January 23, 2011

Gereja Orthodox menghormati para kudus (saint), BUKAN menyembahnya



Kemuliaan yang menyelimuti para Orang Kudus adalah kemuliaan Allah (II Kor.3:18). Daya kuasa Ilahi yang tak tercipta yang dalam Kitab Suci dan kehidupan para Orang Kudus dinyatakan sebagai terang. Namun kemuliaan para Orang Kudus itu belumlah menjadi kedudukan akhir mereka, itu akan disempurnakan pada kedatangan Kristus kali kedua. Pada saat itulah mereka akan bercahaya “seperti matahari” (Mat.13:43;bdk.Why.21:9–22:5). Keberadaan Orang Kudus mengingatkan orang Kristen bahwa Kristus itu Juru Selamat yang unik, yang telah mengenakan pada diriNya insan tercipta (“Sang Firman yang telah menjadi daging/ manusia” – Yoh.1:14) dan membawanya kepada persekutuan yang sejati dengan Allah yang tak tercipta itu. Sehingga jelas di sini bahwa bagi manusia tidak ada jalan lain menuju Bapa selain melalui Yesus Kristus (Yoh.14:6; I Tim.2:5; Kis.4:12; I Pet.1:18,19).

Bagi Gereja Orthodox para Orang Kudus adalah pendoa syafaat di dalam Gereja Katolik Orthodox yang Esa. Oleh doa-doa mereka setiap orang Kristen semakin dikuatkan dalam iman. Banyak kisah dalam Kitab Suci yang dapat dijadikan bukti bahwa Allah mendengarkan doa-doa orang benar (kudus) yang dipanjatkan demi orang-orang lain (Lih. Kej.18:23–33; 20:7; Kis.32:11–14; Hos.11:8-9). Dalam kitab Wahyu dapat ditemukan bahwa malaikat-malaikat membawa doa-doa Orang-orang Kudus ke hadapan takhta Allah dan Allah mendengarkannya (Why.8:3-5). Mereka peduli dan perhatian kepada saudara-saudara mereka, yaitu kita semua orang Kristen, yang masih ada di dunia serta akan bersukacita dengan kemajuan rohani kita (Luk.15:7).


Penghormatan kepada Bunda Maria dan para Orang Kudus tidak boleh dikacaukan dengan penyembahan kepada Allah. Gereja Orthodox menghormati (venerate) mereka, bukan menyembah (worship) atau memuja (adore) mereka. Sebab penyembahan (worship) dan pemujaan - adorasi (adoration) hanya ditujukan kepada Allah semata. Hubungan orang Kristen Orthodox yang masih hidup di dunia dengan mereka tidak boleh dipahami dan dimengerti sebagaimana para dukun atau paranormal memahami hubungan mereka dengan yang mereka anggap sebagai arwah nenek moyangnya atau sukma tokoh-tokoh sakti yang dianggap mengalami Moksa. Hubungan antara orang Kristen di dunia dengan para Orang Kudus adalah hubungan dalam satu Roh, yaitu Roh Kudus. Hal ini tidak boleh dimengerti secara klenik dan perdukunan.

Mereka hidup sebagaimana kita ini hidup karena roh tidaklah mati, “ia akan hidup walaupun sudah mati” (Yoh.11:25), bahkan hidup mereka lebih sempurna dari hidup kita. Orang-orang yang sama-sama hidup dalam Kristus tentu saja masih mempunyai jalinan yang kuat oleh karena Roh Kudus. Kecintaan Gereja kepada mereka diwujudkan dalam perayaan peringatan hari Namanya, yaitu tanggal ketika mereka meninggal dunia. Tanggal kematian mereka adalah tanggal kelahiran mereka di negeri Sorgawi (Firdaus). Mereka diingat juga dengan melukiskan wajah mereka dalam wujud ikon-ikon kudus.

No comments:

Post a Comment