari Italia, Marquis mengambil mengambil pengaruh rennaisance dan Medieval untuk istananya ini, tapi tetap mencerminkan desain khas Andalusia. Sejak perombakan ini, bangunan ini kemudian disebut Rumah Pilate (Casa de Pilatos) karena menyerupai rumah Pontius Pilatus di Yerusalem.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Karakter romantis dari rumah ini yang paling menarik dicerminkan di serambi (patio) utama dengan peninggalan arkeologi berupa tiga patung marmer antik Romawi dan satu dari Athena, Yunani dari tahun 5 sebelum masehi dengan air mancur di tengah-tengah serambi. Tembok-tembok di rumah ini juga dihiasi kerajinan keramik abad ke-16 khas Andalusia. Pengunjung juga bisa melihat ukiran-ukiran yang menghiasi langit-langit kayu di rumah ini. Dari patio utama pengunjung kemudian bisa memasuki taman yang disebut-sebut sebagai terindah di Sevilla, disejajarkan dengan taman di Alcazar.</span>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-78994436709340230212011-08-23T20:26:00.000+07:002011-08-23T20:26:25.100+07:00Muslim-Kristen Berbuka Bersama di California<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">disadur dari: <a href="http://www.perisai.net/agama/muslimkristen_berbuka_bersama_di_california">http://www.perisai.net/agama/muslimkristen_berbuka_bersama_di_california</a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-aHKE-hORprk/TlOqdiDlzoI/AAAAAAAAAVE/GbToxPGiPXA/s1600/20110822110721_muslimkristen_berbuka_bersama_di_california.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="http://1.bp.blogspot.com/-aHKE-hORprk/TlOqdiDlzoI/AAAAAAAAAVE/GbToxPGiPXA/s320/20110822110721_muslimkristen_berbuka_bersama_di_california.jpg" width="320" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"></span></span><br />
<div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"><span class="logoart" style="color: #0180c4; font-variant: small-caps; font-weight: bold;">Perisai.net</span> - ADA yang spesial pada acara buka bersama di San Gabriel Valley, Rowland Heights Sabtu (20/8) kemarin. Islamic Center yang terletak di negara bagian California, Amerika Serikat, tersebut mengadakan acara buka puasa bersama dengan mengundang sejumlah umat Kristen.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Ratusan orang Muslim dan Kristen terlihat menikmati hidangan yang disediakan dalam acara tersebut. "Sangat menyenangkan melihat orang-orang dari berbagai tempat datang berbuka bersama kami," ujar Presiden San Gabriel Valley, Arif Rizvi seperti dilansir <em>Pasadena Star-News</em>.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Beberapa pejabat terlihat datang ke tempat tersebut di antaranya adalah anggota kongres, Gary Miller, R-Brea, serta sejumlah anggota dewan dari Walnut dan Diamond Bar. Pidato utama pada acara tersebut dibacakan oleh Sheriff Los Angeles County, Lee Baca.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Saat ini, Islamic Center San Gabriel Valley yang terletak di 19164 E, Walnut Drive North tersebut sedang menjalani pembangunan besar-besaran. Bangunan itu rencananya akan dibuka Februari atau Maret tahun depan.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Sekretaris San Gabriel Valley, Ashraf Jakvani, mengatakan Islamic Center tersebut telah berubah wujud menjadi bangunan segi empat setinggi 40 ribu kaki, dilengkapi dengan tiga lantai utama. Sebelumnya, tempat tersebut hanyalah bangunan setinggi 8.000 kaki dengan sebuah lantai utama yang telah dipakai selama lebih dari 30 tahun.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Baca, yang menyebut dirinya sebagai seorang Katolik yang lemah, mengatakan kerjasama serta pengertian antar agama merupakan nilai yang sangat fundamental bagi Amerika. "Tiap kali seseorang dengan keyakinan tertentu bergabung dengan seseorang dari keyakinan lain, Amerika menjadi lebih kuat. Hal itu juga menandakan segala sesuatunya bisa menjadi lebih baik," kata Baca.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">Setelah menikmati hidangan buka puasa, orang-orang Muslim melaksanakan shalat. Sedangkan orang-orang non-Muslim diundang untuk melihat praktek tersebut. []</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"><span style="font-variant: small-caps;">© Republika</span></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-55891387487678216802011-08-23T20:23:00.000+07:002011-08-23T20:23:25.210+07:00Dialog Bantu Muslim-Non Muslim Amerika Saling Memahami<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">disadur dari: <a href="http://www.perisai.net/agama/dialog_bantu_muslimnon_muslim_amerika_saling_memahami">http://www.perisai.net/agama/dialog_bantu_muslimnon_muslim_amerika_saling_memahami</a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; line-height: 12px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></span><br />
