December 7, 2010

Bapa Gereja Pada Masa Gereja Mula-Mula

( Abad 1 - 4 M)
1. Polykarpus ( 69-156 M )
Seorang murid dari Rasul Yohanes dan pemimpin Gereja Smirna. Dalam penganiayaan yang diperintahkan oleh Kaisar Roma ia ditangkap dan dibawa ke hadapan Gubernur. Di sana ketika ditawarkan kebebasan apabila ia bersedia mengutuk Kristus, ia menjawab: "Delapan puluh enam tahun aku telah melayani Kristus dan Dia tidak pernah melakukan suatu kejahatan kepadaku, bagaimana mungkin bagiku untuk mengutuk Dia, yang adalah Tuhan dan Juruselamatku?". Polykarpus menemui ajalnya dibakar hidup-hidup.

2. Ignatius ( 67-110 M )
Seorang murid dari Rasul Yohanes dan pemimpin Gereja Antiokhia. Kaisar Trajanus, dalam suatu kunjungannya ke Antiokhia, memerintahkan penangkapan Ignatius. Kaisar ini memimpin sendiri pengadilan atas Ignatius, dan menjatuhkan hukuman dilemparkan ke tengah binatang buas di arena di Roma. Dalam perjalanannya ke Roma, ia menulis surat kepada orang-orang percaya di Roma, agar tidak memohonkan pengampunan baginya, karena ia sangat merindukan kehormatan mati bagi Tuhannya. Ia berkata, "semoga binatang-binatang buas itu menerjang aku dengan penuh semangat. Bila mereka enggan melakukannya, aku akan memaksa mereka. Marilah, wahai binatang buas! Marilah, cabiklah dan terjanglah, wahai penghancur tulang dan sendi! Marilah, wahai pembinasa keji yang jahat! Aku hanya mau bertemu dengan Kristusku."

3. Papias ( + 75 - 155 M )
Satu lagi murid Rasul Yohanes, dan pemimpin Gereja Hierapolis, sekitar 100 mil sebelah Timur Efesus. Ia menulis sebuah buku yang berjudul "Penjelasan akan Ucapan Tuhan Yesus". Dalam buku itu ia menekankan bahwa para tua-tua harus melakukan persis seperti yang dikatakan oleh Yesus. Papias mati martir di Pergamum, kira-kira pada masa yang sama dengan Polykarpus. Polykarpus, Ignatius, dan Papias, menjadi penghubung antara masa Para Rasul dan masa sesudahnya.

4. Yustinus Martir (100 - 167 M)
Lahir di kota Neapolis, (atau yang dulu dikenal dengan nama Sikhem) kira-kira pada masa Rasul Yohanes mati. Ia mendalami Filsafat. Pada masa mudanya ia menyaksikan banyak sekali penganiayaan terhadap orang Kristen. Setelah bertobat, ia melakukan banyak perjalanan dengan jubah seorang filsuf, namun dengan tujuan untuk memenangkan jiwa bagi Kristus. Ia menulis "Pembelaan terhadap Kekristenan", sebuah surat yang ditujukan kepada Kaisar Roma. Salah satu tokoh yang paling hebat di masanya. Ia mati sebagai martir di kota Roma. Ia menunjukkan bahwa di masanya kekristenan berkembang begitu pesat dengan berkata, "tidak ada satu ras pun di bumi ini yang tidak berdoa dalam nama Yesus".
Inilah apa yang dipahami oleh Yustinus Martir tentang ibadah dalam masa Gereja Kristen mula-mula: "Semua yang tinggal di kota atau desa bertemu pada hari Minggu. Kemudian dibacakanlah satu bagian dari tulisan para Rasul dan satu bagian dari tulisan para Nabi. Tidak ada pembatasan waktu untuk pembacaan itu. Setelah itu, pemimpin ibadah akan berbicara kepada jemaat, untuk menghayati dan mengamalkan semua hal-hal mulia yang telah didengar itu. Kemudian semua kita akan berdiri dan mengucapkan doa bersama-sama. Pada akhir dari doa, roti dan anggur dan ucapan syukur atas karyanya, dan jemaat menjawab 'amin'. Kemudian roti dan anggur itu dibagikan kepada setiap orang yang hadir, dan sisanya dibawa oleh para diaken ke rumah-rumah mereka yang tidak bisa hadir. Mereka yang mampu dan mereka yang rela kemudian akan memberikan persembahan sesuai kerelaan hatinya, dan persembahan ini disimpan oleh pemimpin, untuk dipakai melayani para yatim, janda, orang tahanan, orang asing, dan semua yang membutuhkannya."