<div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span class="logoart" style="color: #0180c4; font-variant: small-caps; font-weight: bold;">Perisai.net</span> - SEORANG perempuan tengah memperbaiki kerudung di kepalanya. Sesekali melihat cermin yang ia bawa. Nama perempuan itu Magali Curiel, seorang Kristen, warga Curaco, sebuah kota di salah satu negara Karabia.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Curiel tengah menghadiri, perayaan 17 tahun hari Kemanusiaan di Islamic Center of Pittsburgh, sebuah acara yang dimaksudkan untuk membangun pemahaman antara Muslim dan Non Muslim. "Sebelum saya datang, oleh teman, saya dianggap gila untuk pergi ke sebuah acara orang Islam," paparnya seperti dikutip <em>PostGazzete.com</em>, Selasa (23/8).</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sedari awal, ia sudah niat untuk menghadiri acara tersebut guna mengetahui informasi lebih lanjut tentang Muslim dan Islam. "Ada kesalapahaman," katanya. Dalam acara itu, hadir 650 orang dari berbagai kepercayaan yang mendengarkan pemaparan hukum Islam oleh Imam Ramez Islamobouli, Pengajar hukum Islam, pusat studi Islam dan Arab di Case Western Reverse University, Cleveland.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menurut Imam Islamic Center, Abdusamih Tadese, mengatakan topik itu dipilih karena pertanyaan tentang Syariah menarik rasa penasaran dari banyak warga AS. Ia mengatakan secara harfiah syariah bermakna dari kewajiban Muslim terhadap tetangga mereka.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tahun lalu, komite Yahudi Pittsburgh menggelar program antar agama di Aula Social Rodef Shalam, yang mana sekitar 70 siswa dari, Yahudi, Islam, Hindu, Protestan, dan agama Katolik datang bersama-sama. "Beberapa tahun yang lalu, saya takut Muslim," kata Deborah Fidel, Direktur Eksekutif Komite Yahudi Pittsburgh.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Suatu hari saya mendengar mereka [Muslim] berbicara tentang diskriminasi nyatanya, mereka begitu menderita, dan saya duduk di sana dan mendengarkan, sekaligus menyadari cerita mereka sama dengan nenek moyang kami," kata dia.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Semenjak malam itu, Deborah memutuskan untuk berhenti berbicara soal Muslim dan mulai mendengarakan dan menjadi bagian dari solusi bukan masalah. Deborah, berada di antara lima orang yang dihormati oleh Islamic Center yang diundang untuk mempererat hubungan antara Muslim dan Non Muslim. </span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Keempat orang lainnya, uskup David Zubik, Keuskupan Katolik Pittsburgh, Lois Campbell, Direktur Eksekutif Antar keyakinan, Gleen Grayson, dan Jaksa untuk Distrik Barat Pennysylvania, David J Hickton Sammar Barakat, Muslim dari North Oakland, mengatakan ini adalah pertama kalinya dia berpartisipasi dalam sebuah acara yang membantu orang-orang saling memahami.</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">"Ini adalah kesempatan bagus untuk menjadi bagian dalam suatu acara. Karena memberikan kesempatan untuk bertanya tentang Islam," pungkas dia. []</span></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"></div><div style="color: #333333; line-height: 14px; margin-bottom: 2px; margin-right: 10px; margin-top: 10px; text-align: justify; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><span style="font-variant: small-caps;">© Republika</span></span></div>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-73249751474025979752011-08-23T20:05:00.000+07:002011-08-23T20:05:31.265+07:00Di Memphis, Islam-Kristen Rekreasi Bersama<span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"></span><br />
<div style="color: black; font: normal normal normal 15px/normal georgia, arial, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Disadur dari: <span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><a href="http://hminews.com/news/di-memphis-islam-kristen-rekreasi-bersama/">http://hminews.com/news/di-memphis-islam-kristen-rekreasi-bersama/</a></span></span></div><div style="color: black; font: normal normal normal 15px/normal georgia, arial, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-67frQYCLF5U/TlOlYBPC7yI/AAAAAAAAAVA/H87Xz4K0MPo/s1600/MEMPHIS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-67frQYCLF5U/TlOlYBPC7yI/AAAAAAAAAVA/H87Xz4K0MPo/s1600/MEMPHIS.jpg" /></span></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Pluralisme di Amerika Serikat</span></td></tr>
</tbody></table><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;"><div style="color: black; font: normal normal normal 15px/normal georgia, arial, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">HMINEWS- Inilah wujud toleransi yang tengah ditumbuh suburkan di Tennesse, Memphis, Amerika Serikat. Ketiadaan masjid tak membuat umat Muslim shalat di trotoar jalan pada hari Jumat. Beberapa gereja besar di sana, mengikhlaskan aulanya digunakan sebagai tempat shalat Jumat.</div><div style="color: black; font: normal normal normal 15px/normal georgia, arial, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Gereja-gereja yang membuka diri umumnya yang tergabung dalam Christ United Methodist Church. <em>Christianity Today </em>menunjuk Gereja Heartsong di Cordova, Tennessee, di mana Steve Stone mengundang muslim tetangga gereja untuk menggunakan tempat mereka sebagai masjid darurat bagi kegiatan Ramadan karena Islamic Center tengah diperbaikini. Hal yang sama juga dilakukan Aldersgate, gereja Methodist Amerika di Arlington, Virginia, di mana jemaat Islam disambut untuk menggunakan ruang gereja untuk shalat Jumat selama beberapa ulan.</div><div style="color: black; font: normal normal normal 15px/normal georgia, arial, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Muslim-Kristen juga kerap melakukan kegiatan sosial bersama. Misalnya saja, membantu kaum papa saat Natal bulan lalu. Mereka juga beberapa kali bertamasya bersama.</div><div style="color: black; font: normal normal normal 15px/normal georgia, arial, sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Namun, langkah ini diprotes beberapa warga Kristen. Menurut mereka, adalah ceroboh menyerahkan kunci pada nonKristen untuk beribadah di salah satu bangunan mereka. “Cinta berarti memimpin orang kepada Yesus, tidak membantu dan bersekongkol dengan agama yang berbeda. Dan ada berbagai cara untuk menunjukkan persaudaraan,” kata seorang warga, seperti dikutip <em>Christianity Today.[]ABNA/rep</em></div></span></span>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-62523648854367730182011-08-23T15:56:00.000+07:002011-08-23T15:56:08.992+07:00Soekarno Loves Jesus Christ<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif; font-size: x-small;">disadur dari: <a href="http://ourunity.blogspot.com/2010/01/soekarno-loves-jesus-christ.html">http://ourunity.blogspot.com/2010/01/soekarno-loves-jesus-christ.html</a></span><br />
<br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'Trebuchet MS', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus5.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #225588; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="216" src="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus5.jpg" style="border-bottom-color: rgb(187, 187, 187); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(187, 187, 187); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(187, 187, 187); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(187, 187, 187); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="320" /></a></div><b><i>*) Indonesia pernah berwajah cantik memperagakan kehidupan beragama yang indah. Entah mengapa, paras menawan itu meluntur dan memburuk dilihat banyak orang.</i></b><br />
<br />
<b>BULAN Mei, Vatikan sedang disiram sengatan matahari terik sepanjang hari di musim panas tahun 1959. Cuaca cukup menyengat untuk ukuran kota Vatikan yang mungil itu. Hari Kamis pagi pada 14 Mei 1959, Vatikan kedatangan seorang tamu jauh. Dia datang disambut dengan upacara megah oleh para prajurit berseragam kebesaran a la Eropa abad pertengahan. Bahkan beberapa prajurit senior berpakaian besi seperti serdadu Romawi, karena ini menyambut sebuah kunjungan resmi seorang presiden negara besar ke negara terkecil di dunia.</b><br />
<br />
Bagai seorang pangeran dari “somewhere from the East” dengan gaya berpakaian khas bertopi hitam yang menjadi cirinya di kepala. Dia datang dengan rombongan besar. Mereka tiba dengan 9 mobil yang mengantar mereka untuk beraudiensi dengan Paus Johannes XXIII, pemimpin spiritual umat Katolik sejagat yang bertubuh tambun.<br />
<br />
Tepat pukul 7.50, sang tamu dengan berpakaian jas lengkap putih-putih, datang sambil mengempit tongkat kesayangannya di lengan atas tangan kiri. Di lehernya tergantung medali ukiran beruntai kuning emas. Dia tampak seperti sudah biasa datang Ruang Clementine atau Clement VIII Pax V, sebuah ruangan kecil dalam kompleks negara seluas lapangan golf itu, tempat pemimpin Gereja Katolik itu menerima tamu-tamu resminya. Ini kunjungannya kedua ke tempat pusat rohani umat Katolik sebumi setelah 3 tahun.<br />
<br />
Tamu itu seorang pemimpin negara berpenduduk umat Islam terbesar sejagat, sowan ke pemimpin umat Katolik juga sejagat. Presiden Soekarno bertamu kepada Paus Johannes XXIII. Sang pemimpin umat Katolik yang bernama Kardinal Angelo Giuseppe Roncalli itu, agak senang mendapat tamu jauh dari sebuah negeri muslim, meski ia belum setahun menduduki tahta suci di Vatikan. Ia memberi penghargaan tinggi kepada tamunya dan juga anggota rombongannya, berupa kotak kecil yang diterima secara bergiliran satu per satu.<br />