5. Iranaeus (130 -200 M)
Dibesarkan di Smirna, murid Polykarpus dan Papias. Ia melakukan banyak perjalanan. Menjadi pemimpin Gereja di Lyons, di Gaul (sekarang Prancis). Ia banyak dikenal karena tulisan-tulisannya menentang paham Gnostisisme. Ia sangat menghormati gembalanya, Polykarpus. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah, "Aku ingat betul tempat di mana gembala Polykarpus biasa duduk dan berbicara. Aku ingat kata-kata yang diucapkannya kepada umat, dan bagaimana ia melukiskan persekutuannya dengan rasul Yohanes, dan dengan mereka yang pernah bersama Tuhan Yesus; bagaimana ia mengulang kata-kata Kristus dan mujizat-mujizat yang diperbuat-Nya; bagaimana ia menceritakan pengajaran-pengajaran dari para Saksi Mata yang telah melihat sang Firman Hidup itu, pengajaran-pengajaran yang sejalan dengan Kitab Suci."

6. Origenes (185-254 M)
Tokoh yang paling terpelajar di masa Gereja mula-mula. Pengelana yang hebat, dan penulis yang luar biasa. Ia biasa memakai sampai dua puluh orang rekan yang bekerja sebagai juru tulis/salin tulisan-tulisannya. Ia mengutip dua pertiga dari Perjanjian Baru dalam tulisan-tulisannya. Ia tinggal di Alexandria, kota di mana ayahnya Leonidas, mati sebagai martir, dan kemudian di Palestina, di mana ia menghembuskan nafas terakhirnya dalam pemennjaraan dan aniaya di bawah pemerintahan Kaisar Dusius.

7. Tertulianus dari Kartago (160-220 M)
"Bapa Gereja Latin". Seorang pengacara Romawi yang kafir, namun setelah pertobatannya menjadi pembela Kekristenan yang disegani.

8. Eusebius (264-340 M)
Dikenal sebagai "Bapa Sejarah Gereja". Pemimpin Gereja Kaisera ketika Kaisar Konstantin menerima Kristus. Ia mempunyai pengaruh besar atas sang kaisar. Karya tulisannya adalah "Sejarah Ekklesia", tentang sejarah Gereja mulai dari masa Kristus sampai Dewan Gereja di Nicaea.

9. Yohanes Krisostom ( 345-407 M)
Dijuluki "Si mulut emas", orator yang tiada bandingannya. Salah satu pengkhotbah terbaik di masanya. Ia lahir di Antiokhia, menjadi penatua di Gereja Konstantinopel. Berbicara di depan orang banyak di gereja di St.Sophia. Seorang pembaharu sejati, yang membuatnya tidak disenangi Kaisar. Ia mati dalam pembuangan.

10. Jeromus ( 340 - 430 M)
Dididik di Roma, dikenal sebagai tokoh Gereja Latin yang paling terpelajar. Menghabiskan banyak tahun dalam hidupnya di Betlehem, menerjemahkan Alkitab ke bahasa Latin, yang dikenal dengan nama Vulgate.

11. Agustinus ( 354-430 M)
Pemimpin Gereja di Hippo, Afrika Utara. Teolog besar di masa Gereja mula-mula. Pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan doktrin gereja di masa pertengahan.

No comments:

Post a Comment