<br />
<b>3 PAUS 8 TAHUN</b><br />
<br />
<i>Mengapa Soekarno sering berkunjung ke pusat agama Katolik sedunia itu? Sering?</i><br />
<br />
Ya, untuk ukuran dan skala seorang Soekarno, bertandang ke Vatikan dan menemui paus, bisa dibilang sering. Pertemuannya dengan Johannes XXIII adalah yang kedua baginya menemui seorang paus. Sebelumnya pada Rabu 13 Juni 1956, dalam rangka tur keliling dunianya, dia pertama kalinya menginjakkan kaki di Vatikan dan menemui Paus Pius XII, yang juga bangga didatangi seorang pemimpin sebuah negeri muslim dari jauh berantah. Sang tamupun mendapat pujian dan kehormatan atas kedatangannya itu.<br />
<br />
Hanya 10 tahun baru memimpin bangsa baru, Soekarno ingin menunjukkan bahwa takdirnya memimpin bangsa sangat majemuk ia jalankan dengan baik. Dia bukan bagai seorang raja atau pangeran yang memimpin negeri homogen dalam budaya dan agama, seperti raja, sultan atau emir di Timur Tengah atau Semenanjung Melayu. Ia ingin berdiri di semua pihak, golongan, agama, budaya dan kepentingan.<br />
<br />
“Kami menyambut dengan hangat kedatangan Yang Mulia, dengan mengingatkan kembali kedatangan Yang Mulia menemui pendahulu kami, Paus Pius XII dan Paus Johannes XXIII”, sambutan Paus Paulus VI ketika menerima kedatangan ketiga kalinya Presiden Soekarno ke Vatikan (dan juga menjadi yang terakhir), pada Senin, 12 Oktober 1964.<br />
<br />
Soekarno dipuji amat sangat oleh Vatikan, karena memberi sikap yang baik dan bersahabat dengan umat Katolik di Indonesia, seperti yang dikatakan Paus Paulus VI ketika menyambutnya. Setiap dia datang ke Vatikan, dia selalu diberi penghargaan oleh paus. Prestasi ini tak pernah terjadi kepada pemimpin dari negeri muslim manapun di dunia. Ini yang selalu membanggakan seorang tokoh budayawan, rohaniawan Katolik yang juga arsitek markas ABRI di Cilangkap, Romo Mangunwijaya. Ia selalu memuja penghargaan Soekarno sebagai pemimpin negeri muslim dari Vatikan, sebagai hal pertama dalam 2000 tahun sejarah Gereja Roma Katolik.<br />
<br />
“Aku orang Islam yang hingga sekarang telah memperoleh tiga buah medali yang tertinggi dari Vatikan”, katanya dalam otobiografi yang ditulis ratu gosip AS Cindy Adams. Perhargaan ini membuat iri Presiden Irlandia Eamon de Valera, yang negerinya punya 88% umat Katolik. “Saya saja punya satu penghargaan”, katanya saat berjumpa dengan Soekarno.<br />
<b><br />
API BUKAN ABU</b><br />
<br />
Bagi Soekarno, umat Katolik dan kristiani umumnya, bukan hal yang asing baginya. Jauh sebelum dia menjadi pemimpin, persinggungan dengan orang-orang Katolik sudah terjadi. Ketika dipenjara di Sukamiskin, Bandung, dia banyak membaca tulisan-tulisan van Lith, seorang tokoh Katolik yang meletakkan dasar ajaran Katolik di tanah Jawa. Van Lith punya dua murid kesayangan, yang juga menjadi lebih dari sahabat bagi Soekarno, yaitu Mgr. Soegijapranata dan IJ Kasimo.<br />
<br />
Ketika dia dibuang ke Ende, Flores, Soekarno banyak memuji cara kerja dan sistem manajemen orang-orang Katolik di pulau itu, yang memang menjadi mayoritas. Ia kadang mengkritik keras cara berpikir orang-orang Islam masa itu, yang terlalu mengurusi asesoris daripada esensi ajaran Islam, yang makin menjauhkan umat Islam dari modernitas. “Ambil apinya dari Islam, bukan abunya”, katanya mengkritik. Soekarno saat itu menggagumi buku ‘Spirit of Islam’ karya Syed Amir dari London, yang isinya ingin membangunkan umat Islam dari tidur panjang.<br />
<br />
Pada jaman kemerdekaan, keluarga Soekarno ternyata bersahabat baik dengan Soegijapranata, murid van Lith, tokoh yang dikaguminya. Sewaktu Belanda menyerang ibukota negara di Jogjakarta, 18 Desember 1948, istrinya disembunyikan oleh Soegijapranata di rumahnya di tepi barat Kali Code, dari kejaran militer Belanda. Sedangkan Soekarno diibuang ke Prapat, Sumatera Utara. Saat ketakutan itu, istrinya punya batita dan bayi yang belum setahun, Megawati.<br />
<br />
Ketika Soegijapranata wafat, Soekarno menjadikannya pahlawan nasional dan mengirim pesawat khusus untuk menjemput jenazahnya di Belanda. Setelah itu, istrinya Fatmawati meratapi kepergian paderi Katolik pribumi pertama itu dengan tangisan tiada henti.<br />
<br />
<b>HAMPA 28 TAHUN</b><br />
<br />
Intensitas kunjungan Soekarno ke Vatikan sangat unik. Jarang ada seorang pemimpin dunia, apalagi dari negeri Islam, menemui tiga paus yang berbeda dalam kurun singkat, 8 tahun! Namun itu tidak diimbangi dengan kedatangan paus ke negerinya selama ia menjadi presiden. Ini sangat wajar, karena belum menjadi trend seorang paus pergi ke keliling dunia pada masa itu, seperti yang ditunjukkan Paus Johannes Paulus II.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus6.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #225588; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus6.jpg" style="border-bottom-color: rgb(187, 187, 187); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(187, 187, 187); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(187, 187, 187); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(187, 187, 187); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="320" /></a></div>Setelah dia tak berkuasa, baru pada 3 Desember 1970, Indonesia dikunjungi seorang paus pertama kalinya. Kedatangan Paus Paulus VI yang menjadi tamu Presiden Soeharto adalah untuk membalas kunjungan berkali-kali Soekarno ke Vatikan. Dan sejak itu, ada semacam tradisi setiap presiden Indonesia ‘harus’ beraudiensi dengan paus.<br />
<br />
Selama berkuasa 32 tahun, Soeharto hanya sekali ke Vatikan bersama istrinya pada Sabtu 25 November 1972 menemui Paus Paulus VI. Dia enggan datang mampir bertemu Paus Johannes Paulus II ketika ada di Roma pada November 1985 untuk menerima penghargaan FAO karena prestasinya dalam ketahanan pangan. Menjadi kebiasaan, bila seorang kepala negara datang ke Roma, pasti menyempatkan ke Vatikan yang letaknya di dalam biota Italia.<br />
<br />
Masalah gereja Katolik di Timor Timur yang langsung di bawah kendali Vatikan, menjadi isu kurang menarik baginya bila didiskusikan dengan paus. Ia menginginkan umat Katolik di Timor Timur langsung dibawa kendali Jakarta, tapi hal itu ditolak hingga propinsi kesayangan tersebut lepas menjadi negara merdeka. Namun beruntung Paus Johannes Paulus II tidak mencium bumi Timor Timur, ketika dia datang ke Indonesia pada 9 Oktober 1989, ketika menjadi tamu Soeharto. Kalau itu terjadi, sama saja mengakui propinsi itu sebagai negara terpisah dari Jakarta.<br />
<br />
Sejak 1972, hampir 28 tahun lamanya, tidak ada seorang presiden Indonesia pun yang datang Vatikan. Barulah kebekuan itu mencair ketika Presiden Abdurrahman Wahid menemui Paus Johannes Paulus II pada Sabtu 5 Februari 2000, yang kondisinya sudah agak sakit-sakitan. Pada pertemuan bersejarah itu, ada kejadian janggal. Biasanya seorang wanita yang bertemu paus ‘wajib’ mengenakan gaun hitam. Namun Ibu Shinta Wahid memakai gaun putih cerah.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #225588; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="207" src="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus1.jpg" style="border-bottom-color: rgb(187, 187, 187); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(187, 187, 187); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(187, 187, 187); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(187, 187, 187); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="320" /></a></div>Kedatangan Wahid diikuti oleh penggantinya, Presiden Megawati Soekarnoputri menemui tuan rumah yang sama pada Senin 10 Juni 2002. Inilah terakhir kali seorang presiden Indonesia datang ke Vatikan. <i>“God Bless Indonesia”, </i>kata paus kepada Megawati sebelum pamit.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus7.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; color: #225588; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="http://kolomkita.detik.com/upload/photo/1paus7.jpg" style="border-bottom-color: rgb(187, 187, 187); border-bottom-style: solid; border-bottom-width: 1px; border-left-color: rgb(187, 187, 187); border-left-style: solid; border-left-width: 1px; border-right-color: rgb(187, 187, 187); border-right-style: solid; border-right-width: 1px; border-top-color: rgb(187, 187, 187); border-top-style: solid; border-top-width: 1px; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 4px; padding-left: 4px; padding-right: 4px; padding-top: 4px;" width="320" /></a></div><b>DISAYANG GEREJA DICINTAI MUSLIM</b><br />
<br />
Meski Soekarno sangat disayangi oleh Vatikan, tidak menjauhi dia dari dunia Islam. Justru sebaliknya, dia dianggap pahlawan Islam oleh komunitas muslim dunia. Organisasi internasional, seperti Konferensi Islam Asia Afrika menjulukinya Amirulmukminin. (pemimpin umat Islam). Anehnya, julukkan itu bukan untuk raja-raja Islam di Timur Tengah yang sangat kental dengan keislamannya.<br />
<br />
Dia hanya ingin menunjukkan sebuah contoh kepada dunia, bahwa Indonesia adalah landskap indah sebuah negara majemuk, yang menjadi tempat damai bagi semua golongan apapun. Para penggantinya, berusaha sebaik mungkin menunjukkan kepada dunia upaya seperti itu, meski tidak sesempurnya dia. Tetapi citra Indonesia sebagai negara yang damai bagi semua golongan terawat rapi selama pemerintahan Soeharto, yang selalu memakai Pancasila untuk melegalkan segala tindakannya demi menjaga kerukunan hidup beragama.<br />
<br />
Kehebatannya itu pernah dipuji oleh Paus Johannes Paulus II di depan Soeharto. “Falsafah Pancasila telah menjadi nakhoda bagi negeri ini untuk mengakui bahwa hanya satu landasan utama bagi persatuan nasional yang menghormati perbedaan apapun yang ada pada masyarakat majemuk Indonesia”.<br />
<br />
Soeharto merawat kerukunan hidup beragama itu dengan cara mencampur pemerintahan bergaya Jawa yang sulit ditebak dan otot kekerasan militer. Resep terakhir diperuntukkan bagi pihak yang “coba-coba” merusak SARA (suku, agama, ras dan antara golongan) di negeri ini.<br />
<br />
Saya agak geram, mengapa Saudi Arabia menjadi sponsor konferensi dialog Islam dan barat pada akhir 2007? Padahal negeri itu sangat tidak ramah bagi pemeluk non-Islam dan hak wanita serta minoritas. Mungkin saja karena Raja Abdullah yang menjadi sponsor utama dialog itu, punya ‘minyak pelet’ pada dunia barat, yaitu cadangan minyaknya. Sedangkan Indonesia, tak ada yang bisa dibanggakan untuk itu. Seharusnya, peran itu dijalankan oleh Indonesia. Kita pernah punya pemimpin yang bisa membuktikan peran tersebut.<br />
<br />
Memang agak aneh, setelah Soeharto turun dari kekuasaan, kerukunan beragama sedikit terganggu yang dipicu oleh pihak tertentu. Mulailah subur tumbuh pertikaian horisontal antara masyarakat beragama yang menodai wajah Indonesia di mata dunia. Sebagian umat beragama minoritas mengalami kesulitan dalam banyak hal dalam menjalankan ibadah mereka. Mengapa ini bisa terjadi? Dan mengapa pada saat Indonesia hidup dalam tirani, kerukunan justru terjaga meski terkesan seperti “menyimpan abu dibalik karpet”?<br />
<br />
A<i>da yang salah dengan demokrasi?<br />
<br />
Yang bisa jawab hanya ‘anak ideologi’ Soekarno, Abdurrahman Wahid. (*)</i><br />
<br />
<b><br />
SUMBER FOTO: </b><br />
<ul><li>Paus Johannes XXIII - Presiden Soekarno (AP/Kompas), Presiden Soeharto - Paus Paulus VI (Jejak Langkah Pak Harto), Paus Johannes Paulus II - Presiden Wahid (Reuters/Kompas) dan Paus Johannes Paulus II - Presiden Megawati (AP).</li>
</ul><span style="color: red; font-size: 16px; font-weight: bold;"><b>Penulis: Iwan Satyanegara Kamah - Jakarta</b></span><br />
sumber: http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1157/soekarno_loves_jesus_christInco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-58783317743927823812011-08-23T14:32:00.000+07:002011-08-23T14:32:01.301+07:00Nabi dan Rasul dalam Kristen<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">disadur dari: <a href="http://terangdaritimur.blogspot.com/2009/07/nabi-dan-rasul-dalam-kriste.html">http://terangdaritimur.blogspot.com/2009/07/nabi-dan-rasul-dalam-kriste.html</a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4SIi18ITGy8GRLigeTe-gq5dAxEwVk2vt11S__fZcbXBYou4ahA3yNEI9J0YLSyj-VH_avE0zHgvLEDyO5uot-oMB7u_hnPreSmS9kP-4pO7sLE5ZUSWMVdye327WmQsoeMRxehjNoU/s1600/12apostles.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC4SIi18ITGy8GRLigeTe-gq5dAxEwVk2vt11S__fZcbXBYou4ahA3yNEI9J0YLSyj-VH_avE0zHgvLEDyO5uot-oMB7u_hnPreSmS9kP-4pO7sLE5ZUSWMVdye327WmQsoeMRxehjNoU/s1600/12apostles.jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Hari ini kita akan membahas tentang Nabi dan Rasul dalam Kristen. Dalam agama sebelumnya yaitu Yahudi, nabi adalah seorang laki-laki atau perempuan (nabiah) yang menerima Firman Allah. Apa bedanya dengan rasul? Seorang nabi hanya menyebarkan kabar gembira hanya di sekitar Israel saja.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rasul adalah murid-murid Yesus yang menyebarkan ajaran tentang Yesus dan Gereja. Tugas utama rasul yaitu menyebarkan kabar gembira (Injil) Yesus ke seluruh dunia. Para rasul adalah saksi Gereja dalam Kristus, karena mereka berinteraksi dengan Yesus secara langsung. Sebagai orang Kristen mungkin kita bingung mengenai kebenaran AJARAN Yesus, ”banyak” sekali pihak-pihak mengklaim diri sebagai Gereja dan mempunyai ajaran Kristus sendiri, akan tetapi tidak mengakui ajaran para rasul. Para rasul Yesus merupakan KUNCI dari semua ajaran Yesus Kristus. Karena mereka adalah murid-muridNya sendiri.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Untuk mencari kebenaran ajaran Yesus, tidak perlu kita pindah dari gereja a ke gereja b yang pengajarannya tidak berdasarkan kebenaran Allah melainkan kebenaran sendiri (Roma 10:2) Cukuplah kita mencari kebenaran Yesus melalui pengganti para rasul yaitu Penilik jemaat/ Episkopos. Sebab para rasul selalu mempunyai pengganti yang disebut "suksesi". Contoh kepatriarkhan Konstaninopel (Yunani) pengganti rasul Andreas, kepatriarkhan Yerusalem pengganti rasul Yakobus, kepatriarkhan/katolikos India pengganti St. Thomas, kepatriarkhan Aleksandria (Mesir) pengganti St. Markus, kepatriarkhan Anthiokia Siria pengganti St. Petrus, dan lain-lain. Jadi intinya adalah para nabi dan para rasul mempunyai tugas menyebarkan keselamatan. Dan keselamatan yang dibawa oleh Yesus bisa dilacak melalui Para rasul dan pengganti-penggantinya yang ada dalam Gereja Purba yang Orthodox. Amin.</span>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5186318837543162872.post-1624644439842098652011-08-22T16:18:00.000+07:002011-08-22T16:18:23.658+07:00Membuat Tanda Salib<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">disadur dari: <a href="http://gkipi.org/membuat-tanda-salib/">http://gkipi.org/membuat-tanda-salib/</a></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #222222; line-height: 20px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span></span><br />
<div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Membuat tanda salib mungkin terasa asing bagi umat Kristen khususnya Protestan, tetapi tidaklah demikian dengan umat Kristen Katolik. Sikap ini dilakukan oleh umat Katolik bukan hanya pada saat-saat yang berhubungan dengan liturgi ataupun upacara-upacara gerejawi saja, melainkan mereka juga membuat tanda salib untuk barang-barang atau pada saat ingin memulai suatu pekerjaan.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Mengapa tradisi ini tidak dipakai lagi oleh umat Protestan? Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai tradisi/kebiasaan membuat tanda salib tersebut. Salib (dua garis/tiang yang bersilangan) sendiri secara umum cukup banyak dipakai sebagai tanda/simbol di luar agama Kristen. Akan tetapi, saya hanya akan membahas mengenai simbolik tanda salib yang dipakai oleh orang Roma Katolik saja.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><strong>Tanda Salib Rakyat Roma Katolik</strong></span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Rakyat Roma Katolik, khususnya di Eropa Selatan, Amerika Selatan, Filipina, Flores, dan Timor, amat banyak memakai tanda salib. Seperti layaknya dengan adat kebiasaan kerakyatan, tidak seorangpun tahu siapa yang memulai praktik tersebut dan kapan.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dalam Alkitab Perjanjian Baru saja tidak ditemukan bekas adat/kebiasaan seperti itu. Memang, dalam Perjanjian Lama dan dunia kafir, pengenaan suatu tanda pada diri seseorang (misal budak) atau binatang, yakni untuk menandai bahwa dia itu milik seseorang, sudah biasa dan sudah ada. Akan tetapi, tanda yang dimaksudkan tersebut bukan berupa tanda salib. Namun, seiring perkembangan dan pengalaman iman Kristiani akan salib Kristus, muncullah tradisi Kristiani untuk membuat tanda salib.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tanda salib pada rakyat Roma Katolik berperan seperti ucapan “Bismillah” pada rakyat Islam[1] . Sejak awal kekristenan, tanda salib ini sudah biasa diberikan kepada para katekumen, bahwa mereka itu kini milik Kristus.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menurut tradisi liturgi, tanda salib pertama-tama mengungkapkan iman dasar Kristiani akan salib Kristus yang membawa pembebasan dan keselamatan. Kemudian, tradisi ini berkembang menjadi tanda salib yang disertai pengucapan “Dalam/atas/demi nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus” baru sekitar abad pertengahan, kira-kira abad V.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><strong>Arti ‘Tanda Salib’</strong></span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Di antara orang Katolik, tanda salib itu menjadi cap yang boleh saja diterapkan pada segala sesuatu. Dengan menerapkan cap itu pada sesuatu yang ‘profan’, duniawi, dan manusiawi, orang Katolik sebenarnya mengungkapkan keyakinannya bahwa yang sangat manusiawi itupun diliputi oleh karya penyelamatan dan turut diselamatkan. Tidak ada sesuatu yang benar-benar hanya profan dan manusiawi saja.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tanda salib itu menunjuk kuasa salib Kristus yang menyelamatkan dan tanda perlindungan Kristus terhadap kuasa jahat dan setan[2] . Tanda salib yang disertai dengan seruan Trinitas tersebut memiliki makna bahwa orang beriman mengenang baptisannya, di mana dia menjadi milik Kristus, dan pengakuan iman yang dinyatakan pada saat baptis itu menjadi lengkap meskipun pendek. Apalagi ditutup dengan kata amin, iman mereka semakin diperteguh bahwa melalui salib Yesus, Sang Putra Allah, karya penyelamatan dan penebusan dosa dapat tergenapi dan dengan penyertaan Roh Kudus, kita sebagai manusia diantar untuk menghadap Allah Bapa.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tanda salib digunakan di berbagai upacara dalam liturgi. Ada tanda salib kecil yang dibuat dengan jempol, misalnya pada dahi, bibir, dada, kaki, dan sebagainya. Ada juga tanda salib besar yang biasa dibuat/diberikan pada sejumlah barang. Akan tetapi, secara garis besar, tanda salib adalah sebuah gerakan tangan (biasanya: satu tangan terbuka) sambil menyerukan kutipan Trinitas tadi, dan dilakukan untuk:[3]</span></div><ol style="margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Masuk ke dalam Gereja (khususnya Katolik)</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Untuk mengawali dan mengakhiri Ekaristi</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Membuka dan menutup doa pribadi</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Konsekrasi</span></li>
<li style="margin-bottom: 0px; margin-left: 20px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Saat menerima berkat: pengampunan, pengampunan, persembahan, dan perutusan.</span></li>
</ol><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><strong>Kesimpulan</strong></span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Sampai sekarang, tradisi tanda salib masih tetap dipakai oleh umat Katolik. Akan tetapi, apabila saya perhatikan, makna tanda salib itu sendiri (seperti yang sudah diuraikan sebelumnya) sepertinya sudah mengalami pengurangan/kemunduran arti. Atau malah, (jangan-jangan) mereka yang membuat tanda salib itu sendiri tidak tahu kenapa mereka membuat tanda salib tersebut. Lihat saja pemain sepak bola, khususnya di Amerika dan Eropa, yang baru masuk lapangan biasanya membuat salib lalu menyentuh tanah baru masuk lapangan, begitu juga petinju, atau pembalap mobil. Tampaknya tanda salib hanya sebagai usaha ‘penyucian/pengkristenan’ segala sesuatu, baik barang ataupun pekerjaan. Benda/pekerjaan yang haram pun dapat menjadi halal hanya dengan membuat tanda salib di atasnya.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Contoh-contoh tadi memperlihatkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, tanda salib lebih mengarah kepada formalisme, atau bahkan lebih mengarah kepada takhayul/magi. Dengan membuat tanda salib, saya akan menang, atau dengan membuat tanda salib, musuh saya akan celaka, atau dengan tanda salib, ‘penyewa saya’ akan banyak, dan sebagainya. Tanda salib itu sendiri akhirnya kehilangan makna religiusnya. Tidak mengherankan bila sering kali kita melihat tanda salib itu dibuat sembarangan atau asal-asalan. Saya sendiri pernah menemui kenyataan dari rekan sendiri yang mengatakan (dari sudut pandang rekan tersebut) bahwa jika sudah sangat kelaparan, orang Katolik cukup membuat tanda salib saja tanpa disertai doa sebelum makan.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jadi, bukan berarti saya menolak tradisi membuta tentang salib, tetapi sangat disayangkan apabila kita (khususnya umat Katolik) membuat tanda salib, tetapi tidak tahu makna sebenarnya. Apalagi jika tanda salib itu hanya digunakan untuk hal yang berbau magi atau semacam mantra untuk mencapai tujuan tertentu, maka sangat dangkal pemahaman kita mengenai salib itu sendiri. Mungkin juga karena terlalu berbau magi dan takhyul, maka kekristenan pada masa Reformasi Gereja, khususnya umat Protestan, menolak kebiasan membuat tanda salib tersebut hingga saat ini. Atau juga penolakan ini hanya disebabkan oleh faktor malas belaka.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tentu saja tidak ada kewajiban untuk mengikuti adat kebiasaan itu. Namun tradisi ini memiliki arti yang sangat dalam, meskipun kerap kali kurang disadari bahkan disampingkan maknanya. Akan tetapi, melihat makna sesungguhnya yang sangat mendalam, kekristenan Protestan pun sepertinya membutuhkan hal-hal/kebiasaan semacam itu dalam liturginya yang sudah semakin miskin akan simbol. Lagi pula, tidak sulit bagi kita untuk membuat tanda di dahi, dada, bahu kiri, lalu bahu kanan, sambil mengucapkan Trinitas dan ditutup dengan amin. Jika kita melakukannya, juga tidak akan menguras banyak tenaga dan waktu kita.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Oleh karena itu, jika kita mau melakukannya dengan benar dan dimaknai secara tepat, membuat tanda salib bukan hanya akan memperkaya liturgi dalam gereja kita saja, tetapi juga akan mengingatkan diri kita untuk lebih menyadari bahwa kita telah diselamatkan lewat penderitaan Yesus di salib dan juga untuk membawa kita kepada kesatuan dengan Kristus yang sesungguhnya.</span></div><div style="padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Yosafat Simatupang</span></div><address></address><address><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Daftar Pustaka</span></address><address><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">1. Groenen, C. dan Stefan Leks. 1993. Percakapan Tentang Agama Katolik. Yogyakarta: Kanisius.</span></address><address><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">2. Martasudjita, E. 1998. Memahami Simbol-simbol dalam Liturgi: Dasar Teologi Liturgis, Makan Simbol, Pakaian, Warna, Ruang, Tahun, dan Musik Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.</span></address><address><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">3. Windhu, I. Marsana. 1997. Mengenal 25 Sikap Liturgi. Yogyakarta : Kanisius.</span></address>Inco Harperhttp://www.blogger.com/profile/01154015507595903093noreply@blogger.com0